7.She is not her

932 61 0
                                    

Cuaca saat ini sangat cerah, waktu yang tepat untuk bermain layang-layang atau kincir angin di tengah-tengah tanah luas seperti ini.
Tetapi kedua kakiku sangat cepat menarikku untuk masuk kedalam rumah gadis itu-Aleya.

Jadi bukan salahku bukan?

Aku melirik keadaan didalam dari celah- celah tanaman pagar itu, nampaknya gadis itu tengah melompat-lompat kecil untuk menggugurkan dedaunan pohon yang masih sangat canggung untuk jatuh.
Rambutnya berkibar-kibar karena goncangan kecil saat ia melompat. Ia berbalutkan dress berwarna peach sebahu yang sangat manis ditubuhnya.

Aku mendorong pagar tua itu sehingga terdengar bunyi decitan khasnya.

KREEEKK...

Tepat saat gadis itu berbalik. Argghhhh, dengan cepat aku menutup mataku, aku tidak ingin kejadian itu terulang kedua kalinya. Meskipun aku masih belum terbiasa dengan wajahnya, aku sudah berusaha untuk tidak berteriak.

''JUSTIN..........''pekiknya dengan kaget.

''Jangan buka matamu sampai aku kembali.'' katanya, setelah itu yang aku dengar hanya bunyi derapan langkah kaki yang berlari-lari.

''Baiklah, buka matamu.''katanya kemudian.

Aku membuka mataku dan nampak disana wajahnya sudah terbalut rapi dengan selendang rajutan itu lagi.
Aku tersenyum kecut seraya menggaruk tengkukku.

''Maafkan aku Aleya.''

Ia terkekeh seraya menyodorkanku sebuah apel merah yang sangat menggiurkan.

Aku mengernyitkan alisku, meminta jawaban atas apel ini.

''Makanlah, maka kumaafkan.''katanya seraya berbalik dan duduk disalah satu bangku taman.

''Hei, apakah ini beracun?''candaku seraya mengikutinya dari belakang.

''Baiklah aku akan menganggap diriku sebagai penyihir yang ingin meracunimu agar aku bisa menjadi satu- satunya gadis tercantik didunia.''katanya seraya tersenyum kecut.

Sepertinya leluconku ini tidak cocok untuk kami lanjuti.

''Baiklah, aku akan menganggap diriku sebagai Putri salju.''Ini adalah candaanku yang terakhir untuk menutupi topik ini.

Namun yang tak kusangka dia malah tertawa terbahak-bahak. Aku pun ikut tertawa bersamanya.

Aku tidak tahu, mengapa aku bisa menjadi sehumor ini dihadapan wanita asing yang baru kutemui, mungkin karena dia berbeda.

Sangat banyak yang membuat dirinya berbeda dari gadis- gadis yang pernah aku temui.

Terkecuali, Keyla. Gadis yang masih terus mengganggu pikiranku. Sejak kematiannya, aku tak dapat membuka hatiku kepada orang lain. Aleya mengingatkanku pada Keyla.

Keduanya dimulai dengan pertemuan yang canggung.

Aku ingat pertama kali bertemu dengan Keyla saat malam Halloween. Dia menyembul keluar dari balik semak saat aku berjalan sendirian. Dapat dipastikan saat itu aku memekik ketakutan.

Juga, mata birunya dan ketika gugup Keyla sering memainkan jarinya.
Aku tak sengaja menangkap pergerakan Aleya saat itu.
Tapi sudahlah ?
Tak mungkin gadis berwajah buruk ini adalah Keyla !
Bukan karena hal itu aku membuka diri untuk Aleya, tapi karena........

Pertama, karena kondisinya dan kedua dia membuatku menjadi seorang yang lebih luluh saat bersamanya. Hal ini menjelaskan bahwa merasa aku kasihan padanya.

Bukankah begitu ? Ayolah, tidak mungkin aku menyukainya bukan ?
Dia terlihat seperti bebek jelek dengan mata yang indah. Mungkin ini terkesan sedikit kasar, tapi ini adalah pembelaanku dengan fakta yang ada.

Ugly Duckling ( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang