Harry Styles; "Beautiful Mistake"

9.7K 449 37
                                    

A/N: Teruntuk Anti, partner terhebat dalam berburu benih Harry. Semangat, ya!

ENJOY!

***

Anti merupakan salah satu dari segelintir mantan pacarnya Niall. Dan dia off-limits.

Pasti semua orang berpikir kalau Niall membutuhkan waktu yang lama untuk melupakan Anti, namun kenyataannya justru dia melupakan Anti lebih cepat dari semua orang melupakan mantannya dalam catatan sejarah. Bahkan tiga hari setelahnya dia sudah menggandeng gadis lain untuk dibawa pergi kencan.

Aku ingat bagaimana rasanya aku benar-benar ingin menembak diriku sendiri saat melakukan kesalahan terbodoh sepanjang masa dulu. Bagaimana bisa aku mengenalkan Anti pada Niall tanpa memikirkan penyebabnya? Mungkin tidak ada yang tahu tapi dari tiga hari pertama mereka bersama saja, aku sangat menyesalinya.

Dan sekarang setelah mereka putus dan Anti kembali muncul di pasaran lagi, kami menjadi semakin sering bertemu dan pergi keluar bersama, berharap kalau kesempatan bisa mendapatkan dirinya masih ada buatku seorang.

"Kamu nggak akan percaya dengan apa yang terjadi hari ini! Super! Aku dan Zayn tadi mengerjai seseorang hahaha coba saja kamu ada di situ, kamu pasti nggak akan bisa tahan untuk tertawa."

Kedua telapak tanganku berada di atas lutut dan dengan punggung yang tegap, aku menarik nafas dalam-dalam, berusaha menggapai sebanyak mungkin oksigen kalau-kalau aku kehabisan pasokan oksigen untuk dihirup nantinya. Aku membasahi bibirku dan berkata, "Anti. Anti."

Gadis itu pun menghentikan ceritanya. "Ya?"

"Aku butuh kamu untuk diam selama beberapa saat, oke?"

Dia tertawa, entah untuk apa. "Kedengarannya serius. Baiklah, akan kucoba."

"Kita sama-sama tahu kalau... kita sudah berteman selama kurang-lebih—"

"Tiga tahun!" seru Anti.

Aku menggertakan gigiku. "Aku belum selesai."

Dia tertawa lagi, kali ini sambil menutup mulutnya. Gerakan tangannya menyuruhku untuk melanjutkan apa yang ingin kukatakan.

"Tiga tahun. Itu waktu yang cukup lama, bukan? Selama itu pulalah aku memiliki rasa ketertarikan padamu yang semakin kuat dan menguat setiap harinya dan meski aku tahu kamu nggak merasakan yang sama, aku cuma perlu mengeluarkan semua kata-kata ini dari dadaku supaya aku bisa tenang dan nggak lagi sesak nafas. Well, pengecualian untuk soal yang sesak nafas, kurasa aku akan terus merasakannya tiap ada kamu di dekatku."

Wajah Anti sontak berubah menjadi merah padam dan dia sedikit tergagap, "Uh, o-oke... aku... aku sama sekali nggak pernah berpikir kalau kamu, out of all people, merasakan perasaan seperti itu terhadapku. Jujur. Jika saja Niall nggak memintaku untuk menjadi pacarnya, mungkin aku akan terus menunggu dan menunggu kamu yang meminta jawaban dari pertanyaan yang sama. Dan, I swear Harry, aku yakin perasaanku buatmu masih ada tapi... kita nggak bisa."

Mataku melebar, dadaku terasa nyeri saat dia mengatakan tiga kata terakhir itu. "Kenapa nggak bisa? Apakah karena aku nggak sekaya Niall? Karena aku nggak pernah membelikan kamu barang apa pun selain menjahit sweater yang sedang kamu kenakan sekarang ini dengan kedua tanganku sendiri sampai jari-jariku berdarah? Karena aku nggak punya sesuatu apa pun untuk dibanggakan? Karena aku nggak sehebat Niall?"

Anti menonjok bahuku bercanda. Dia tersenyum lembut. "Kamu tahu, bisa-bisa dia membunuhmu kalau kamu jadi pacarku."

Aku memutar kedua bola mataku. "Anti, aku tidak peduli. Asalkan kamu berada di sisiku, aku rela-rela saja Niall memukulku sampai babak belur dan dia bisa membenciku sekuat apa pun yang dia mau, dia sudah punya pacar jadi mengapa juga dia mesti peduli dengan siapa kamu berkencan selanjutnya?"

Mata Anti mengerling nakal. "Oh... I've got myself a badass. Me likes it."

"Yes, I know my bum is fine, but I prefer your plump lips better." godaku, membuatnya agak bingung sedikit. Pada detik itulah, aku menguasainya. Menghujaminya dengan luapan cinta yang kupendam selama ini.

Dan aku tidak menyesal.

Dialah kesalahan terindah yang pernah kubuat.

L'Éternité et AprésTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang