15. Regrets at Thames River

626 35 0
                                    

Happy Reading :)
Dedicated to fitriasrywahyuni03

♡♡♡♡♡

Kami berjalan menyusuri senja yang cerah dengan awan-awan yang melayang rendah diatas atap-atap bangunan, berlatarkan langit jingga yang menawan.

Pepohonan yang berdiri tegak nampak mengguncang dedaunan kuning yang jatuh terkulai ditanah.
Angin berhembus sejuk, namun membuat tubuh kami kedinginan--menuntut kami untuk bersembunyi dalam tebalnya jacket.

Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi juga. Ia nampak canggung dan takut. Matanya terus menatap setiap sisi jalanan yang ramai dengan jejeran kafe dan bar yang ramai di kala senja.

Yah, tempat-tempat itu akan terisi sangat padat oleh pekerja yang menghabiskan waktu sepulang kerja untuk sekedar meminum bir dan nongkrong menikmati cuaca yang masih bersahabat meskipun sedikit berangin. Padahal ia sudah bersembunyi dengan aman dalam jacketnya dan tentu saja selendangnya.

Keanehannya belum berhenti saat kami menaiki bus. Dimata orang-orang mungkin ia nampak seperti orang Mars. Aneh !

''Bersikaplah seperti biasanya. Kau terlihat aneh.''candaku padanya.

Sebenarnya aku bermaksud jujur. Ia mengangguk patuh. Namun, bukannya menjadi normal ia semakin terlihat aneh. Ia terus menatap lurus kursi penumpang didepannya tanpa bergerak sedikitpun, entah itu menoleh atau menunduk.

Padahal ini sudah 30 menit !

Aku menghembuskan nafas berat. Aku sedikit menahan tawa. Ia terlihat konyol.

Aku menarik tangannya, bermaksut menghentikan tingkahnya yang aneh.

''Hei lihat keluar jendela.''kataku seraya menunjuk jariku keluar kaca jendela.

Ia menoleh lebih cepat dari yang aku bayangkan.

''Lihat kedai kopi itu. Disana kopinya sangat enak, kau bebas menambahkan creammu sebanyak yang kau mau. Dan yang lebih menarik adalah, jika kau menjadi pengunjung pertama di hari minggu kau akan mendapatkan satu paket coklat ! Keren bukan ?''jelasku menunjuk bangunan klasik dengan warna coklat yang menjadi warna dasarnya.

Ia tidak menjawab, tapi meresponnya dengan anggukan.

Tidak masalah, tadi itu adalah sebuah pernyataan bukan pertanyaan.

Ia terus mendengarkanku dengan serius.

''Kau lihat jembatan itu ? Atraksi kembang api akan berlangsung disana.''jelasku.

Aku hanya ingin mengajarkan dia untuk menikmati perjalanan.

''Dan lihat kita sudah sampai di tempat pemberhentian bis !''aku mengagetkannya.

Ia tidak tertawa ataupun terkejut. Sedari tadi aku terus berbicara seorang diri, seakan tidak ada siapapun yang bersamaku. Namun aku memakluminya, ini adalah kalipertamanya lagi untuk berinteraksi dengan dunia luar. Aku tahu ia gugup.

Hei, mengapa aku masih menggenggam tangannya ?

Wah, tempat ini sangat ramai dengan ribuan pengunjung yang ingin menyaksikan atraksi kembang api terbesar tahun ini.

Uniknya, letusan kembang api yang akan meletus nanti menjelma menjadi tujuh rasa buah yang dapat dimakan.

Bayangkan kau akan membuka mulutmu dan menengadahkan potongan-potongan krep yang berasa buah itu.

Ini sangat langkah, kau hanya dapat menyaksikannya di London !

Anehnya, sebagian orang yang berjiwa wirausaha mengambil kesempatan ini untuk membuka dagangan mereka, sehingga ini nampak seperti taman hiburan di musim gugur.

Ugly Duckling ( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang