kasih Tak Sampai part 4

2.2K 80 1
                                    

Ify melamun di meja nya. Hari ini pelajaran kosong karena ada rapat guru dan semua siswa disuruh untuk tetap di sekolah sampai jam pelajaran habis. Rio nama itu yang selalu ada dalam pikiran ify.
"Fy "panggil sivia sedangkan ify hanya diam sambil memandang kearah luar jendela yang memang berada di dekat meja nya. Sivia mendesah pelan lalu beranjak meninggalkan ify sendiri. Mungkin ify perlu waktu untuk sendiri pikir sivia.

"Kapan ya kamu bisa bales perasaan aku ini ? Jujur aku udah mulai lelah sekarang "lirih ify dan air matanya pun akhirnya leleh.
Tanpa ify sadari jika Rio sudah masuk kedalam kelasnya dan duduk dibangkunya. Yaitu dibarisan belakang samping meja ify. Rio memperhatikan tubuh ify yang membelakanginya. Dirinya mendesah pelan,perasaan itu kembali muncul.
"Andai aja lo tau kalau gue suka sama lo hem ah tapi lo tenang aja gue nggak terlalu berharap untuk lo jadi milik gue kok "lirih Rio sambil tersenyum kecil.
Bohong! Jelas saja apa yang diucapkan rio itu bohong. Bohong jika rio tidak berharap agar ify juga menyukainya. Justru dirinya sangat berharap bahkan melebihi kata sangat namun apa boleh buat.
Mata rio membesar saat melihat bahu ify yang bergetar. Apa ify menangis ? Dan benar saja tak lama kemudian terdengar suara isakan dari ify. Sungguh dada Rio menjadi sesak saat mendengar dan melihat ify menangis seperti itu.
Rio hanya dapat diam meskipun dalam hatinya ia merasa khawatir. Ada apa dengan gadisnya eh hey tunggu bukan gadisnya lebih tepatnya pujaan hatinya.

"Kenapa lo ?"akhirnya ia memberanikan diri walau nada bicara nya terkesan dingin dan seolah tidak peduli.
Sedangkan ify tentu saja terkejut mendengar suara itu, ya tentu saja dia mengenali suara itu. Siapa lagi kalau bukan suara ...
Ify menghapus air matanya dengan kasar lalu menjawab.
"Bukan urusan kamu"jawabnya dingin. Yah ify kenapa dengan sikapmu ?
Tentu saja ucapan ify yang terkesan dingin tidak seperti biasanya itu menjadi sebuah pukulan bagi Rio. Nada tersebut seperti sebuah penolakan kecil.
"Gue kan cuma nanya sama lo "ucap Rio. Setengah mati Rio berharap agar ify mau membalikkan badannya.Tapi sepertinya harapannya sia sia,ify masih betah dengan posisi nya.

"Kamu ngapain masih disini ?"tanya ify yang membuat Rio mendongak kan kepalanya dan menatap ify tidak percaya.Apa maksudnya itu ?
"Lo ngusir gue ?"tanya Rio sambil melangkah mendekati ify.
"Aku nggak ngerasa ngusir kamu,tapi kalau kamu memang mau pergi silahkan "jawab ify tenang yang membuat Rio menghentikan langkahnya.
Rio berhenti tepat disamping ify,lalu menghadapkan badannya untuk melihat ify.Sedangkan ify sendiri terlihat tenang tenang saja walaupun dalam hatinya dia ingin menangis karena baru pertama kalinya Rio mengajak nya berbicara bahkan sampai mendekatinya.
"Ya sudah kalau itu kemauan lo,gue pergi "ucap Rio dan langsung pergi meninggalkan ify yang terdiam sambil menundukkan kepalanya .
"Hiks...aku bego kenapa aku nyuruh dia pergi "isak ify sambil memukul pahanya dengan kesal.
"Dan kenapa lagi dia malah nanggepinnya beneran "ucap nya ify pun kembali menangis sedangkan dari arah lain tepatnya ditengah lapangan terlihat gabriel yang sedang memperhatikan ify yang menangis sambil mengepalkan tangannya.
"Lo udah buat cewek gue nangis Rio "geramnya.Tatapan gabriel sangat tajam melihat kearah ify yang masih menangis lalu dia pun melihat Rio yang berjalan menuju atap sekolah lalu dengan cepat Gabriel berlari menyusul Rio....

Dan ...Brakkk...

Bersambung.....

Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang