Kasih Tak Sampai part 59

1.3K 44 0
                                    

Alvin menunggu Rio berbicara.
"Vin, gue boleh minta tolong ?"tanya Rio yang membuat Alvin menepuknya keningnya gemas.
"Iya Rio, lo mau minta tolong apa ?"tanya Alvin gemas, Rio terkekeh.
"Kalau gue nanti pergi, gue titip Ify sama lo ya. Anggap dia kayak adik lo sendiri aja "ucap Rio sambil menatap Alvin serius sedangkan Alvin menatap Rio tak percaya.
"Yo lo kenapa sih ? Sumpah gue nggak kenal sama lo yang sekarang. Lo berubah tau nggak yo "bentak Alvin. Emosi nya mulai terpancing, Rio menundukkan kepalanya. Alvin tidak tau bagaimana menjadi dirinya. Mereka semua hanya bisa mendukungnya tapi tidak bisa mengerti perasaan nya.
"Mana sih Rio yang dulu ? Rio yang selalu optimis, semangat dan nggak pernah pantang menyerah. Kemana Yo, kemana ? "bentak Alvin sambil mengguncang guncang pundak Rio.
"Sumpah gue kecewa sama sikap lo yang sekrang. Gue kecewa yo "ucap Alvin sambil menggelengkan kepalanya. Lalu dia pun pergi meninggalkan Rio. Rio terdiam, matanya memanas.
Alvin benar, dia berubah. Dia bukan Rio yang dulu yang seperti dikatakan Alvin. Rio memukul kepalanya . Ia sudah membuat semua orang kecewa karena sikap nya ini. Harusnya dia itu semangat dan membuat orang orang tidak usah merasa khawatir dengan keadaannya. Tapi ini..apa yang telah Rio lakukan ...
Sementara di luar, Alvin keluar dengan muka yang masih menunjukan jika dia sedang marah. Semuanya menatap Alvin bingung.
"Alvin kamu kenapa ?" tanya Mama Rio. Alvin menggelengkan kepalanya.
"Nggak tan, semuanya Alvin pamit "ucap Alvin lalu pergi begitu saja. Sivia yang merasa jika ada sesuatu yang terjadi kepada Alvin pun berlari menyusul Alvin.
"Alvin kenapa ya Ma ? Apa Rio mengatakan sesuatu yang membuat Alvin marah ?"ucap Papa Rio, mama Rio menggelengkan kepalanya.
"Ify, Cakka mendingan kalian pulang saja ya. Besok kan kalian harus sekolah "ucap Papa Rio. Cakka dan Ify dengan terpaksa menganggukan kepalanya.
"Cakka kamu bisa anterin Ify ke rumahnya ?"tanya mama Rio.
"Iya tante , bisa kok "jawab Cakka sambil tersenyum.
"Kalau gitu Ify pulang tante, tolong bilangin sama Rio kalau besok Ify akan kesini lagi "ucap Ify. Mama Rio menganggukan kepalanya. Ify dan Cakka menyalami Mama dan Papa rio lalu beranjak pergi.
"Ma, kamu nggak apa apa kan disini nemenin Rio sendirian ? Soalnya aku lagi ada urusan di kantor "tanya Papa Rio. Mama Rio tersenyum.
"Iya Pa, aku maklum "ucap Mama Rio, Papa Rio tersenyum lalu beranjak pergi. Mama Rio menghela nafasnya lalu masuk ke dalam ruang rawat Rio.
Mama Rio berjalan mendekati Rio yang saat ini sedang menundukkan kepalanya. Diusapnya kepala Rio pelan membuat Rio mendongakan kepalanya.
"Mama "lirih Rio. Mama Rio tersenyum.
"Iya nak, ini mama. Kamu kenapa ? Dan apa yng terjadi sama Alvin ? Kenapa dia terlihat marah ?"tanya Mama Rio. Rio tidak menjawab dan malah memeluk tubuh Mama nya itu. Wina-Mama rio - terdiam, baru pertama kalinya Rio memeluknya. Mama Rio membalas pelukan Rio.
"Rio capek "lirih Rio. Mama Rio merasakan jika bajunya sedikit basah, pasti Rio menangis.
"Sttt..kamu jangan berbicara seperti itu sayang, kamu harus semangat. Kamu harus percaya kalau kamu itu pasti bisa sembuh. Jangan pernah merasa menyerah Rio. Kamu nggak mau kan membuat kami semua sedih ?"tanya Mama Rio, Rio menggelengkan kepalanya.
"Kalau kamu nggak mau kami semua sedih, kami mohon bertahanlah. Kamu ingat sekarang kamu sudah memilik Ify, apa kamu tega membiarkan Ify terus bersedih karena terus memikirkan keadaan kamu. Jadi mama mohon Rio bertahan ya "ucap Mama Rio. Rio melepaskan pelukannya lalu tersenyum.
"Rio akan mencoba Ma, tapi Rio takut "ucap Rio. Mama Rio tersenyum lalu menghapus air mata Rio.
"Tidak sayang, apa yang kamu takutkan. Disini banyak orang yang menyayangi kamu, banyak orang yang sayang sama kamu, yang peduli sama kamu dan yang nggak mau kehilangan kamu. Kamu nggak perlu merasa takut sayang "ucap Mama Rio. Rio menganggukan kepalanya.
"Makasih ma "ucap Rio sambil tersenyum, Mama Rio juga ikut tersenyum.
"Kalau gitu kamu istirahat ya, biar kamu bisa cepat pulih "ucap Mama Rio. Rio menganggukan kepalanya. Mama Rio membantu Rio untuk kembali berbaring. Mama Rio mengusap kepala Rio, Rio menggenggam tangan Mama Rio yang satunya lagi.
"Jangan tinggalin Rio "lirih Rio. Mama Rio menganggukan kepalanya.
"Iya sayang, sekarang kamu tidur ya "ucap Mama Rio. Rio menganggukan kepalanya lalu memejamkan matanya dan tertidur.
Mama Rio menangis tanpa suara melihat Rio. Dia tidak tega melihat anaknya menjadi seperti ini. Dia tidak tega dengan Rio. Kenapa tuhan memberikan penyakit itu kepada anaknya kenapa tidak kepadanya saja ? Mama Rio menggenggam tangan Rio. Air matanya semakin deras mengalir.
"Berjuang untuk Mama ya, yo "bisik mama Rio.

Bersambung.....

*Hai gimana ? Nggak kerasa udah mau part 60 aja , aku nggak nyangka kalau aku bisa buat cerbung sepanjang ini. Makasih ya yang udah baca. Komentar sama vote nya aku tunggu*

Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang