TEKAD BULAT [REVISI]

6K 220 2
                                    

Rania POV

Hari ini begitu indah. Tak pernah ku rasakan suasana senyaman ini. Bersamanya, aku tenang.

Ya dia Arga.

Jujur walau masih tak yakin aku mencintainya. Tapi aku tidak bisa menyangkal lagi jika aku nyaman dengannya.

Biarlah rasa ini tumbuh dengan sendirinya. Tanpa ada paksaan. Tanpa ada yang tersakitinya.

Hari ini aku yakin. Aku bisa bersamanya. Bisa bertahan di sampingnya. Bisa menggenggam tanpa ragu.

Kalau aku ingat-ingat kejadian semalam. Itu sungguh sangat mengejutkan. Ya, mungkin terlalu cepat. Tapi kuharap itu bukanlah nafsu belaka, tapi memang dia mencintaiku.

Percaya tak percaya, aku saat itu. Tapi.. salahkah jika aku meyakinkan diriku untuk bertahan disampingnya?? Memulai sesuatu yang memang harus kulakukan bersamanya?

Semoga ini adalah awal hidupku yang baru.

"Gimana udah selesai ngelukisnya?"

Aku mengangguk, " Udah."

Dan tiba-tiba saja ia melingkarkan tangannya di pinggangku. Sepertinya aku harus membiaskan sikap Arga yang seperti ini.

"Gimana spotnya bagus gak?"

"Bagus banget. Ngeliat tempat kayak gini banyak inspirasi yang muncul."

"Hallo anak Ayah.. gimana kabarnya hari ini?? Baik kan?? Jangan nakal ya di dalem nanti Bundanya kasihan.." ia mengusap tanpa izin. Oh tunggu dia suamiku sekarang. Dan aku tak bisa menyembunyikan senyumku ini karena ulahnya itu.

"Aku baik-baik Ayah.." jawabku mewakilkan anakku yang berada di dalam perutku.

Lalu Arga menyentuh wajahku. Mengusapnya sedikit. Membenahi anak-anak rambutku yang berantakan. Dan...

Mengecup keningku sekilas.

Ahhh.. benar-benar aku harus tahan dengan perlakuan manisnya.

"I love you Ran..Mahmud ku..."

Ucapnya lalu mengeratkan pelukannya di tubuhku.

Oh iya, kalian harus tahu. Dia manggil aku MAHMUD.

Ya kalian gak salah.

Mamah Muda.

Awalnya aku gak terima sih. Tapi lama-lama enak juga ngedengernya. Karena bagaimanapun aku ini emang MAHMUD nya dia.

Bukan berarti dia punya istri lagi. Awas aja kalau dia berani-berani seperti itu. Akan ku mutilasi dia sekarang juga. Sadis?? Biarin aja.

Aku tersenyum. Mencoba mengalihkan pandangannya agar gak keterusan melihati wajahku yang memerah.

"Aku bahagia. Bisa berada di samping kamu."

"Aku juga."

Sayang seribu sayang. Kalia tahu?? Tiba-tiba saja Nita datang dengan tangisannya. Yang membuatku harus menjauh. Yang menyesakkan, ia langsung memeluk tubuh Arga. Tepat dihadapanku. Menangis di pundaknya. Lalu Arga seperti menghiraukan aku ia bahkan membelai Nita.

"Ada apa?"

"Arga, kamu harus nikahin aku sekarang!! Aku---akuu hiks.."

Apa maksudnya??

Apa telingaku salah dengar?? Atau Nita yang ngawur??

"Ga, semuanya udah kacau. Nyawaku diujung tanduk. Kalo semua tahu.... aku takut."

"Maksud kamu?"

"Kamu harus nepatin janji kamu Ga! Kamu janji mau nikahin aku kan??"

Arga mendengar itu langsung melepaskan dekapannya. Hanya saja aku sudah tak mau lihat dan dengar apa - apa lagi.

This Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang