19.

3.9K 155 0
                                    

BIMA POV

Pagi ini dengan setelan kaos polo dan jaket kulit aku sudah rapi, aku berniat mengajak gadisku tepatnya bukan gadisku hanya mungkin seseorang yang sudah teramat istimewa dihati Bima untuk menghirup udara segar diluar.

Bima keluar dari apartementnya, dia tidak usah repot repot mengetuknya pintu apartement sang gadis karna dia memegang kartu kunci apartementnya Ve.

Klek...

.
.
.
.
.

Ve yang sudah lumayan pulih yang sedang berada di sofa pun mendongkak dengan kehadiran Bima, Ve mengakat sebelah alisnya dalam hatinya bertanya " Sejak kapan dia bisa masuk tanpa gue buka pintunya? "

Bima yang baru masukpun kaget yang melihat Ve sudah bertengger manis disofa masih dengan wajah yang pucat tapi sekarang menimbulkan ekspresi seperti dulu

"ettt ngagetin aja, gue kira lu masih dikamar Ve, baru pengen bangunin" Kata Bima lalu duduk bertengger di samping Ve

Kegiatan seperti ini sudah tidak menimbulkan efek canggung diantara keduanya, bahkan Ve ya walaupun kata Bima sifatnya yang masih dingin dan irit kata belom bisa diluluhkan Bima.

Ve yang mendengarkan hanya acuh, lalu meminum air putih yang berada dihadapannya, Bima hanya menghela nafas seperti biasa lalu menatap Ve dari ujung kaki hingga kepalanya.

Ve yang merasa diperhatikan pun, melirik lalu menatap Bima tepat dikedua matanya lalu menaikkan alis, " Apa?! Ada yang aneh?

1 menit mereka seperti ini, saling tatap dan tiba tiba Bima pun reflek menarik Ve menarik ke pelukannya.

" uhukkk.... " Ve tersedak dengan gerakan reflek dari Bima

" Setidaknya biarin 5 menit aja Ve kita begini, gue seneng lu udah pulih ya walaupun dinginnya masih sama " Ucap Bima tulus, baru kali ini Bima bisa semellow itu terhadap seorang gadis ya walaupun notabennya Bima playboy tapi omongan dia saat ini berasal dari hati bukan gombal atau rayuan seperti biasa.

Ve yang merasa atmosfir tubuhnya menjadi hangat dan mulai timbul rasa rasa nyaman pun, menarik tubuhnya sendiri untuk keluar dari zona anehnya.

" Sakit, awas." Ucap Ve sarkastik dan dingin lalu pergi berlalu ke kamarnya

Bima yang juga kaget dan reflek pun menghela nafas sangat panjang, lalu bersandar di disofa sambil menutup matanya, dibibirnya terukir lengkungan manis.

Atmosfir ini, rasa aneh ini dan desir desiran ini sudah terlalu dalam Bima rasakan sendiri, Bima tidak akan mencegahnya atau menghalangi rasa ini biarkan dia berkembang seperti layaknya kupu kupu yang tumbuh indah, ya walaupun Bima tidak tahu Ve mempunyai rasa yang sama ataupun tidak terhadapnya.

Dan dibalik pintu kamarnya Ve, menghela nafas sebanyak banyaknya sebeku bekunya Ve dan sedinginnya Ve dia adalah seorang perempuan yang masih mempunyai sisi lembut yang terdalam dihatinya, sekeras batu disungai kalo dia terus terusan dihantam oleh air yang deras akan terkikis juga begitu halnya dengan Ve.

.
.

.
.
.
.
.

Ve keluar dari kamarnya, dengan setelan baju putih longgar dan hotpants dengan rambutnya yang cepol keatas, Bima mendongkak mendengar suara pintu dan telapak kaki datang

Melihat Ve dengan setelan begini bukan hal yang biasa lagi untuk Bima, " ayok kita keluar, udah siap jugakan? " Ucap Bima antusias yang berdiri

Ve mengakat sebelah alisnya, " Siapa yang mau pergi sama lu? Dalam hatinya, Bima yang mengetahui perubahan ekpresi Ve hanya tersenyum lalu menarik tangan Ve sambil mengambil tas yang berada digenggaman Ve.

" setidaknya lu gamau pergi sama gue, tapi gue yang mau pergi sama lu, ngejagain lu yang sok sehat ini, mau sedingin dan seketus apapun elu Ve sama gue, gue si bodo amat ya haha" Ucap Bima seperti perintah yang menggandeng Ve dari apartement menuju mobilnya.

" jadi mau kemana kita, mau makan atau kemana? "

" Kerumah sakit. "

" Loh masih sakit Ve? Dimananya? Kalo gitu kita dirumah aja biar dokter efan aja yang ke apartement ya "

" Enggak. Kerumah sakit sekarang Bim." Ucap Ve dingin

Bima yang mendengarnya pun hanya mengganguk, " Oke, kasih tahu jalannya kita kesana "

Ve yang mendengarnya tidak berkata apapun, hari ini dia harus kesana dan melihat sendiri kondisi seseorang, hari ini mungkin dia harus mengalahkan egonya dan harus merubuhkan sendiri benteng kebenciannya.

BAD GIRL LOVE BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang