Kasih Tak Sampai part 21

1.5K 52 0
                                    

Aku kecewa....
Tapi aku juga tahu diri....

Brakkk....

Rio membuka pintu atap sekolah keras sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras. Air matanya sedikit mengalir namun ia tidak peduli dengan itu. Hati nya sakit...ia difitnah oleh sahabatnya sendiri dan dia juga harus kehilangan orang yang disayangi. Mengapa tidak ada kebahagian untuk nya begitulah pertanyaan yang ada didalam benaknya.
"Kenapa tuhan nggak adil sama Rio ? Kenapa ? Kenapa tuhan ?"teriak Rio parau. Rio menundukkan kepalanya merasa percuma saja dengan apa yang dilakukan nya.
"Mama Rio mau ikut sama mama disini nggak ada yang sayang sama Rio ma..papa juga nggak sayang sama Rio, dia cuma sayang sama pekerjaannya doang ma "lirih Rio. Air matanya akhirnya tumpah jika mengingat mama nya. Sosok bidadari yang dikirimkan oleh tuhan untuk menjaganya kini sudah tiada.
"Ma mama lagi ngapain disana ? Apa mama bahagia disana ? Disana tempatnya enak kan ma ? Rio kangen sama mama ma "ucap Rio. Rio jatuh terduduk Di lantai.Tubuhnya bergetar hebat.
"Ma rio sayang sama dia,tapi kenapa dia nggak bisa games perasaan Rio ma ? Kenapa dia nggak bisa peka sama perasaan Rio ? Kenapa ma ? Kenapa nggak ada satu pun orang yang sayang sama Rio ? Kenapa ma ?" teriak Rio sekencang-kencangnya. Dia tidak peduli jika ada orang yang akan mendengar suaranya .
Tes..
Tiba tiba saja hidung Rio mengeluarkan darah yang membuat Rio terkejut. Rio menyentuh bawah hidung nya merasa tidak percaya,karena sewaktu kecil sampai sekarang Rio belum pernah mengalami mimisan.
"Darah"ucapnya pelan. Darahnya semakin banyak keluar,Rio dengan cepat berjalan untuk menuju toilet .
*********
Alvin dan cakka berjalan dengan santai di koridor sekolah dan mereka menghentikan langkah mereka saat melihat Rio yang berlari tergesa-gesa. Alvin dan cakka saling berpandangan lalu tersenyum.
"Ayo cak "ucap alvin. Mereka pun berlari menyusul Rio dan langsung menghadangnya. Rio yang menyadari kehadiran alvin dan cakka pun langsung menundukkan kepalanya dan menutup hidung nya menggunakan tangan.
"Hello my Friend Rio "ucap cakka sambil melambai-lambai kan tangannya. Rio tidak menjawab, Alvin menatap Rio heran. Kenapa Rio dari tadi hanya menundukkan kepalanya. Merasa ada yang tidak beres,alvin pun menarik tangan Rio yang digunakan untuk menutup hidungnya. Dan betapa kagetnya Alvin saat melihat tangannya Rio yang penuh dengan darah, cakka mengangkat dagu Rio membuat Rio mau tak mau mengangkat wajahnya. Cakka dan Alvin membulatkan matanya saat melihat Rio.
"Yo lo mimisan "pekik cakka panik. Rio segera berlari meninggalkan Cakka dan Alvin dan segera masuk kedalam toilet.
"Kita harus susul Rio,cak "ucap Alvin sedangkan cakka hanya menganggukan kepalanya.
************
Rio mulai kebingungan, darah yang keluar dari hidungnya sangat banyak. Rio tidak tahu bagaimana caranya agar darahnya mau berhenti.
"Yo lo nggak apa apa kan ?"tanya Alvin panik. Mereka baru sampai di toilet. Rio hanya menjawab dengan gelengan kepalanya.
"Vin lo cari es batu gih di kantin,biar gue yang jagain Rio di sini "suruh cakka. Dengan cepat Alvin pun keluar dari toilet dan berlari menuju kantin.
"Lo kenapa bisa sampai mimisan gini sih yo ?"tanya cakka. Rio tidak menjawab. Kepalanya sekarang terasa sangat pusing,kesadarannya pun juga menurun sampai akhirnya semua nya gelap dan terakhir yang ia dengar adalah suara cakka yang memanggil-manggil namanya dengna suara yang sangat panik.
*********
Rasanya seperti ingin mati...
Tapi aku akan tetap mencoba untuk tetap bertahan..
**********

Bersambung.....

*Rio kenapa ya ? Yang penasaran tunggu lanjutannya ya,maaf baru update*bener nggak sih penulisannya ?*



Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang