Kasih Tak Sampai

kasih Tak Sampai part 7

Jika ada kesempatan untuk memiliki mu....maka akan ku pergunakan kesempatan itu dengan sebaik mungkin...

Brakkkk...
Dengan sekuat tenaga Rio memukul tembok yang ada di samping nya. Dia tidak peduli dengan tangannya yang sangat sakit saat ini ataupun dengan kuku kuku nya yang mulai mengeluarkan darah segar akibat perbuatannya tadi.
Brakkk...
Pintu dibuka oleh alvin dan cakka yang langsung terkejut setelah melihat kondisi Rio yang sudah acak acakan.
"Rio lo nggak apa-apa kan ?"tanya alvin khawatir sedangkan Rio tidak menjawab dan terus menatap ke arah depan dengan tatapan kosong .
DRTTTTT...
Handphone Rio berbunyi tapi sepertinya Rio enggan untuk mengangkatnya.
"Yo handphone lo bunyi "ucap cakka sambil mengambil handphone Rio yang berada disamping Rio lalu menyerahkan nya pada Rio.
"Yo"ucap cakka sekali lagi karena rio malah diam dan tidak menerima handphone nya.
Karena kesal cakka pun mengangkat handphone Rio tak berapa lama raut wajah cakka pun berubah membuat alvin bingung.
"Kenapa kka ?siapa yang nelfon ?"tanya alvin tapi cakka hanya diam.
"Yo"lirih cakka sambil menatap Rio dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
"Cak ada apa ?"tanya alvin lagi. Entah mengapa perasaan nya menjadi tidak enak.

Jika saja ada pintu kemana saja nya Doraemon,cakka akan meminjamnya dan membawa Rio serta Alvin pergi dari dunia ini dan membangun dunia sendiri. Jujur cakka tidak tega jika Rio nanti akan mengetahui segalanya.
"Vin ikut gue sebentar yuk "ajak cakka sambil menyeret tangan alvin untuk membawanya pergi meninggal kan Rio.
Sedangkan Rio hanya menghembuskan nafasnya pelan ,jujur perasaan nya juga menjadi tidak enak sekarang.Ada apa sebenarnya ?
"Ada apa? Kenapa perasaan gue menjadi nggak enak ?"batin Rio tidak enak.
Mama...
Entah mengapa hanya kata itu yang terlintas di pikiran Rio. Apa yang terjadi sebenarnya, mengapa perasaanya mengatakan jika ada sesuatu hal yang tidak beres terjadi pada mamanya.
"Mama"lirih Rio takut.

**********
Aku tahu jika kau adalah orang yang kuat ...
***********
Cakka membawa Alvin ke toilet pria yang memang sudah sepi Alvin menatap cakka cemas,ada apa ini sebenarnya ?
"Cak ada apa sih ?"tanya alvin penasaran .
"Mama nya Rio vin...mama nya Rio "ucap cakka dengan suara bergetar .
"Mamanya Rio kenapa ?"tanya Alvin. Jujur perasaan nya semakin tidak enak.
"Mama Rio vin.."lirih cakka
"Iya Mamanya Rio kenapa ?"bentak Alvin yang kesal karena cakka tidak menjawab pertanyaan nya.
"Mamanya Rio meninggal "ucap cakka dan terduduk di lantai sedangkan Alvin terlihat terkejut. Alvin menatap cakka tidak percaya, mata nya mulai memanas.
"Mama Rio meninggal cak "ucap alvin tidak percaya dan akhirnya air mata nya leleh dan mulai berjatuhan .
"Iya vin tadi itu telefon dari ayah nya Rio, dia bilang kalau mama Rio meninggal gara gara kecelakaan pesawat tadi pagi "jawab cakka sambil terisak pelan.
Ya..memang mereka berdua sangat dekat dengan kedua orang tua Rio apalagi mama nya ,mereka berdua sudah menganggap mamanya Rio itu seperti mama mereka sendiri. Walaupun Mama rio selalu sibuk tapi dia sangat menyayangi Rio begitu pun Rio, tapi sekarang beliau sudah tiada. Apa yang harus mereka berdua lakukan sekarang ?
"Ini semua nggak mungkin Cak...tante Manda hiks..tante manda "ucap alvin sambil terisak pelan dan menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Kita harus gimana vin ? Gimana kita bilang ini semua sama Rio ?"lirih cakka sedangkan alvin hanya menggelengkan kepalanya
********
Haruskah aku kehilangan ?
Belum puaskah semuanya ?
********
Setelah adegan berpelukan tadi, Ify menjadi dekat dengan gabriel. Sedari tadi gabriel selalu mengajak nya mengobrol dan bisa dipastikan jika mereka nyambung saat berbicara. Ify pun sepertinya terlihat nyaman bersama gabriel dan itu semua membuat gabriel semakin merasa senang karena itu tandanya semakin besar peluangnya untuk membuat ify jatuh cinta padanya dan membuat ify melupakan Rio.
"Fy entar pulang bareng yuk "ajak gabriel.
"Pulang ? Enggak ngerepotin kan iel ?"tanya ify sedangkan gabriel hanya tertawa kecil.
"Ya nggak lah. Jadi gimana lo mau ?"tanya gabriel sekali lagi dan ify hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kepala ringan .

Tiba tiba datang Rio yang membuat ify dan gabriel langsung terdiam. Gabriel melirik sinis ke arah Rio sedangkan ify ? Dia hanya menundukkan kepalanya.
Rio pun langsung duduk di tempat duduknya sambil memejamkan matanya. Perih itu yang saat ini Rio rasakan . Ya Rio sudah tau semuanya,saat alvin dan cakka pergi, ayahnya langsung menghubunginya sekali lagi dan menceritakan semuanya.
Tentu saja itu adalah berita yang mengejutkan bagi Rio, rio sekarang sudah tidak mempunyai mama lagi. Tidak akan ada lagi omelan mama nya,nasihat mamanya,hangatnya tangan seorang ibu yang selalu membuatnya nyaman,senyum nya ,pelukan mamanya semuanya akan hilang dan Rio tidak akan merasakan nya lagi.
" ma Rio nggak mau kalau Rio harus nggak punya mama "batin nya pilu. Perlahan namun pasti,air matanya mulai berjatuhan membuat gabriel dan ify yang melihat nya terkejut.
"Rio"batin ify dan gabriel bersamaan.
Rio membenamkan wajahnya dikedua tangannya . Dia benar benar merasa sendiri sekarang,mama nya pergi meninggalkan nya .
Rio memukul pahanya kesal,kenal semua nya harus terjadi padanya. Rio tidak mau mamanya pergi. Jika memang harus pergi ke luar negeri atau luar kota tidak apa apa tapi ini, mamanya harus meninggal kan nya untuk selamanya dan tidak akan pernah bisa kembali.
"Hiks...hiks..hiks..."akhirnya isakan itu keluar dari mulut Rio. Tentu saja ify dan gabriel terkejut mendengarnya. Rio menangis? Seorang Rio menangis ? Hem sulit dipercaya.
"Kamu kenapa yo ?" Batin ify khawatir.
Ify terus saja memperhatikan Rio yang masih betah dengan posisinya,ingin sekali dia menghampiri Rio namun entah mengapa pikiran ya menyuruh nya untuk tetap diam ditempat dan membiarkan Rio untuk menenangkan dirinya sendiri.
" aku selalu berharap kamu baik baik saja yo "batin ify sambil terus menatap Rio.

************
Aku khawatir. .....
Jika kau bersedih maka aku juga akan merasa bersedih .....
**********