Kasih Tak Sampai part 29

1.5K 50 0
                                    

Kini harus aku lewati sepi hari ku tanpa dirimu lagi...

Keesokan harinya...

Gabriel sengaja untuk menjemput Ify. Dia tersenyum sambil berdiri disebelah motornya. Lalu dia melambaikan tangannya ke arah Ify yang sedang berjalan ke arahnya.
"Maaf ya iel lama "ucap Ify sambil tersenyum kecil. Gabriel mengacak ngacak rambut ify.
"Nggak apa apa kok. Yuk berangkat,nanti kita telat lagi "ucap Gabriel, ify tersenyum sambil menganggukan kepalanya. Lalu dia pun naik ke motor Gabriel.
"Pegangan Fy "ucap Gabriel. Ify dengan malu malu melingkarkan tangannya di perut gabriel,seolah sedang memeluknya dari belakang. Wajah ify memanas,ify hanya menundukkan kepalanya saja. Gabriel terkekeh melihat Ify yang seperti itu.
"Gue yakin kalau gue bisa ngebuat lo jadi lupa sama Rio "batin Gabriel. Gabriel pun menjalankan motornya menuju sekolah.
***********
Ify dan Gabriel berjalan di koridor sekolah bertepatan dengan itu muncul Rio,Cakka dan Gabriel dari arah yang berlawanan. Ify menundukkan kepalanya saat melihat Rio. Gabriel yang mengetahui hal itu langsung menggenggam tangan Ify erat.
Rio yang melihat itu hanya diam walaupun dalam hatinya ia sangat sedih sekali. Harapannya untuk memiliki Ify sudah memang tidak bisa lagi terwujud.
"Yuk yo "ajak Alvin sambil menarik tangan Rio dan pergi meninggalkan Ify dan Gabriel,Cakka memandang gabriel tajam lalu berjalan menyusul Rio dan Alvin.
"Udah kamu jangan pikirin dia lagi ya, yuk jalan lagi "ucap Gabriel sambil menarik tangan Ify sedangkan Ify hanya menganggukan kepalanya.
Sesampainya di kelas Ify pun langsung duduk di bangku nya . Sedangkan gabriel duduk dibangku nya sendiri.
"Kamu kenapa,fy ?"tanya Sivia yang melihat Ify yang sedang menundukkan kepalanya.
"Aku nggak apa apa,vi "jawab Ify sedangkan Sivia hanya menganggukan kepalanya.
Tak lama datang Rio,Alvin dan Cakka. Mereka pun berjalan ke bangku mereka masing masing. Ify hanya menundukkan kepalanya saat Rio berjalan melewatinya. Sedangkan Rio sendiri harus terus melawan hatinya sendiri. Rio duduk dibangkunya sambil membenamkan wajahnya dikedua tangannya. Entah mengapa dia merasa sangat lemas sekali hari ini. Alvin menolehkan wajahnya menatap Rio, ada sedikit rasa khawatir karena menurut Alvin Rio itu masih belum pulih sepenuhnya.
"Kenapa,yo ?"tanya Alvin. Rio menggelengkan kepalanya. Alvin menghela nafasnya pelan lalu kembali membaca buku nya.
" Uhuk..uhuk..."rio terantuk batuk. Rio melihat tangannya yang sengaja ia gunakan untuk menutup mulutnya. Ia kaget saat melihat bercak darah yang menempel di tangannya. Alvin dan Cakka menolehkan wajahnya menatap Rio dengan tatapan penuh khawatir an. Ternyata bukan hanya alvin dan Cakka yang menolehkan wajahnya untuk melihat Rio,tapi Ify,sivia dan Gabriel juga ikut menolehkan wajahnya.
"Lo kenapa,yo ?"tanya Alvin khawatir. Rio menggelengkan kepalanya. Rio bangkit lalu berjalan meninggalkan kelas. Alvin dan Cakka ingin menyusul namun sayang saat mereka berdiri, bel masuk sudah berbunyi duluan.
Alvin dan Cakka sama sama menghembuskan nafas mereka berat. Perasaan meraka menjadi tidak enak saat ini. Tak lama guru yang mengajar pun datang membuat kelas menjadi sepi.
*******
"Uhuk..uhuk..."rio kembali terbatuk dan kembali mengeluarkan darah. Rio membasuh mulutnya untuk menghapus bercak darah yang menempel di bibirnya. Tapi setelah itu ia kembali terbatuk lagi. Sampai akhirnya rio tidak terbatuk lagi, rio jatuh terduduk di lantai karena merasa sangat lelah. Nafas nya terengah engah seperti dia sudah melakukan lagi maraton saja. Rio mencoba menetralkan nafasnya. Lalu dia kembali berdiri walaupun dengan keadaan yang sempoyongan, dia membasuh tangan dan wajahnya dengan air . Rio terdiam. Apa lagi ini ? Batin nya.
"Gue sebenernya kenapa ?"batin Rio bertanya tanya. Rio pun kembali beranjak menuju kelasnya dengan sempoyongan.
Sesampai nya di pintu kelas dia langsung masuk dan berjalan menuju meja guru. Setelah menjelaskan guru itu pun menyuruh Rio untuk duduk di tempatnya dan jangan melakukan kesalahan nya lagi. Rio pun duduk di bangku nya. Alvin dan Cakka menatap Rio cemas pasalnya muka Rio yang tadi nya baik baik saja sekarang menjadi pucat.
Dari tempat Ify,ify juga diam diam melirik ke arah Rio. Ada tersirat rasa khawatir saat melihat Rio yang terlihat pucat.
"Aku tau kalau aku udah melakukan hal yang salah namun nggak apa apa kan kalau aku mengkhawatirkan kamu,yo ?"batin Ify. Sivia menyenggol pelan tangan Ify membuat Ify buru buru menatap ke arah depan.
"Jangan tanya apapun dulu vi "ucap Ify saat sivia hendak membuka mulutnya . Sivia hanya menganggukan kepalanya.
"Anak anak karena ibu ada keperluan yang sangat penting jadi ibu hanya menyuruh kalian untuk mengerjakan tugas di halaman 72, kalian boleh keluar jika bel istirahat sudah berbunyi. Mengerti "ucap Bu uci.
"Mengerti bu "ucap semuanya. Ibu uci pun meninggalkan kelas. Setelah bu uci sudah pergi,rio pun langsung membenamkan kembali wajahnya dikedua tangannya. Alvin yang hendak mengeluarkan bukunya pun langsung menolehkan wajahnya menatap Rio .
"Kenapa yo ?"tanya Alvin khawatir. Cakka pun menolehkan wajahnya saat mendengar suara Alvin.
"Kenapa vin ?"tanya Cakka. Alvin menolehkan wajahnya lalu menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Cakka lalu kembali menatap Rio.
"Rio "pekik Alvin panik dengan suara keras saat tubuh Rio limbung menindih nya. Suara alvin itu membuat yang lainnya juga menolehkan wajah mereka melihat alvin.
"Rio bangun yo "ucap alvin panik Cakka pun langsung bangkit dan membantu Alvin.
"Bawa Rio ke uks vin, hey yang lain tolong "ucap Cakka. 3 orang pun langsung membantu Alvin dan Cakka untuk menggotong Rio ke uks.
Ify bangkit dari duduk nya untuk menyusul tapi tangannya di tahan oleh Sivia. Ify menolehkan wajahnya.
"Kamu udah memilih iel, kamu jangan ngecewain dia. Ini resiko yang harus kamu tanggung sendiri akibat keputusan kamu fy "ucap sivia. Mata Ify memanas lalu melepaskan tangannya dan berjalan ke luar kelas. Gabriel hanya diam saja toh sekarang dia dan ify sudah menjadi sepasang kekasih.
*********
Ify masuk ke dalam toilet perempuan, dia menangis di sana. Perkataan sivia memang benar. Dia sudah memilih gabriel yang jelas jelas tidak dicintai nya. Jadi ini adalah resiko yang harus ia terima akibat keputusannya.
"Hiks..hiks..maaf ..maaf "ucap Ify dengan isakannya. Air matanya semakin deras mengalir membanjiri kedua pipinya. Setelah cukup puas menangis,ify pun membasuh muka nya dengan air. Lalu beranjak dari toilet.
Ify terdiam di pintu luar toilet, lalu berjalan menuju uks.
Ify mengintip di luar jendela uks, dilihatnya Alvin dan Cakka yang sedang menunggu Rio. Dengan ragu Ify masuk ke dalam.
"Ify"ucap Alvin kaget sedangkan ify hanya membalasnya dengan senyuman dan anggukan kepala.
"Boleh aku temui Rio?"tanya ify. Alvin menolehkan wajahnya menatap Cakka seolah meminta persetujuan.Cakka menganggukan kepalanya.
"Iya,ya udah kalau gitu gue sama Cakka tunggu diluar aja ya "ucap Alvin. Ify menganggukan kepalanya.lalu mereka berdua pun pergi meninggalkan Ify dan Rio berdua.
Air mata Ify kembali mengalir, ify berjalan mendekati Rio ally duduk di kursi yang berada di samping Rio.
"Rio, kenapa rasanya sakit banget ngeliat kamu kayak gini ?kenapa aku harus se khawatir ini sama kamu ?"ucap ify dengan air mata yang mengalir di pipinya. Digenggamnya tangan Rio.
"Rio apa kamu tau ? Aku cinta sama kamu yo ? Udah hampir 3 tahun aku menunggu kamu. Tapi aku udah terlanjur yo. Aku udah terlanjur untuk menerima cinta gabriel, maaf yo. Aku bukan bermaksud untuk menyerah dengan penantian aku ini yo. Tapi aku benar benar udah terlanjur. "ucap ify sambil menundukkan kepalanya.
"Lagian kamu juga udah suka sama orang lain kan,yo ? Kamu tau saat iel bilang itu sama aku, hati aku sakit banget. Sakit banget. Rasanya penantian aku ini nggak akan berujung bahagia. Maaf aku harus memilih ini yo. Apa yang kamu beri sama aku sih yo ? Kenapa sulit banget buat aku buat ngelupain kamu "ucap Ify dengan isakan kecil.
Sedangkan di luar, Alvin dan Cakka memejamkan matanya saat mendengar ucapan Ify. Mereka juga seakan merasakan kesedihan dari Ify .
"Perasaan lo terbalaskan fy. Rio juga suka sama lo, tapi kenapa lo malah milih orang lain ?"lirih Alvin.
Tangan Rio bergerak membuat Ify kaget. Ify pun langsung melepaskan genggaman nya. Tak lama mata Rio pun terbuka. Rio melihat ke arah ify.
"Ngapain lo disini "bentak Rio yang membuat Ify kaget. Alvin dan cakka yang mendengar suara Rio pun langsung masuk ke dalam.
"Yo kenapa yo ?"tanya Alvin. Rio hanya diam sambil menatap ify.
"Pergi lo "bentak Rio lagi sambil menunjuk Ify. Alvin dan Cakka membulatkan matanya saat Rio membentak Ify.
"Ri..rio "ucap Ify dengan suara bergetar.
"Gue bilang pergi "bentak Rio lagi. Ify meneteskan air matanya.
Bughh..
Brakkk..
Tiba tiba saja gabriel datang dan langsung menonjok pipi Rio sehingga membuat Rio jatuh ke bawah. Alvin dan Cakka membulatkan matanya dan langsung membantu Rio untuk berdiri.
"Berani banget ya lo bentak cewek gue "bentak gabriel. Rio tersenyum sinis.
"Kenapa gue harus takut "ucap Rio sambil tersenyum sinis.
Bugghh..
Gabriel sekali lagi menonjok pipi Rio lagi. Rio sedikit meringis sambil mengelap darah yang keluar dari bibir Rio.
"Lo bener bener nggak punya hati yo ? Lo nggak tau kan seberapa menderita nya ify karena lo ? Lo nggak tau kan kalau selama ini Ify itu cinta sama lo ? Tapi lo malah ngacuhin perasaan dia, lo nggak tau kan selama ini ify selalu nangis karena lo. Lo nggak tau kan yo ?"bentak Gabriel. Rio terdiam. Perasaan nya ternyata terbalaskan.
"Udah iel udah "ucap Ify sambil menangis.
"Sumpah gue benci banget sama lo. Gue benci banget sama lo Rio. Gue bener bener nyesel karena gue pernah sahabatan sama lo "bentak Gabriel lagi. Rio menatap Gabriel tajam lalu....

Bersambung...

*hayo gimana ya kelanjutannya ?..yang penasaran tunggu aja kelanjutannya ya..jangan lupa vote sama momen ya hehehe..*

Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang