Author POVCinta itu pengembala. Ia akan terus berkelana. Namun pada akhirnya akan berakhir pada si empunya.
###$$
"Ayoo sini jalan lagi Tatan.."
"Hhehe Tan..Pa..."
Bayi itu tersenyum lebar melihat sosok dibelakang Ajeng. Ya dia Arga. Tapi Ajeng tidak menyadarinya.
"Pa...Pa.." Tatan mengoceh seraya berjalan.
"Ouhh kamu kangen Papah Tatan? Emm bentar lagi pasti dateng. Coba sekarang jam berapa??" Ajeng berbalik dan sedikit terkejut melihat Kakaknya sudah berdiri tegak di belakangnya.
"Abang udah pulang?" Lanjutnya.
"Iya. Ah.. kayaknya kamu kelelahan ngurusin Tatan. Sini Nak, sama Papah," Arga memangku Arga. Tatan begitu sangat bahagia dengan pangkuan Arga itu. Maklum sosok Rania kini telah tiada dan ia hanya mengenal Papahnya.
"Engga kok Bang. Malah Ajeng seneng. Berasa punya mainan baru..hehehe.."
"Tatan gimana?? Seneng mainnya? Atau kamu dicubitin ya sama Tante Ajeng?"
"Pa.." oceh Tatan.
"Apa? Iya? Ajeng...." muka Arga so serem..
"Astafirullahaladzim Ya Allah ampuni Abang hamba yang mulai gila ini.."
"Hahhaa yaudah Tatan sama Tante Ajeng dulu ya.. Papah mau ganti baju dulu, nanti kita makan bareng."
"Duh .. duh.. anak cantik sini sama Tante dulu ya.."
Arga pergi ke kamarnya. Ajeng pun pergi ke dapur sambil menunggu Arga turun.
Beberapa bulan ini situasi masih sama namun atmosfirnya mulai tenang.
Karena baru-baru ini Arga mulai bisa menerima kenyataan kalau Rania sudah tidak ada.
Entah kesalahan polisi yang mengklaim Rania ditolong orang. Tapi sampai saat ini Rania tidak bisa di temukan.
######
17 Tahun Kemudian ..
"Hai Bunda, lihat aku Bun!! Keren kan?? Dan ini lihat aku bawa senjata !! Dor..dorr..hahaha. Aku keren kan? Bunda pasti bangga, sebentar lagi aku akan mengukir sejarah seorang turunan Prasetya bertarung dengan senjata bukan dengan bisnisnya!!"
Tatan mengacungkan senjata dengan nada bangga. Lengkap dengan seragam TNI nya.
Gadis cantik yang baru saja mengikuti ujian kemiliteran itu berbicara dengan sebuah bingkai foto yang mirip dengannya.
Ya. Foto Rania.
"Lihatlah Bunda!! Nanti disini..," ia menunjuk pada pundaknya "Akan terpampang bintang!! Yeyy!! Tapi Bun.. aku tak peduli dengan bintang, aku hanya peduli seberapa bisa aku mempertahankan tanah airku. Dan sekarang.. aku akan memulainya!! Doakan aku Bun.."
"Tatan!!"
"Iya!! Bentar!!"
Tatan segera turun dengan cerianya. Ia begitu antusias dengan tugas pertama sebagai anggota TNI.
Dibawah ternyata sudah ada Arga dan Ajeng juga Rehan yang menunggunya. Tapi, Ajeng sudah memasang muka garangnya. Dan Tatan siap menodongkan senjatanya.
"Apa-apa an kamu ini?"
Ajeng menghela nafas panjang "Tante apa - apa an."
Ajeng memeluk Tatan erat. Air matanya tak tertahankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Husband
Teen FictionMungkin hal ini adalah hal terburuk bagi Rania Ulahnya berbuah Hal ini membuat hidupnya seketika berubah Karena kebodohannya,ia hampir saja memusnahkan hidupnya. Hanya karena sakit hati ia melakukan hal yang paling bodoh. Namun,nasi sudah menjadi bu...