EXTRA PART

6.6K 171 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Halo semua!!!!

Senangnya walaupun cerita absurd ini sudah selesai tapi tetap ada yang baca. Padahal yaa kalau aku baca ulang cerita ini asa kumaha kitu tah.. :D

Makasih banyak untuk yang sudi menyempatkan waktu buat baca, vote, komen...

Banyak yang nanya ini sudah selesai?

A : sudah

Tapi kok gantung?

A : Sebenarnya endingnya enggak gitu... masih ada kelanjutannya. Jadi part terkahir itu ke cut beberapa paragraph. Dan pas mau di post ulang. Sd card aku kena virus. Alhasil semua file, music dan lain-lain kehapus. Termasuk file cerita This Is My Husband ini.

Nah berhubung aku janji mau ngepost extra part. Inilah waktunya..

Jeng..jeng..jeng!!!

Tapi ingat...

Jangan lupa vote & comment! Ya...

Enjoy...

**********

"Rania...”

Panggilan lembut itu mengalun bersama semilir angin yang menyeruak ketika pintu yang mengarah ke arah balkon dibuka. Siluet wanita dengan jilbab yang berusik karena semilir angin itu, nampak diam saja. Seakan sama sekali tak ada suara yang menginterupsi gendang telinganya. Arga menghembuskan nafasnya lembut. Ia lupa akan sesuatu. Rania masih belum mengingat apapun tentang masa lalunya. Termasuk apa yang terjadi di antara mereka dulu. Rania yang mengetahui dirinya Maria ini hanya tahu dua hal; pertama,  Istan Devanya adalah anaknya; kedua, Arga adalah suaminya yang kini telah bersatu lagi. Selebihnya nol besar. Dan itu kenapa panggilan Rania yang sebenarnya adalah namanya sendiri, tidak berpengaruh padanya.

“Rania...”

Hening tidak ada jawaban lagi.

“Maria...”

“Uh—ya ?”

Kali ini ia menyahutinya. Rania atau Maria itu tersenyum ketika melihat Arga datang. Nampaknya suaminya itu kelelahan karena seharian telah bekerja. Rania berhambur memeluk Arga.

“Kamu sudah pulang ya, maaf tidak bisa menunggu di depan pintu. Aku lupa, keasyikan lihat warna senja sih... maaf ya..”

Arga terkehkeh pelan. Jujur saja, ia penasaran didikan seperti apa yang dibuat orang tua angkat Rania dulu, sampai-sampai bisa merubah tabiat Rania yang keras itu. seakan Rania ini adalah Rania terbaru versi terkini. Bahkan sampai saat ini, Arga merasa mimpi.

Why? Kamu marah?” Rania melepaskan pelukannya lalu menelisik wajah suaminya.

Arga menggeleng. Cup.

Ia mencium kening sang istri, “Aku tidak marah, cuman... aku masih kayak mimpi bisa lihat kamu di depan aku. Kamu tahu? 17 tahun itu bukan waktu yang sedikit.”

I know... Sorry for that. Aku membuatmu menunggu lama.”
Arga hanya tersenyum lalu ia duduk. Begitupun dengan Rania.

“Kamu mau dibuatkan teh? Atau mau mandi dulu terus makan? Aku sipakan makan sekarang.”

“Jangan, temani aku disini dulu.”

Rania mengangkat sebelah halisnya. Ia kadang bingung dengan sikap Arga yang kadang kala tidak bisa ditebak. Seperti sekarang, lebih banyak diam, lalu memandangnya lekat. Memang ada yang salah pada dirinya?

This Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang