Storytelling 1

5.5K 122 2
                                    

Enderson Pov

Aneh..? itulah yang kurasakan saat melihatnya bergerak tanpa batas, bernyanyi tak karuan dan bergurau semaunya.

Trizy? Mungkin nama itu cocok untuk mereka bertiga Trio crazy.
Banyangkan saja manusia mana yang kuat berkaraoke sampai lebih dari 3 jam non-stop, aku rasa semua lagu di sana sudah pernah mereka nyanyikan, mulai dari berjingkrak-jingkrak,terharu sampai menangis, gelesoran di lantai, mengaung dan banyak lagi aksi mereka.

Dan yang paling tak masuk akal lagu terakhir yang mereka nyanyikan adalah Sayonara! Aku berasa seperti sedang ada di taman kanak kanak menunggu Bell pulang.

Mike juga sama gilanya dengan kedua gadis itu.

Sudah hampir pukul 12 malam, kami masih belum pulang juga lihat saja mereka, rambutnya sudah tak karu-karuan percis seperti Singa di kebun bintang yang sedang kelaparan.

"Ayokk kita pulang"
Astaga akhirnya kata kata itu muncul juga dari salah satu mereka. Jessy

"Iyaa gue juga udah capek nih" balas Lady badannya sempoyongan. Jangan berburuk sangka dia bukannya mabuk tapi itu mungkin karna efek kelelahan berjoget

"Biar aku saja yang mengantar Lady" Ucapku sambil membopong tubuh wanita ini

"Baiklah Dave kau antar lady dan aku antar Jessy" kata Mike sambil merapihkan barang barang mereka yang berserakan di meja

"Ok! aku pulang duluan" ucapku

Aku membopong tubuh mungil gadis ini ke mobil entahlah mungkin karna kelelahan dan mengantuk jadi dia kurang sadar dan menggumam tak jelas

Kunaikan dia kemobil kupasangi seatbelt, aku menatap wajah lady untuk beberapa saat tanganku masih memegang seatbelt lalu usap lembut rambut rambut halus yang menutupi wajahnya, dia masih terus tertidur tanpa tahu bahwa kini aku tengah membelai wajahnya.

Sudahlah jangan diteruskan.

aku masih membopong tubuh lady saat kami tiba di depan pintu apartementnya.

"Ahhh siaall"
Aku sampe lupa kalau dengan kode akses pintu masuk apartementnya

Ku dudukan tubuhnya lalu Kusandarkan di dinding,
Aku tau ini tidak sopan membuka tas wanita tanpa izin tapi mau bagaimana lagi, akhirnya aku menemukan cardaccses nya

Aku tak sulit menemukan dimana letak kamar tidur gadis ini karna sebelumnya aku juga pernah kemari.

Kuhempaskan tubuh ini perlahan, wajahnya damai tanpa beban, sweet and cute

Kutinggalkan dia seorang diri dikamar ini
Samar aku mendengar dia berkata
"Aku mencintaimu"

"Eh?" spontan aku menengok kebelakang

Ternyata dia hanya mengigau, entah siapa yang ada dalam mimpinya saat ini biarkan saja .

Aku merebahkan tubuhku di sofa ruang TV miliknya, menatap langit langit ruangan ini, rumahnya memiliki aroma tersendiri yang membuat Nyaman.

Athor PoV
Sinar matahari berhasil menembus jendela kamar Lady, membuat gadis itu membuka matanya perlahan, menyesuaikan penglihatannya.

Mengamati sekitarnya dengan seksama, mencoba untuk terduduk

"Ahh syukurlah aku ada di rumahku sendiri" dia menarik nafas lega lalu menghempaskan tubuhnya kekasur kembali

Memejamkan matanya untuk beberapa saat.
"Astagaaaa!" pekiknya
"Aku pulang dengan siapa tadi malam?" batinnya

Dengan langkah bergegas dia keluar kamar dan menemukan seseorang tengah tidur lelap di sofa ruang TV miliknya.

"Enderson?" Serunya
Dia dekati lelaki yang tengah terlelap itu .

Tubuhnya masih dibalut oleh kemeja yang semalam dia pakai, kaus kaki masih terpasang di kedua kakinya

"Ummnh baru jam 6 pagi" gumam Lady sambil menatap jam dindingnya

Lady pun bergerak menuju kamar mandinya untuk membersihkan dirinya.

Ketika sudah selesai dia kembali menengok Enderson
Lelaki itu masih terlelap dengan wajah damainya.

"Dasar Kebo" batinnya
Lady berlalu meninggalkan Enderson,
"Ya ampun di kulkas cuma ada air jeruk dan setengah pot ice cream?" gerutu lady sambil menatap nanar isi kulkasnya

"Pantes Lu kurus ternyata kurang gizi!" celetuk seseorang dari arah belakang lady

Terkejut lady pun menoleh ke arah suara"Eh?" dia memutar bola matanya "udah bangun? Sangka gue Lo mau tidur sampe sore?" ejek lady

"Emang niatnya begitu, lagian sekarang baru jam setengah tujuh" jawab Enderson sambil terus berjalan mendekat Lady
"Susu aja lu gak punya, aduh bener bener perlu perbaikan gizi deh hidup lu!" kedua matanya memperhatikan kulkas kosong milik lady

Lady pov
Cuma karna kulkas gue kosong dia bilang apa??? Gue kurang gizi! Badan gue emang gak seksi sihh tapi menurut gue ini udah ideal kok.

"Ehh asal Lo tau! gue itu baru kerja satu bulan, boro boro punya waktu buat ngisiin kulkas setiap hari dikejar deadline mulu, dan satu lagi bos gue itu orangnya perhitungan" sindirku

"Oh God, bos MU?" En mendelikkan matanya padaku, ya kurasa dia mengerti sindiranku

"Iya bos ku" jawab ku singkat sambil menutup kulkas

Jengg! Astagaa
Dah dig dugg

Aku menoleh kearahnya, benar saja dia tidak tengah menatapku Horor.

"Kenapa" tanyaku sambil menaikan dagu seakan aku tengah menantang nya

Dia meraih kursi dan terduduk, sambil terus menatapku

"Bahkan saat kau melanggar janjimu satu kali, aku masih memberi keringanan" ucapnya santai

Huahhh
Aku menarik nafas dan menghembuskan nya dengan kasar
"Apa aku bilang bosku itu perhitungan" aku pergi meninggalkan nya dan berniat kembali ke kamar

"Dasar manusia perhitunganan, kalau tidak ikhlas yasudah pecat saja aku, menari lebih mengasyikan dari pada membuat laporan " gerutuku sambil berjalan

"Awwww" pekikku saat aku merasakan tanganku di tarik dengan kencang oleh Enderson
Dia membuat tubuhku berhadapan dengan nya.
Dia menatapku dengan tatapan ummm. Liar
Untuk beberapa detik aku serasa tengah terhipnotis dengan tatapannya

"Heyy lepp..." belum sempat aku menyelesaikan ucapanku dia sudah membungkam mulutku dengan bibirnya. Mungkin pagi ini aku sedang gila karna Aku menikmatinya

Aku mencoba menarik tanganku dari genggamannya tapi sayang jelas dia lebih kuat. Aku masih punya satu cara, ku mundurkan kepalaku menjauhkan wajahku dari nya tapi tangan dia yang satunya menahan pundakku.

Dan akhirnya ....

Aku menyerah.
Membiarkannya melumat bibirku.

Jangan tanya rasanya karna aku pun malu untuk mengakui ini.
Karna rasanya sangat Manis dan Hangat.

Manis dan Hangat....

-_-_-_-_-

Ayoo vote sama komennya donggg.
Biar semangat terusss lanjutin cerita iniiiii



The Peak of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang