Kasih Tak Sampai part 40

1.6K 61 0
                                    

Alvin memegangi perutnya yang entah mengapa terasa sangat sakit. Alvin berjongkok sambil menekan terus perut nya. Cakka dan Gabriel tentu saja kaget .
"Alvin alvin lo kenapa ?"tanya Cakka panik. Gabriel berjalan menghampiri alvin.
"Arghh sakit "erang Alvin sambil memegangi perutnya. Wajahnya sekarang pucat.
"Kita bawa Alvin ke rumah rawat Cak "ucap Gabriel. Cakka hanya menganggukan kepalanya. Lalu mereka berdua membawa alvin ke luar.
"Ya ampun Alvin kamu kenapa ?"tanya Sivia khawatir.
"Gab ini kenapa ?"tanya Ify. Gabriel menggelengkan kepalanya.
"Aku nggak tau, aku mau bawa alvin ke ruang rawat dulu "ucap Gabriel.
"Aku ikut "ucap sivia. Mereka bertiga pun membawa Alvin ke ruang rawat.
"Semoga den Alvin nggak kenapa kenapa "gumam Bi ina.
"Kita liat Rio yuk, bi "ucap Ify, bi ina menganggukan kepalanya.
"Iya non "jawab Bi ina sambil tersenyum. Ify dan Bi ina pun masuk ke dalam.
********
Gabriel,Cakka dan Sivia menunggu di luar sedangkan alvin sedang di periksa oleh dokter di dalam. Mereka menunggu dengan perasaan cemas.
"Semoga Alvin nggak kenapa napa "gumam Sivia.
Sedangkan di ruang rawat Rio, bi ina dan Ify hanya dapat menangis melihat keadaan Rio.
"Den Rio, aden bangun ya. Aden pernah bilang kan kalau aden akan selalu ada buat bi ina "ucap Bi ina sambil menangis. Ify memeluk bi ina. Dia juga sangat sedih melihat Rio seperti ini.
"Sudah bi, bibi jangan seperti ini "ucap Ify sambil menangis
"Kenapa kau berikan cobaan ini kepada den Rio tuhan ? Kenapa kau memberikan penyakit itu kepadanya ? Kenapa tidak kepada hamba saja ?"ucap bi ina sambil terus menangis.
"Sudah bi sudah "ucap Ify menenangkan.
"Bibi takut non, bagaimana jika den Rio nanti malah memilih pergi. Siapa yang akan bibi layani lagi ? Dari kecil bibi yang selalu merawat den Rio , bibi tau apa saja yang bisa membuat den Rio tersenyum dan apa saja yang di benci atau ditakuti oleh den Rio. Bibi takut non, bibi takut "ucap Bi ina. Ify semakin deras mengeluarkan air matanya.
"Rio nggak akan pergi bi, dia adalah anak yang kuat. Bibi percaya itu kan ?"ucap ify. Bi ina menganggukan kepalanya.
"Non Ify, apa non tau kalau Den Rio itu sangat mencintai non ify ?"tanya bi ina tiba tiba yang tentu saja membuat Ify terkejut.
"Em bi itu..em iya Ify udah tau "jawab Ify tergagap.
"Hampir setiap hari den Rio selalu menceritakan tentang non ify kepada bibi. Den Rio sangat sedih saat tau kalau non Ify pacaran dengan den Gabriel. Dia merasa jika cintanya itu hanya bertepuk sebelah tangan, tapi den Rio hanya bisa tersenyum. Dia juga ikut merasa bahagia jika non Ify juga bahagia, tapi bibi tau jika itu hanya kebohongan. Bibi tau jika den Rio hanya berpura pura bahagia melihat non Ify dengan den Gabriel bersama , bibi tau jika hati den Rio itu pasti sangat sakit "cerita bi ina panjang lebar. Ify terdiam ,air matanya semakin deras membasahi kedua pipinya.
"Apa sesakit itu yo ?"batin Ify. Ifu memeluk bi ina.
"Maaf bi, tapi ify sudah memberikan hati Ify kepada Gabriel dan itu bukan Rio "ucap Ify sambil menangis. Bi ina tersenyum.
"Nggak apa apa non, toh non juga nggak bisa memaksakan perasaan non "ucap Bi ina.
"Bi apa benar jika perempuan tadi adalah calon Mama tiri Rio ?"tanya Ify. Bi ina terdiam lalu melepaskan pelukan nya.
"Maaf non bibi tidak bisa memberitahu non. Tapi non juga akan tau sendiri siapa wanita itu "jawab Bi ina sedangkan Ify hanya menganggukan kepalanya. Lalu matanya tertuju kepada Rio. Dia berjalan ke arah Rio, lalu tangannya terulur untuk mengusap kepala Rio. Air mata Ify kembali mengalir.
"Bangun ya yo, banyak orang yang nunggu kamu. Kamu nggak mau kan bikin orang yang kamu sayang nangis terus ? Jadi kamu bangun ya "ucap ify. Ify mendekatkan mulut nya ke telinga Rio lalu membisikan sesuatu.
"Kamu mau tau. Aku lebih mencintai kamu, jadi aku mohon bangun demi aku dan demi kita semua "bisik Ify lirih. Ify menegakan kembali badannya. Lalu kembali memeluk Bi ina dan kembali menangis. Dia sangat tidak tega melihat Rio. Bagaimana pun juga perasaan dia untuk Rio masih ada dan mungkin selamanya tidak akan hilang. Dia sangat mencintai Rio bahkan melebihi kata sangat. Namun apa daya, Ify sudah menentukan pilihannya sendiri.

Terkadang memilih sesuatu yang tidak bisa kita untuk pilih itu sangat sulit. Dan penyesalan lah yang selalu datang pada akhirnya....

Bersambung.....

*Hai gimana...jelek ya ?atau bagus ? Hahaha...makasih udah mau baca. Vote+komentar+komen nya di tunggu ya ..yang ikhlas aja kok. Makasih udah mau baca *

Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang