11.First Secret

768 50 5
                                    

Aku new writer,, so please vote dan comment kalian penting banget buat aku.
Thanks :)
Happy Reading.

♡♡♥♡♡

Aku menyusuri jalan setapak yang berjarak 10 meter dari jalan raya, menuju tokoh susu milik Mr.Derek.
5 menit kemudian aku kembali dengan 3 botol susu ditanganku.

Aku membawa kantong susu itu dengan tersenyum lebar. Aku menyilangkan kedua tanganku didada-mengapit jacketku erat.
Embusan angin yang dingin menuntutku untuk mempererat jacketku.

Ah, musim gugur yang berbeda. Seharusnya angin berhembus sejuk saat ini.

Hari ini aku akan mengunjungi Aleya. Ditengah perjalanan, aku tersenyum melihat lembaran-lembaran foto yang telah aku ambil, sepertinya aku telah menemukan foto yang tepat untuk kontes fotografer yang akan berlangsung 3 minggu lagi.

Yah, kontes yang diadakan untuk akhir musim gugur.

Akhirnya aku sampai. Aku mendaratkan sneeker putihku yang bergariskan warna hitam, tepat didepan gerbang rumah Aleya. Sepatuku sedikit lusuh menempuh jalanan yang berdebu tadi.

BRAAAKKK.....

Awwwww...
Hei, bunyi apa itu. Terdengar seseorang menjerit dari dalam.
Aku segera berlari kedalam mencari asal suara tersebut.

Ternyata berasal dari ruang perapian.Nampak disana sebuah rak buku besar jatuh menimpah meja. Vas bunga, bingkai foto hancur berantakan. Nampak banyak buku yang berserakan.

Dan Aleya tengah membereskan buku-buku yang terjatuh.

Ah, aku pikir dia kenapa-kenapa. Dahiku hangat karena keringat-secepat itu. Aku berkeringat pada cuaca yang berangin ini.

''Hei, kau mengkhwatirkanku!''seruku mengagetkannya.

Matanya terbelalak.''Tutup matamu Justin.''pekiknya seraya mencari-cari selendangnya.

Aku tersenyum simpul.''Sudahlah, aku tidak takut lagi pada wajahmu.''kataku bersungguh-sungguh.

Aku berjalan kearahnya, memungut buku-buku yang berserakan diatas karpet.

The lightning thieves ? Wah, ini adalah novel terbaru yang habis terjual dalam 2 jam penayangan movienya. Ternyata selera bukunya tidak jauh berbeda dari gadis-gadis lainnya.

Aku memandangnya heran. Sepertinya ia canggung berbicara denganku tanpa penutup wajahnya, aku bisa melihat itu.

''Lihat, penahan raknya sudah tua. Kau harus menggantinya.''kataku kemudian.

''Uhm baiklah, aku akan memberitahukan ayahku.''gumamnya kemudian.

''Ayah ? Hei, aku pikir kau hidup sendirian.''tanyaku kaget.

Jika ia memang memiliki orangtua, mengapa mereka tidak terlihat disini?

''Uhm.. Ah, Aku hanya bergurau. Aku tidak memiliki orang tua lagi.''imbuhnya dengan gugup. Kali ini berbeda.

Baiklah mungkin ini terdengar aneh, meskipun aku baru mengenalnya aku sangat memahami apa yang terjadi dengan gadis ini. Entah mengapa.

''Baiklah, itu sedikit lucu.''imbuhku pelan seraya duduk di sofa tua yang berlapiskan kulit.

Sepertinya ia berbohong padaku.
Sedikit kecewa ?
Tentu.
Bisa kulihat perasaan bersalah tergambar jelas diwajahnya. Aku hanya menghembuskan nafas berat.

''Ini, aku membawakanmu sebotol susu kedelai. Minumlah, ini baik untuk kesehatan.''ujarku seraya menyerahkan kantong putih berisikan sebotol susu.

Ia menerimanya dengan ragu.''Thank's. '' tuturnya.

Ugly Duckling ( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang