Vampire, Hel No (2)

5.7K 424 13
                                    

"Kabur"

Pletakk

"Yakk!! Oppa kenapa kau memukul kepalaku huh?" ucap Jean dan Jessi kepada Hongbin yang kini telah berubah wujud menjadi manusia kembali.

"Dasar vampire bodoh! Jngan katakan kau seorang vampire,  jika yang ada dalam otakmu hanya terus melarikan diri!" ucap Hongbin kepada kedua adiknya.

"Aku seperti ini pun karena kami masih memiliki keberanian untuk melawan takdir eoh, tidak sepertimu yang hanya pasrah pada takdir yang menunggumu!" balas Jean diiringi seringai tipis.

"Sudahlah Jean, dia oppamu. Bersikap sopanlah padanya. Dia memang benar, tidak seharusnya kita kabur. Kita seharusnya melawan bukan melarikan diri." terang Jessi.

"Huh? Kau mendukungnya Jessi? Bagus." sorot tajam Jean kini menatap Jessi dengan pandangan lurus tanpa kedip.

"Aku mohon nae-dongsaeng kalian kesini ingin membantu menyelamatkan Anna kan? Lantas jika memang kalian ingin menyelamatkannya, kenapa akhirnya harus kabur? Kenapa tidak melawan? Kita sudah besar, tidak seperti dulu. Tidak seperti disaat kita masih kecil. Arrachi?" pandangan memohon Hongbin kepada kedua adiknya membuat Jean dan Jessi meluluhkan tatapan mereka.

"Gomawo oppa, aku senang kau telah kembali lagi menjadi Bino oppaku yang dulu." senyum hangat jessi membuat semua yang menyaksikan pertentangan mereka menjadi terharu

"Mianhae oppa, aku seperti ini karena aku tidak mau lagi ditinggalkan olehmu." tangisan Jean mulai muncul diiringi pelukan Hongbin pada kedua adiknya.

"Baik, sudah selesai beloved-family nya eoh? Kami ikut senang melihat kalian seperti ini." ucap Suho diiringi senyuman simpulnya.

"Meskipun aku tidak tau apa yang terjadi. Tapi, aku bisa melihat sekilas kilasan masalalu kalian. Aku merasa bahagia pada ketangguhan kalian semua." ucap Anna diiringi setetes air mata yang jatuh dikedua pelupuk matanya.

"Kau bisa melihat kilasan masalalu? Mwoya? Kau .. Kenapa bisa?" ucap bingung Xiumin.

"Apa kekuatan yang lainnya bangkit? Oh, Anna. Sungguh luar biasa kekuatanmu." ucap sehun diiringi pelukan kecil pada lengan Anna, yang kini mendapatkan tatapan tajam dari Chanyeol.

"Aku tidak tau, tapi ketika aku melihat lurus kedalam mata Jean. Tiba-tiba saja kilasan itu muncul." jelas Anna

"Pantas saja, tadi aku merasakan mataku gatal." terang Jean

"Nah, ayo tim. Kita akan melanjutkan perjalanan. Entah yang terbaik kita hanya diam atau malah sebaliknya, kita diharuskan melawan." ucap luhan

"Kita lanjutkan saja perjalanan, ayo ikuti aku. Kita ke kediaman ku saja. Mungkin hanya memerlukan 2jam dengan melewati jalan pintas hutan ini." balas Hongbin diiringi langkah kakinya yang mulai menjauh.

"Kajja kita ikuti.." ucap Kris yang memulai langkah pertamanya mengikuti langkah Hongbin.

**

"Aku tau kau disini brengsek! Keluarlah anak kurang ajar!" teriakan diluar rumah itu membuat semua orang yang sedang bersantai di dalam rumah mulai panik.

"Appa.." desisan Jean dan Jessi menyadarkan seluruh orang yang ada disekitar mereka, bahwa yang datang adalah Marchus Cho.

"Aku yang akan menghadapinya. Kalian diamlah disini! Jangan keluar sampai aku menyuruh kalian untuk keluar." jelas Hongbin

"Tidak jika kau kenapa-napa oppa!" teriak Jean.

Dengan menggunakan kecepatan seorang Vampire, hanya butuh 2detik untuk ia sampai dihadapan pintu utama rumahnya.

"Ayah.." panggil Hongbin, ketika ka menemukan Marchus tengah menatapnya bak singa yang kelaparan.

"Dimana dia? Kau menyembunyikannya eoh? Kau merusak semua rencana ku." geram Marchus.

"Rencana mana ayah? Rencana jahatmu eoh? Sadarlah ayah, kapan kau mau berubah? Tidak cukupkah kau menghancurkan keluargamu sendiri eoh? Tidak cukupkah kau membunuh istrimu sendiri eoh? Tidak cukupkah kau mengasingkan 2anakmu yang lain eoh? Sadarlah ayah! Sadar!!! ARRRRRRGHHHHHHH AYAHHHH HENTIKANNN!! INI MENYAKTIKAN APPAA!!" jeritan Hongbin membuat semua orang yang ada didalam mulai keluar termasuk Jean dan Jessi.

"APPA!!! HENTIKANN!!" jerit Jean dan Jessi.

"Jean..Jessi" gumam Marchus

"Appa, aku mohon! Hentikan siksaanmu pada oppa. Aku mohon Appa." tangisan Jessi mulai muncul.

"Appa, tidakkah kau ingat? Dia anakmu Appa. Dia yang ada di sisimu selama ini Appa." ucap jean diiringi tatapan  memohonya.

"Kalian disini eoh? Wae? Kenapa kalian kesini lagi eoh?" tatapan yang awalnya kaget kini terganti dengan tatapan tajamnya.

"Kami kemari untuk menyatakan bahwa kami ingin kedamaian." jawab Jean

"Kalian bercanda eoh? Paraa AAAAARHHHHHHGGGGHH, SIAPA YANG MENGGUNAKANNYA SELAIN AKU ARRRGHH SAKIT!!" Kaget. Itulah yang tiba-tiba mereka semua rasakan. Melihat seorang Marchus Cho pengendali  rasa sakit yang kini malah tengah kesakitan.

"Pulanglah Marchus. Aku kembali, disinilah aku akan menyatakan perang pada kalian." Anna. Ya dia Anna, tapi tatapan nya lain. Siapa dia?

"Siapa kau?? Hentikann!!! Ini sakiiittt!!" jerit Marchus

"Aku HANA KIM."

Vampire? (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang