22. Behind the scenes

634 40 6
                                    

 Justin mengarahkan tinjunya pada sebatang pohon besar yang kasar hingga menimbulkan suara tulang yang berderak keras.

Tak peduli dengan punggung tangannya yang telah luka dan berdarah. Nafasnya berderu memburu. Wajahnya terlihat kalut dan gamang.

Dikatupkan rahangnya sekuat mungkin agar ia tidak berteriak. Ia berada dalam emosi yang liar saat ini. Seperti macan yang terbangun dari tidurnya.

Mengingat sekelebatan peristiwa yang mengguncang emosinya—berharap apa yang telah dilakukan benar adanya. Sebelum hatinya memberontak menyalahkan bahkan membunuh nuraninya sendiri.

***Flashback***

Justin membongkar plastik belanjaan mencari sosok gigi taring miliknya. Namun benda itu tidak ada disana.

Ia melihat sisi bawah tempat tidurnya, mungkin saja terjatuh disana. Dan tepat sekali. Ia tersenyum lega saat melihat gigi palsu itu ada di kolong tempat tidurnya.

Dengan sigap ia meraba-raba bagian tergelap kamarnya itu. Ia mendapatkan gigi palsunya—namun tidak hanya itu, ia juga menemukan buku harian Ibunya yang dilempar atau lebih tepatnya ia sembunyikan.

Ia melihat buku itu dengan bimbang. Ada sejuta tanda tanya dibenaknya. Ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktunya masih banyak.

Ia segera melompat ke tempat tidur dan membuka lembaran pertama. Irisnya menggigit fokus untuk tetap membaca tulisan-tulisan yang sudah buram dimakan waktu.

Lembaran pertama, kedua, ketiga,, hingga lembaran kesebelas terus menuliskan betapa lucunya Justin yang mewarnai kehidupan Ibunya saat itu. Hal-hal kecil yang dilakukan Justin secara sempurna mewarnai kanvas putih antara Ibu dan Ayahnya. Justin tersenyum.
Ia tidak tahu betapa kehadirannya merupakan pusaran kebahagiaan keluarga kecilnya dulu.

Ia semakin semangat membaca lembar demi lembar buku itu hingga irisnya melebar pada deretan kalimat itu.

 04/10/1998
Hari ini seorang Profesor hebat mengunjungi kami. Dia adalah rekan suamiku. Prof. Dr. Nelson Horan.  Kau tahu ? Ia mengajak suamiku untuk bekerja sama melakukan penelitian. Ini benar-benar hebat ! Mereka akan melakukan penelitian besar mengenai obat yang akan mereka temukan untuk menanggulangi ancaman nuklir. Suamiku hebat, bukan ? Ia masuk dalam deretan peneliti yang di percayakan. Sayangnya, mereka akan pergi ke America !

  Mata Justin terbelalak hebat ! Ia merasa seperti sedang menyusun sebuah kepingan puzzle. Ia membuka halaman selanjutnya,,, terus.. hingga ia menemukan sesuatu yang menyedihkan disana.

 23/02/2003
Sudah 4 tahun aku tidak mendengar kabar Jeremy. Apa yang terjadi ? Nomornya tidak aktif. Sama seperti Justin ! Aku juga merindukannya. Bagaimana aku menjelaskan ini ? Kupikir sesuatu sedang terjadi disana !

01/03/2002
Sekarang Justin berumur 6 tahun.
Aku merayakannya tanpa Jeremy disampingku. Tapi aku tahu, ia sedang mendoakan Justin disana. Apakah kau tahu ?
Justin terus berdoa agar ayahnya segera pulang. Sangat manis...

03/01/2006
Batas perjanjian itu telah selesai. Prof Nelson mengatakan mereka akan melakukan penelitian selama 7 tahun !
Tapi apa yang kudapatkan ?
Aku sudah menanti cukup lama ! Tapi seorang tukang pos mengantarkan paket 2 hari yang lalu. Didalamnya terdapat sebuah guci kecil berisikan abu. Surat kecil di dalam paket itu menjelaskan bahwa itu adalah abu Jeremy. Dia meninggal karena kecelakaan. Mereka mengkremasinya. Mereka busuk ! Mereka jahat ! Nelson Horan harus bertanggung Jawab ! Kau Profesor sialan ! Aku kehilangan Jeremy ! Apa yang harus aku lakukan sekarang ? Aku dan Justin masih membutuhkanmu.

Ugly Duckling ( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang