I am only one

2.5K 106 10
                                    

Rissa kembali mengusap air matanya
"Kamu gak ngerti. Nick" desisnya pelan sambil kembali terisak

Nick terus mengikuti pergerakan Larissa yang dari tadi mondar-mandir
"Sa, dengerin aku dulu dong"

Larissa menghentikan langkahnya, berbalik menghadap Nick
"Apa!? Mau ngomong apa kamu? Mau bilang kalau dia itu cuma masa lalu kamu aja, kamu udah gak punya perasaan apapun sama dia, iya? Mau ngomong begitu kan?"

"Gak gitu juga, aku pasti akan ngomong dengan versi yang lebih lembut ke kamu" tuturnya

"Aku gak peduli, yang jelas maksud dan tujuannya pasti sama kan?" Gadis itu kembali bergerak risau

"Larissa! Stop!" Dengan cepat Nick menarik tangan Larissa, membuat gadis itu sedikit meringis, Nick membuat Larissa menatap nya "Maaf" dia melepaskan cengkeramannya

Larissa tersenyum getir,
"Aku kelihatan menyedihkan banget ya? Nangisin kelakuan kamu sampai kayak orang gila begini, sedangkan kamunya biasa biasa aja, gak respek atau Gimana gimana, Wanita lemah!" Matanya kembali berkaca-kaca, wajahnya mulai memerah

Nick mendesis pelan, mengusap lembut rambut Larissa dan membawa gadis itu ke pelukannya.
"Ssssttt jangan nangis lagi, kamu itu Wonder Women-nya aku" tangannya mengusap punggung gadis itu
"Kita bisa kembali ke luar negeri, kalau kamu mau" tuturnya

Gadis itu mengangguk pelan, lalu mendongak menyunggingkan senyum tipis menatap Nick
"Kita ke Jepang aja, sama Enderson juga" ujarnya

Nicholas terkejut, wajahnya sedikit memucat tapi dengan segera dia langsung menormalkannya kembali
"Mungkin Enderson gak jadi ke Jepang" tandasnya

Larissa menatap Nick bingung.
"Dia mau, Nick!"

"Dia punya bisnis disini, dia juga punya pacar, terus kenapa harus ke Jepang segala?"

Larissa menggeleng
"Ya aku gak tau"

"Yaudah lebih baik kamu gak usah tau" ujar Nick pelan, yang langsung mendapatkan tatapan curiga dari Larissa

"Iya lebih baik begitu mungkin" Larissa mengangkat kedua tangan acuh
"Jangan pernah berhubungan lagi sama mantan pacar kamu, sekalipun itu penting tolong bicara sama aku dulu" lanjutnya

Nick tersenyum lebar, tangannya melingkari pinggang Larissa
"Kamu itu Tunangan rasa Istri" ujarnya

Larissa tertawa kecil, wajahnya bersemu
"Gombal"

Nick mengecup kening Larissa sebentar, lalu melepaskan lagi pelukannya
"Ikut aku yuk!"

"Kemana?"

"Kamu masih pengen tau mantan pacar aku kan?"

Dia mengangguk dengan ragu-ragu

"Aku kenalin, biar gak akan ada lagi salah paham"

"Siapkah aku bertemu mantan kekasihnya Nick?" Tanya batinnya sendiri 
°°°

"Tiket pesawat sudah?"

Lewis mengangguk
"Sudah"

"Bagus, kamu boleh pergi" Lewis beranjak dari tempatnya,

"Umh.. tunggu!" Seru Enderson, yang sontak membuat Lewis menghentikan langkahnya

Enderson mengeluarkan sebuah amplop dari laci kerjanya, dan memberikannya pada Lewis
"Tolong kirim ini ke Lady"

"Baik, sir" Lewis mengambil amplop itu kemudiannya pamit untuk pergi

HP Enderson bergetar berkali-kali, membuat sang pemiliknya gusar
Nick : gue mau ketemuan sama Lady hari ini, lu mau ikut?

Nick: Larissa harus tau siapa mantan tunangan gue, dia mau ketemu langsung sama orangnya.

Nick: En! Cepat atau lambat Larissa pasti akan tau, jadi percuma kita tutup tutupi

Nick: Caffe Jade. Kita ketemuan disana jam 4 !

Gila lu!
Sent

Nick: ---

Lu cuma mikirin hubungan lu sama Larissa doang, pikirin juga perasaan Lady! Tiba-tiba lu Dateng dan ngenalin dia sebagai mantan lu ke tunangan lu, mereka akan saling berhadapan, pasti hancur banget hatinya, Tolol!
Sent

Gue benci ngakuin ini! Tapi gue tau Lady masih punya rasa ke Lu, Bicarain secara baik-baik sama Larissa dan jangan bawa-bawa Lady!!!
Sent

Nick: karena itu gue mau lu ikut!!! Lady pasti kuat kalau ada lu!

Enderson menyeringai masam membaca pesan terakhir dari Nicholas.
"Bullshit!!" Pikirnya "ada atau enggaknya gue, gak akan ngaruh buat dia"

Tapi...

Dia langsung mencari kontak Lady dan menghubungi

"Kamu dimana?"

"Di rumah"

Enderson melirik jam tangannya, 2:50
"Aku kesana sekarang!"

"Jangan! Aku mau pergi sebentar lagi"

"Dy... Please! Sebentar aja"

Sebuah helaan nafas terdengar
"Oke... Cepetan!"

Dia kembali memasukkan HP itu kedalam saku, mengambil kunci mobilnya dan bergegas untuk pergi.

"Aku gak akan biarin kamu sendiri"

Enderson membunyikan bel berkali-kali, membuat sang pemilik rumah terganggu

"Bisa sabar gak sih?" Ketus Lady, begitu pintu terbuka dan menampilkan sosok Enderson.

"Jangan marah, biarin aku masuk dulu ter-"

"Aku udah baca" potong Lady

"Baca apa?" En mengernyit bingung

Lady mengacungkan sebuah amplop
"Ini!"

"Oh itu.." gumam Enderson pelan

"Kamu gila!" Sungut Lady sinis.

No coment no next! Dont forget!!!
Ahay...

Btw buat kalian kalian, jangan panggil ku "Thor" dong, langsung sebut nama aja, biar lebih santai.
Call me --> Byr Atau Biron aja terserah asal jangan Bison 🐂 okey
😆😆
Love Byr...

The Peak of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang