Kasih Tak Sampai part 55

1.4K 49 0
                                    

  Hari sekarang sudah berganti malam, diruangan ini sudah ada Alvin, Cakka dan Sivia. Sedangkan Gabriel dan Shilla mengabarkan jika mereka sedang ada keperluan dengan orang tua mereka. Rio masih betah menyelimuti tubuhnya dengan selimut.
"Fy Rio masih marah sama lo ?"tanya Cakka, Ify menganggukan kepalanya pelan.
"Emangnya dia marah karena apa sih ?"tanya Alvin.
"Tadi pas udah makan sama minum obat,aku nyuruh dia buat istirahat tapi dia nggak mau, terus dia mau aku nganter dia jalan jalan. Ya jelas lah aku nggak mau, kan kalian tau sendiri keadaan Rio masih belum stabil "cerita Ify. Semunya menganggukan kepalanya.
"Lo bener fy dan Rio seharusnya nggak boleh marah sama lo "ucap Cakka. Sivia mengelus pundak Ify.
"Yo "panggil Ify. Tapi Rio tidak merespon.
"Rio aku minta maaf deh, aku janji kalau kamu udah keluar dari rumah sakit aku akan nemenin kamu jalan jalan kemana pun "ucap Ify. Rio yang mendengar itu pun langsung membuka selimut nya dan menatap Ify.
"Beneran ?"tanya Rio. Ify menganggukan kepalanya. Rio tersenyum.
"Ya udah kalau gitu kita pulang sekarang aja yuk, biar bisa jalan jalan "ucap Rio sambil menarik tangan Ify. Semuanya membelalakan matanya mendengar ucapan Rio.
"Rio lo udah gila ?"bentak Alvin.
"Vin pliss sekali ini aja, gue nggak betah disini vin. Gue mau pulang, gue mohon "ucap Rio memelas
"Bicara apa kamu ini Rio "tiba tiba Papa Rio masuk dengan Mama Rio.
"Kamu kenapa nak ?"tanya Mama Rio. Rio merubah posisi nya menjadi duduk dengan bantuan Ify.
"Rio mau pulang Ma, kita pulang ya "ucap Rio.
"Nggak Rio, kamu masih belum pulih "ucap Mama Rio sambil menggelengkan kepalanya.
"Ma pliss.."ucap Rio memelas.
"Nggak Rio, kamu ini kenapa sih ? Papa nggak suka ya sama sikap kamu ini "ucap Papa nya sambil menatap Rio tajam.
"Padahal Rio cuma mau ngabisin waktu Rio sama kalian di luar bukan dirumah sakit "ucap Rio sambil menundukkan kepalanya.
"Jangan bicara seperti itu lagi ya Rio, Papa nggak suka "bentak Papa Rio. Mama Rio menenangkan Papa Rio.
"Ya udah kalau Papa nggak ngijinin Rio pulang, Rio bisa pulang sendiri "ucap Rio sambil melepas inpusan yang ada di tangannya. Semua memekik kaget melihat Rio. Ify memegang tangan Rio yang masih berusaha melepas kan Inpusan nya.
"Jangan Rio, kamu bisa ngerti nggak sih kita cuma nggak mau kamu kenapa napa . Kamu bisa ngerti nggak sih yo "bentak Ify sambil meneteskan air matanya. Semuanya menatap Ify kaget begitu juga Rio. Rio melepaskan tangannya yang tadi digunakan untuk melepas inpusan nya. Dia menatap Ify.
"Kenapa sih kamu nggak bisa ngerti ? Kita cuma khawatir sama kamu "ucap Ify lagi sambil menangis lalu dia pun berlari keluar.
"Ify "panggil Sivia. Rio secara paksa melepaskan Inpusan nya lalu mengejar Ify. Semua nya memekik kaget .
"Rio jangan nekat "ucap Alvin sambil berlari menyusul Rio. Sivia ikut menyusul.
"Tante sama om tunggu disini aja ya biar kami yang ngejar Rio "ucap Cakka , Papa Rio dan Mama Rio hanya menganggukan kepalanya. Cakka pun menyusul Rio.
                     ******
Rio berlari di koridor Rumah sakit untuk mencari Ify tapi dia tidak menemukannya. Rio pun mencari ify ke taman yang tidak jauh dari rumah sakit. Rio tidak memperdulikan keadaan nya atau kaki nya yang perih karena berlari tidak memakai alas kaki apapun. Rio terus mencari Ify.
   Hari sudah malam, dan taman ini juga sudah sepi. Tidak ada orang disini. Rio menghentikan lari nya , dia memegangi dadanya yang sesak. Kakinya tidak mampu untuk berjalan ataupun berlari lagi. Dia sudah sangat lelah. Nafasnya pun juga terasa sesak.
"Arghh "erang Rio sambil memegangi dadanya yang sakit. Rio jatuh terduduk di tanah. Tiba tiba Hidung nya mengeluarkan darah lagi. Tubuh nya sangat lemah saat ini.
"Ify "lirih Rio sambil memegangi dadanya yang semakin sesak seolah tidak ada pasokan udara disini. Tiba tiba Rio mendengar suara tangisan perempuan, ya dia ify. Rio pun bangkit namun dia harus terjatuh lagi. Tapi dia tidak menyerah dia mencoba lagi. Dan berhasil Rio berjalan dengan tertatih mencari sumber suara itu. Akhirnya ia sampai, dia dapat melihat Ify yang sedang duduk sambil menangis. Dada Rio semakin sesak saat mendengar suara tangisan Ify. Apalagi semua ini adalah salahnya.
   Rio memeluk Ify dari belakang. Ify terdiam dia hafal aroma tubuh orang yang saat ini memeluknya. Rio !!
"Maaf in aku fy, aku janji nggak akan hhhh.."ucapan Rio terhenti karena nafasnya semakin sesak.
  Ify membalikkan badannya lalu berdiri.
"Rio" ucap Ify khawatir karena wajah Rio sangat pucat dan hidungnya berdarah dan ify juga dapat melihat kaki Rio yang bergetar.
"Rio kamu ngapain ngejar aku ? Kamu mimisan "pekik Ify panik. Rio tersenyum.
"Maaf hhhh maaf fy "ucap Rio lalu semua nya pun menjadi gelap.

Bersambung....

*Rio kenapa ya ...makasih udah mau baca. Yang penasaran baca terus ya *

Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang