APA ITU SEMU? [REVISI]

5.1K 181 1
                                    

Author POV

Mematung.

Ia hanya bisa mematung. Melihat wanita itu, jantung berdegup. Pergolakan batin sangat ia rasakan.

"Ini nyata? Atau ini semu? Apa yang dihadapanku ini adalah apa yang aku rindukan selama ini? Apa ini artinya aku masih bisa memeluknya?"

Namun, sepersekian detik kemudian. Tubuhnya ambruk. Limbung bagai gubuk tanpa tiang. Semua orang yang melihat itu langsung menyerbu. Tak terkecuali, Rio yang baru saja melewati Tatan.

***

Kini kabur itu mulai jelas kembali.

Tatan mengerjapkan matanya. Tatapan lega teman-temanya menyambut.

"Lo baik - baik aja kan?" Ucap Sonya.

Tatan tersenyum tipis.

"Lo belum makan cabe? Gue kan udah bawelin elu dari orok! Lo harus banyak makan!!" Sergah Rio.

Yang lain hanya bisa menggeleng kepala. Mereka sudah hapal betul bagaimana Rio jika melihat Tatan seperti ini.

Bola mata Tatan memutar, maksud mencari seseorang. Ya, wanita itu. Wanita yang membuat seketika kehidupannya berhenti.

Wanita tadi. Wanita yang mirip Bundanya.

"Yo.. gue pengen makan," lirih Tatan.

Mendengar itu Rio mengangguk. Lalu tanpa disuruh Sonya mencarikan makan untuk Tatan. Satu persatu orang-orang keluar. Sampai hanya ada Rio dan Tatan.

"Lo gak papa kan?" Tanya Rio. Kini suaranya sedikit melunak.

Tatan menggeleng.

"Yo.."

"Apa?"

"Lo lihat cewek tadi?"

Rio mengernyitkan dahi, "Yang mana?"

"Cewek berjilbab. Udah berumur tapi masih cantik," ujarnya, "Dan mirip Bunda."

Deg.

"Maksud lo?"

"Yo.. bilang ke gue kalau ini cuman mimpi. Bilang ke gue kalau ini cuman khayalan gue doang. Gue gak mau nangkep angin kosong lagi Yo.."

Rio mulai mengerti keadaan Tatan. Memang, sejak dulu banyak perkembangan yang datang kepada keluarga Tatan tentang keberadaan Bundanya. Dan itu berkali-kali membuat antusias keluarganya. Tapi, berkali-kali juga mereka tertipu.

Dan kini, Tatan berharap tidak ada orang yang berusaha memanfaatkan keadaan ini. Tidak untuk selamanya.

"Gue ngerti. Mungkin,byang lo liat tadi emang khayalan. Kalau orang lagi kangen emang gitu.. Badak aja keliatan Bunda lo!" Kehkeh Rio.

Tatan cemberut.

Lalu terdengar..

Krubukk..krubukkk..

"Banzai.. banget perut lo!" Cebik Rio. Tatan cuman bisa cengengesan.

"Efek gak makan nih."

"Gak makan pala lu! Tadi siang lu nyabet nasi bungkus gue!"

"Ih nyabet dari mana? Gue kan cuman minta dikit," Koar Tatan tak mau kalah.

"Iya kali yang minta satu bungkus! Minta mah secomot aja kali.. ini malah sebungkus!"

Tatan tertawa melihat ekspresi kesal Rio. Terkadang pertengkaran dirinya dan Rio membawa kesenangan tersendiri.

"Apa lo? Liat gue naked? Jatuh cinta sama gue baru nyaho lo!" Sembur Rio penuh dengan kebetean mengingat jatah makan siang tadi di embat Nyonya Cabe.

This Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang