THE END (1) [REVISI]

6.1K 206 0
                                    

Author POV

Sang raja siang mulai memanas. Membakar setiap inci kehidupan. Disana, di sebuah ruangan privat Istan menunggu dengan resah. Rio mondar-mandir melihat ke arah pintu masuk. Dengan tekad yang masih segar. Hari ini, Istan akan mengungkapakan yang sebenarnya. Walaupun ia juga belum tahu apakah perasaanya itu benar dan terbukti.

"Ini udah telat 30 menit. Lo yakin dia bakalan dateng?" Rio yang tadi berdiri kini duduk disebelah Istan dengan muka ditekuk.

Istan tak langsung menjawab pertanyaan Rio itu. Ia membuka ponselnya.

"Katanya masih di jalan, kejebak macet."

"Astagaaa..mau sampe kapan ?"

"Entahlah Yo.. emm Yo, bener gak sih apa yang gue lakuin sekarang?"

Rio menautkan sebelah alisnya, "Udah sejauh ini, lo baru nanya apa yang lo lakuin itu bener atau enghak? Lu gak lagi linglung kan Tan ?"

"Entahlah Yo..rasanya gue.."

"Bentar.." sela Rio

"Kalau menurut gue, apa yang lo lakuin sejauh ini bener. Lo mau ngungkapin apa yang jadi kecurigaan lo belakangan ini. Tentang Miss Maria yang mirip Bunda lo. Kalau gue ada di posisi lo,gue juga bakalan lakuin itu. Tapi, gue kurang setuju ketika lo memutuskan untuk ngak ngeliat hasil tes DNA. Lo mau Miss Maria yang ngelihat pertama kali tes itu. Sekarang gue tanya kalau tes itu negatif lo mau apa ?"

Istan menatap Rio mantap, "Gue bakalan bilang, ini kecurigaan gue. Gue bakalan bilang semua latar belakang gue ngelakuin itu."

"Kalo tes itu positif?"

"Sama. Gue bakalan ngasih tau semuanya."

"Lo tahu Miss Maria mau nikah minggu besok di Singapure?"

Istan mengangguk.

"Lalu apa yang lo akan lakuin."

"Gue gak akan ngelakuin apa-apa karena kalau emang Miss Maria itu Bunda gue yang hilang, gue yakin dia bakalan batalin pernikahannya."

"Yakin? Pernah gak kepikiran sama lo. Miss Maria nyari keluarganya selama 5 tahun dengan kondisi ia masih amnesia ?"

"Amnesia ?" Beo Istan.

"Ya Tan. Sorry gue baru ngasih tahu sekarang. Apa boleh buat kemarin lo sangat sibuk untuk menjalankan semua rencana lo. Miss Maria amnesia. Dan kemungkinan besar ia masih lupa walaupun ia tahu tes ini."

"Gak. Gue yakin walaupun dia amnesia, gue bakalan ngasih album foto ini. Ia bakalan inget. " suara Istan penuh dengan keyakinan.

"Kalau Steph dan Miss Maria nganggep kita ngejebak dia gimana ?" Rio kesal dengan keras kepalanya Istan.

"Lo lupa tujuan akhir gue Yo? Kalau emang bener Miss Maria Bunda gue,gue bakalan rebut apa yang emang punya gue."

Rio tersenyum smirk, "That is. Ini yang gue takutin dari lo. Ambisi itu.Ambisi yang buat lo lemah dan gak kekontrol."

"Pokoknya hari ini gue harus tahu kebenarannya."

"Kalau lo mau tahu. Lo liat sendiri hasil tes itu !"

"Enggak!"

"Kapan keras kepala lo ilang Istan? Sebel gue lama-lama,"
Perdebatan itu mengakhirkan kesunyian. Rio dan Istan sama-sama membungkam mulut. Perdebatan seperti ini sudah biasa bagi mereka. Sudah satu jam orang yang di tunggu tak kunjung datang.

Tuk..tuk..tuk..

Mendengar langkah kaki itu, Istan dan Rio menengok bersamaan. Di sana sudah berdiri perempuan berjilbab dengan senyum merekah nan menenangkan. Istan beranjak berdiri dan mendekati wanita itu. Ia memeluk dan melepaskan. Tawa renyah dengan gigi putih memenuhi kornea mata Istan

This Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang