MENGAPA KEMBALI? [REVISI]

6.6K 211 2
                                    

Author POV

Biar.. biar luka kering sejenak
Biar..biar..duka berhenti sejenak
Tuk mengentas nafas
Jangan..janganlah tirai kau tutup..
Ku tak sanggup berpisah..

****

1 TAHUN KEMUDIAN

"Nah.. sekarang kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" Rania mendekati Ajeng yang tersenyum-senyum memandangi layar hp nya.

"Kepo lo, Kak!! Tebak aja kalo cewek senyum-senyum mandangin layar hp itu kenapa?"

"Jatuh cinta."

"Sttt... Jangan keras-keras ntar Bang Arga tahu," Ajeng terlihat cemas.

"Apanya yang gak boleh tahu?" Suara Arga terdengar menggelegar di gendang telinga Ajeng. Ia menepuk jidatnya.

"Hmm? " lanjut Arga. Lalu ia duduk diantara keduanya.

"Bun.. kenapa dia?" Tanya Arga pada Rania.

"Kepo! Ini urusan wanita," Sergah Rania.

"Urusan kalian berarti urusan aku juga.."

"Jadi kamu mau tahu apa yang aku obrolkan tadi? Ini tentang.. sesuatu yang cowok gak boleh tahu," ucap Rania meyakinkan.

"Bohong.."

"Bener tahu."

"Bohong."

"Bener."

Dan hp Ajeng berdering tiba-tiba. Tanpa menghiraukan Rania dan Arga ia langsung melesat mengangkat telponnya dengan wajah girang.

"Bohong," Arga menatap intens Rania. Rania cuman bisa nyengir.

"Kamu berani bohongin aku?"

"Eng..gak sih. Maksudnya.."

"Kamu harus dihukum."

Rania menatap dengan menantang. "Siapa takut?"

"Kamu sekarang gak pernah takut sayang..." ucap Arga dengan evilnya. Dan jarak semakin menipis diantara mereka.

Entah apa yang akan di lakukan mereka berdua yang jelas author gak tahu (pura-pura gak tahu banget lah :v)

Sayangggggg sayang banget saat jarak tinggal celah angin. Si Ajeng datang. (Menyebalkan ya..)

"Hayooo mau ngapain???"

"Argghh.. ganggu banget sih jadi orang!"

"Yey kalau mu mesuman tuh liat tempat dong.."

"Udah. Sekarang ada apa kiranya adikku tercinta bisa girang seperti itu?"

Ajeng salah tingkah, "Emm..itu.."

"Itu apa Ajeng?" Tanya Rania penasaran.

"Emm..itu..apa..sih.."

"Ngomong yang jelas adekku sayang" ucap Arga kesal.

"Gini..em..mau ada yang dateng."

"Siapa? Mamah? Papah? Saudara jauh? " beo Arga.

"Bukan Bang.. tapi kedemenan eh temen maksud nya."

Arga menautkan alisnya, "Siapa? Emang berani dia?"

"Ya berani lah dia kan cuman temen."

"Kalau temen, ya dateng aja kali. Biasanya aja kamu gak pernah bilang mau dateng ,siapun itu. Spesial benget nih orang."

Ajeng memberengut kesal. Rania miris melihatnya. Selalu deh Arga kalau masalah temen yang spesial pasti ribet.

"Kamu ini gimana sih? Ajeng.. bawa aja sekarang juga boleh."

This Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang