BAD GIRL LOVE BAD BOY

32. Suram dan bingung

2 minggu sebelumnya

Ve mengangkut koper kecil berisi baju baju kaos oblong dan celana celana biasa hanya untuk gonta ganti, sekarang tepat pukul 10 malam.

Setelah 2 hari berlalu Ve memutuskan untuk tinggal di hotel rekomen Dokter Erfan, alasanya hanya " Bosan dengan suasana apartement "

Jadi mau tidak mau Erfan menyetujui segala apapun yang Ve butuhkan.

Tidak membawa mobil adalah salah satu jurus ghosting tanpa diketahui oleh tetangganya itu, Ve memesan taxi online dan menuju ke lobby sampai tiba tiba ada yang mengamit koper yang ia bawa.

" Mo kemana? Malem malem gini " Ve terkejut rencana ingin ghosting secara diam diam malah ketauan

" Marah sama gue karna itu ? " Tanya pria yang sedang dihadapannya ini

Yang jelas ini memang bukan salah Bima sepenuhnya hanya saja Ve yang sekarang sudah menutup membangun tembok tinggi untuk tetap terlihat bahwa dia bukan wanita yang friendly untuk didekati.

" Jawab, mau ampe kapan ngediemin gue udah 2 hari loh " Tangkasnya

" gabaik kan katanya marahan lebih dari 3 hari " Ve mengakat alisnya, lalu mengambil koper yang tadi diambil oleh Bima

" Mau kemana Ve?! " ucapnya meninggi lebih ke arah frustasi karna wanita ini tidak kunjung menjawab pertanyaan yang berkali kali dilontarkan oleh Bima, Ve yang mendengarnya pun menatap sarkas kearah Bima

Bima menelan ludah, dia tau tatapan itu yaitu tatapan ketidak sukaan Ve ketika dia merasa sangat terganggu

" Minggir " ucapnya sarkas

" Ya mau kemana? Ini jam 10 malem "

" mau minggir atau gua lempar ni koper ke ke taxi? " Bima yang mendengar sontak kaget, yang sangat Bima tahu Ve bukan orang asal ngomong

Walopun luar dia perempuan tapi nyalinya pun bisa lebih berani dibanding laki laki manapun. Bima pun memberikan jalan dan membiarkan Ve masuk kedalam taxi tanpa sepatah kata lagi.

Bima bergerak gusar yang tak lama ada notif sma di hpnya.

Biang Es : Jangan deket deket gue lagi dan ngobrol apapun anggep gapernah kenal!.

Dan sejak saat itu sampai dua minggu kedepan Bima menuruti mau Ve, mendiamkan dan tak mengubris apapun yang Ve lakukan hanya berharap bahwa Ve akan membaik bila diberi waktu.