Kasih Tak Sampai part 30

1.5K 55 1
                                    

Ketika semuanya harus ku bongkar...jujur aku merasa lega...

Rio menatap Gabriel tajam,lalu dia berjalan mendekati gabriel.
"Lo gampang banget iel ngomong kayak gitu. Lo nggak tau kan perasaan gue ? Sahabat macam apa yang tega memfitnah sahabatnya sendiri demi kebahagiaan dia sendiri " bentak rio yang tentu saja membuat gabriel kaget.
" Lo bilang sama Ify kalau gue mencintai cewek lain dan cewek nya itu bukan ify ? Padahal lo tau sendiri kan kalau gue suka nya sama Ify. Lo tau sendiri kalau perasaan gue cuma buat dia "bentak Rio lagi. Ify kaget,mata nya memanas. Ternyata perasaanya terbalaskan.
"Tapi kenapa lo tega banget sama gue ? Selama ini gue juga tau kalau lo juga suka sama Ify dan karena itu gue rela ngorbanin perasaan gue buat lo. Gue rela kalau lo sama Ify walaupun sebenarnya gue sakit. Lo bilang kalau lo nyesel karena lo udah sahabatan sama gue ? Dan lo tau gue lebih lebih menyesal!! "bentak Rio yang membuat Gabriel,Alvin dan Cakka kaget.
"Gue nyesel kenapa gue harus bersahabat sama lo tapi ujung ujung nya kita harus berpisah karena hal kayak gini. Gue nyesel banget yel, gue nyesel. Gue kecewa sama lo. Pengen rasanya gue membenci lo tapi kenapa rasanya susah banget. Gue nggak bisa membenci lo. "bentak Rio lagi.
Bughh...
Lagi lagi Rio mendapatkan pukulan dari gabriel. Gabriel menarik kerah baju seragam Rio.
"Berhenti bermain drama Rio, hahaha vin,cak apa lo tau kalau orang yang lo sebut dengan sahabat ini adalah orang terlicik . Dia pintar bermain sandiwara sama kalian. Kalian nggak tau kalau 1 tahun lalu,Rio melakukan taruhan dengan musuh terbesar kita. Dia naruhin kemenangan basket buat musuh kita. Kalian berdua sekarang udah tau kan penyebab kekalahan kita dulu "ucap Gabriel yang membuat Alvin dan Cakka menatap Rio dengan tatapan tak percaya.
Sedangkan Rio hanya tersenyum.
"Ah..akhirnya rahasia gue kebongkar juga "ucap Rio membuat semuanya terkejut terlebih Gabriel. Padahal dua tadi hanya bermain sandiwara.
"Yo lo "ucap Alvin tak percaya.
"Apa vin ? Yang di ucapin sama iel bener kok..kasian ya lo berdua gue bohongin "ucap Rio sambil tersenyum sinis. Alvin mengepalkan tangannya lalu menarik Rio dan langsung menonjok pipi Rio.
"Sumpah gue nggak nyangka lo kayak gitu,yo "bentak Alvin.
"Gue nggak nyangka yo "ucap Cakka pelan. Lalu alvin dan Cakka meninggalkan Rio. Gabriel langsung manarik Ify dari sana. Rio tersenyum pedih,lalu jatuh terduduk di lantai. Air matanya menetes,dia terisak pelan.
"Maafin gue, gue nggak bermaksud. Tapi gue seneng karena kalian udah membenci gue,jadi gue nggak perlu ngerepotin kalian lagi. Maaf gue udah ngecewain kalian "ucap Rio sambil menundukkan kepalanya.
*Flash Back *
Setelah Alvin dan Cakka pulang ,tiba tiba Rio mendapatkan telepon dari dokter yang menangani nya kemarin. Dokter itu mengatakan jika hasil lab Rio sudah keluar. Rio pun segera bergegas menuju rumah sakit dengan ditemani oleh bi ina.
Sesampainya di rumah sakit,rio pun langsung masuk ke dalam ruangan dokter.
"Silakan duduk Rio " ucap dokter itu. Rio pun duduk dengan bi ina yang berada di sampingnya .
"Eum maaf apakah dia ibu kamu ?tanya dokter. Bi ina menggelengkan kepalanya.
"Bukan dok,saya pembantu nya "jawab bi ina sambil tersenyum.
"Baik Rio. Saya harap kamu bisa tabah ya,saya tau kamu orang yang kuat. "Jantung Rio berdetak kencang saat dokter mengatakan itu, perasaan takut mulai menghantui nya
"Maaf saya harus mengatakan ini Rio, dari hasil lab kamu yang sudah keluar. Dan hasil lab nya menyatakan bahwa kamu positif mengidap penyakit kanker otak stadium 3 "jelas dokter.
Rio terdiam sedangkan bi ina sendiri sudah mengeluarkan air matanya, dilihatnya Rio yang hanya terdiam sambil menatap dokter.
"Dok, dokter bohong kan ? Nggak mungkin den Rio sakit itu dok "ucap bi ina sambil menangis.
"Benarkah itu dok ?"tanya Rio lagi dengan suara bergetar.
"Sekali lagi saya minta maaf Rio tapi memang itu kenyataannya. "ucap dokter. Bi ina memeluk Rio dan menangis .
"Den, aden harus kuat ya "ucap bi ina sambil terisak.
"Rio takut bi "dan akhirnya air mata nya pun menetes.
"Den Rio jangan takut ya, bibi akan selalu ada disamping den Rio. Bibi janji "ucap bi ina. Rio pun menangis di pelukan bi ina. Dokter juga ikut meneteskan air matanya karena merasa iba dengan Rio.
*Flash on*
Air mata Rio kembali mengalir lagi jika mengingat kejadian kemarin malam. Dimana ia harus mengetahui Fakta yang sangat menyakitkan baginya.
"Gue berhasil..Rio lo berhasil. Dengan cara kayak gini,lo nggak akan nyusahin mereka lagi,nggak akan. Lo berhasil Rio "ucap Rio kepada dirinya sendiri. Rio pun bangkit lalu berjalan menuju atap sekolah. Dia ingin sendiri saat ini.
*******
Alvin dan Cakka juga sekarang sedang berada di atap. Alvin menatap ke arah depan dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Entah kenapa gue ngerasa nggak yakin kalau Rio kayak gitu,vin "ucap Cakka
"Kalau lo berfikiran kayak gitu gimana lagi gue "ucap Alvin.
CLEKK...
Pintu dibuka oleh Rio. Alvin dan Cakka langsung menolehkan wajah mereka. Rio terdiam lalu dengan santai dia masuk dan memilih untuk berdiri di pojok atap . Dia menatap ke arah depan sambil tersenyum miris.
"Apa bener yang dikatakan gabriel itu yo ?"tanya Alvin. Rio hanya mengganggukan kepalanya.
"Lo "geram Alvin. Alvin pun berjalan menghampiri Rio lalu menonjok pipi Rio membuat Cakka membulatkan matanya .
"Lo kenapa tega ngelakuin itu yo ? Kenapa lo tega sama kita ? Gue pikir lo adalah sahabat yang baik buat gue, tapi gue salah sangat salah "ucap Alvin sambil beranjak meninggalkan Rio.
"Apa lo nyesel juga vin ?"tanya Rio yang membuat Alvin menghentikan langkahnya. Alvin membalikan badannya.
"SANGAT MENYESAL "ucap Alvin dengan penuh penekanan. Rio tertawa membuat Alvin dan Cakka bingung. Tapi mereka dapat melihat air mata yang mengalir di pipi Rio. Baru pertama kalilah mereka membuat Rio meneteskan air matanya.
"Hahaha..jangan nangis bego. Kok lo cowok cengeng banget sih yo, lemah banget sih lo. Lo harusnya seneng dong karena udah berhasil berbuat sahabat lo sendiri benci sama lo. Kenapa ko malah nangis sekarang "bentak Rio pada diri nya sendiri.
"Miris banget sih lo yo, udah nggak dipeduliin lagi sama ayah lo, ditinggal mati sama mama lo,di tinggalin sama sahabat lo,kehilangan cinta lo dan sekarang lo harus nerima kalau penyakit ini bersarang di tubuh lo. Hidup lo kok miris banget sih yo "ucap Rio sambil menangis. Alvin dan Cakka meneteskan air matanya melihat Rio seperti itu. Ada sedikit rasa takut saat Rio menyebut penyakit yang bersarang di tubuhnya.
"Hahaha...tenang aja yo, orang bentar lagi lo juga bakal mati kok hahaha.."ucap Rio lagi
"Gue bakal mati yuhuuu...mama tunggu Rio ya "teriak Rio sambil menatap langit. Tak lama kemudian dia pun jatuh terduduk. Tubuh dia bergetar hebat.
"Maafin gue,gue terpaksa buat bikin kalian berdua benci sama gue. Gue cuma nggak mau ngerepotin kalian berdua kalau tau kalau gue, kalau gue ini sakit. Maafin gue "ucap Rio. Alvin berjalan mendekati Rio,di cengkeramnya kerah baju Rio sehingga membuat Rio mau tak mau berdiri.
"Maksud lo apa Hah ?"bentak Alvin. Rio kembali meneteskan air matanya.
"Gue sakit vin, gue sakit "lirih Rio. Perlahan cengkeraman alvin mengendur.
"Sakit apa ?"tanya Alvin pelan.
"Gue kena kanker otak stadium 3 "jawab Rio yang membuat Alvin dan Cakka terkejut.
Cakka langsung jatuh terduduk sambil menatap Rio tak percaya.
Sedangkan Alvin sendiri hanya mampu terdiam. Matanya sangat memanas saat ini.
"Gue sakit, gue sakit vin "ucap Rio sambil terduduk di bawah. Alvin hanya terdiam sambil menatap kosong ke arah depan. Air matanya menetes,dia menangis sekarang.

Bersambung....

*Ya ampun Rio, yang penasaran baca terus ya ( yang punya lagu kasih tak sampai puter ya kalau baca part 29 sama 30 )*

Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang