Kasih Tak Sampai part 11

1.7K 64 0
                                    

Jangan pernah takut merasa sendiri karena aku akan selalu ada untukmu ....

Sampai sekarang Rio masih juga belum membuka matanya. Alvin dan cakka dengan setia menunggunya sampai bangun.
Pikiran alvin melayang pada saat gabriel mengatakan hal yang sangat mengejutkan nya.
"Gue nggak nyangka lo gini iel "batin Alvin. Digenggam nya tangan sang sahabat,pikiran nya sangat kacau sekarang. Alvin tidak pernah bisa membayangkan apa yang akan terjadi saat Rio bangun nanti.
"Vin"panggil cakka yang membuat alvin menatap ke
arahnya.
"Apa ?"jawab alvin
"Gue nggak tega sama Rio vin, dia udah kehilangan orang yang sangat dia sayangi yaitu mamanya dan sekarang dia harus kehilangan sahabat nya yaitu iel "ucap cakka pelan. Alvin menghembuskan nafasnya pelan,ya dia juga sangat kasihan terhadap Rio. Dia sudah menganggap Rio itu sebagai kakaknya. Kakak yang sangat ia sayangi.
" gue juga sama cak, gue juga pernah merasakan gimana rasanya kehilangan seorang mama dan itu sangat menyakitkan cak "lirih alvin sambil menatap kearah Rio lagi.
"Maaf vin gue nggak bermaksud untuk mengingatkan lo sama almarhum mama lo "ucap cakka yang merasa tidak enak.
"Nggak apa-apa kali cak "ucap alvin sambil tersenyum kecil.
Ya, mama alvin memang sudah meninggal saat alvin masih kecil mungkin saat alvin masih sekolah di taman kanak-kanak. Saat itu alvin juga sangat terpukul tapi untungnya ada sahabat -sahabat nya yang selalu menghibur dia sehingga dia tidak bersedih lagi.
" kita ke kantin yuk vin,gue laper. Lo juga kan belum makan lagian kata dokter Rio harus banyak istirahat jadi kita harus biarin Rio istirahat dulu vin, yuk "ajak cakka sedangkan alvin hanya menganggukan kepalanya pelan . Mereka berdua pun pergi menuju kantin rumah sakit.
***********
Entahlah aku tidak tau
Yang aku tau ..aku sangat membutuhkan mu....
************
Dirumah nya Gabriel langsung mengacak-acak kamar nya sehingga membuat kamarnya yang semula rapi menjadi seperti kapal pecah. Amarah nya sudah sampai puncaknya, semua barang barang yang ada dikamarnya ia lempar dan dia banting sehingga menimbulkan suara yang cukup berisik.
"Tuan ..tuan gabriel,anda tidak apa apa ?"terdengar suara pembantunya yang khawatir dengan keadaanya.
"Nggak bi iel nggak apa apa. Bibi pergi aja tinggalin kamar iel "teriak gabriel dari kamarnya sedangkan pembantunya tadi hanya menuruti.
"Arghhh Rio gue benci sama lo " teriak gabriel dari kamarnya sambil mengacak -acak tempat tidurnya .
"Gue nggak akan ngebiarin lo bahagia apalagi sampai ngebuat ify jatuh ke tangan lo "ucapnya sambil menatap tajam kearah depan. Tangannya ia kepalkan sekuat mungkin. Siapapun pasti akan takut jika melihatnya sekarang ini.
"Lihat aja nanti Rio "batinnya.
Gabriel pun memutuskan untuk pergi dari kamarnya dan menemui Rio yang berada di rumah sakit. Entah apa yang akan dilakukan nya nanti ......
**********
Aku sangat berharap jika kau masih menganggapku sebagai sahabat mu ......
***********

Bersambung ........

Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang