Kasih Tak Sampai part 64

1.2K 47 2
                                    

*Dipercepat ya *
 
    5 hari kemudian.....
Hari ini Rio sudah diijinkan pulang oleh dokter. Dengan syarat Rio harus menjaga kondisi nya dan selalu teratur meminum obatnya.
   Rio duduk di kursi rodanya, sedangkan mama nya sibuk merapikan baju nya dan papa nya sedang mengurus administrasi nya. Sedangkan Ify yang lainnya masih di sekolah tapi mereka sudah mengetahui kabar ini dan mereka akan menyusul Rio ke rumahnya.
"Kamu senang kan udah bisa pulang sekarang,yo ?"tanya Mama Rio. Rio hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
"Yuk kita pulang "ajak papa Rio yang baru masuk.
  Lalu beliau mendorong kursi roda Rio, sebenarnya Rio tidak enak. Dia nya enak enak kan duduk sedangkan papa nya harus mendorong nya.
"Nggak apa apa, yo. Papa ikhlas melakukan ini semua untuk kamu "ucap papa Rio yang mengerti pikiran Rio.
    Mereka pun pulang menuju rumah Rio.
 
   Sesampainya di rumah Rio tidak ke kamar nya, dia memilih untuk duduk di sofa nya yang berada di rumah tengah. Tak lama bi ina datang membawa segelas air dan juga obatnya.
"Den jangan lupa minum obat nya ya "ucap bi Ina, Rio hanya tersenyum .
"Iya bi makasih "ucap Rio. Bi Ina menganggukan kepalanya lalu kembali lagi ke dapur. Sedangkan mama nya sedang berada di ruang kerja papa nya.
   Rio merebahkan tubuhnya di sofa, kalau boleh jujur sebenarnya sekarang sakit di kaki Rio kembali menyiksa nya. Tapi Rio mencoba untuk menyembunyikan itu semua karena tidak ingin membuat kedua orang tuanya kembali khawatir.
"Argghh"erang Rio pelan. Tak berapa menit kemudia Rio terdiam, dia merubah posisi menjadi duduk. Dia menatap kakinya tak percaya. Kakinya sekarang sulit untuk digerakan .
Rio menggelengkan kepalanya.
"Nggak gue nggak akan lumpuh, gue nggak mungkin lumpuh "lirih Rio tak percaya. Mata nya mulai berkaca-kaca.
"NGGAKKKK MUNGKINNN "teriak Rio sekencang-kencang nya.
  Mama,Papa dab Bi ina yang mendengar teriakan Rio langsung menghampiri Rio. Bahkan Ify dan yang lainnya yang baru sampai pun langsung cepat cepat menghampiri Rio.
"Rio kamu kenapa ?"tanya Mama Rio sambil duduk di samping Rio. Rio langsung memeluk Mamanya.
"Rio nggak mau, Rio nggak mau hiks...hiks..."akhirnya tangis nya pun tumpah, semua menatap Rio khawatir.
"Kamu kenapa, yo ? Bicara sama Papa "ucap Papa Rio.
"Kaki Rio nggak bisa Rio gerakin, Rio nggak mau lumpuh. Rio nggak mau "teriak Rio. Semuanya menatap Rio tak percaya. Air mata mereka semua akhirnya tak lagi bisa mereka tahan.
"Kerasa nggak yo ?"tanya Papa Rio sambil memijat kaki Rio. Rio menggelengkan kepalanya.
"Rio nggak mau hiks..hiks..."ical Rio. Mama Rio menangis sambil mengusap kepala Rio.
"Kamu tenang ya sayang, kaki kamu pasti bisa kamu gerakin kok nak, kamu tunggu sebentar lagi ya "ucap Mama Rio menenangkan.
"Bi ambil in obat Rio "suruh Mama Rio. Bi ina menyerahkan obat itu.
"Sekarang kamu minum obat dulu ya "ucap Mama Rio. Dia menghapus air mata Rio lalu membantu Rio meminum obatnya. Tak lama Rio pun langsung tertidur. Karena obatnya memang menyebabkan Rio akan sedikit mengantuk. Mama Rio langsung menangis melihat Rio. Yang lain pun juga sama apalagi Ify. Ify tidak tega melihat Rio, berapa banyak penderitaan yang sudah Rio alami. Ify tidak bisa membayangkan perasaan Rio saat ini. Saat Rio menangis, batin nya langsung terkoyak. Melihat orang yang dicintai nya sekarang menjadi orang yang begitu rapuh. Batin ify bertanya-tanya. Apakah dengan keadaan yang seperti ini, Rio masih akan memilih untuk tetap bertahan ? Masih mungkin kan ? ....
   Ify menatap sendu kaki rio, dilihatnya kaki yang dikatakan oleh Rio tidak bisa Rio gerakan sama sekali. Ify terdiam, apakah ini akibat Rio mengejarnya waktu itu ? Ify menggelengkan kepalanya, jika itu benar berarti ini adalah penyebab nya. Semua ini penyebab dari Ify. Rio tidak bisa berjalan lagi itu karena nnya ify terus menyalahkan dirinya sendiri.
"Rio maaf "lirih Ify sambil terus meneteskan air matanya.

Bersambung....

Kasih Tak Sampai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang