BAGIAN DELAPAN

1.6K 66 0
                                    

Assalamu'alaikum Wr. WB.
Alhamdulillah aku bisa lanjutin lagi sampai bagian tujuh. Semoga kalian makin suka yaaa ^_^

Selamat membacaa ^_^ ^_^.

Lengkungan di bibir membentuk senyuman yang manis terlihat di muka Anugrah, setelah ia mendengar gemricik air karena kakinya yang mengayun de dalam kolam renang.

Sudah seminggu ini berlalu cepat, ia sudah tak berhubungn lagi dengan Azzam dan bang Reza sudah akan tetap tinggal di rumahnya selama kuliah.

Dan kabar lainnya, besok adalah acara pernikahan bang Muhammad dengan calon istrinyaa.

"Bang gimana pesiapannya??, mau ketemu calon istri??" Tanya Anugrah setelah selesai bermain air.

"InsyaAllah ann,"

"Iya bang insyaAllah"

"Persiapannya berdoa, pasrah aja, minta sama Allah yang terbaik"

"Oh gitu ajaa, sipp deh kak, Anugrah nggak sabar mau punya kakak perumpuan, hihi" kata Anugrah dengan girang.

"Udah ah, kamu tuh bantuin ummi sana ke dapur"

"Yee.. orang udah selesai kok, makanya Anugrah ke sini."

Yaa memang sederhana pernikahan yang di gelar bang Muhammad, yang di undang hanya kerabat dekat dan keluarga besar.

----------hari pernikahan-----------

Bukk.. bakk.. srek...

Dung.. bukkk... srek..

"Aisyah.., gimana kamu udah siap belumm, ijab kobul nya mau dimulai di masjid jadi kita ke masjid ayooo," Suara ummi yang keras sambil menuju ke kamar Anugrah.

Namun belum sempat di jawab, ummi dikejutkan oleh tingkah laku putrinya yang sedang sibuk seperti mencari sesuatu sampai berantakan.

"Astaghfirullah... Aisyah, apa yang kamu lakukan? Sampai berantakan gitu?"

"Eh maaf ummi, tadi Aisyah kesiangan, terus sekarang lagi nggak karuan cari inilah cari itulah hihihi" Jawab Anugrah dengan cengengesan.

"Udah nggak usah ribet kita cuma mau acara ijab qobul aja di masjid ayo buruan, ummi tunggu bawah." Kata ummi sambil menggelengkan kepala.

-------------------****--------------------

Araca pernikahan abang Muhammad memang sederhana.

Jam sudah menunjukkan jam 12.26 ba'da dzuhur.

Setelah ijab qobul selesai, lalu resepsi juga di hari itu juga.


"Aisyah tolong sambut tamu di sebelah sana yaa! ummi mau ke dapur." Suruh ummi di sela-sela acara dan hiruk pikuk suara tamu yang ikut gembira dengan pernikahan ini Subhanallah....

"Iya ummi"

"Ann, mau ke mana?"

Suara itu terdengar dari belakang Anugrah, setelah berbalik badan ternyata bang Reza yang memanggil.

"Eh bang Reza, ini aku mau nyambut tamu di sebelah sann....."

Belum sempat Anugrah menyesaikan bicaranya. Mata Anugrah dikejutkan oleh seseorang yang tak asing lagi, dalam hatinya bertanya

bagaimana bisa sesosok laki-laki yang sudah di usir dalam hidupnya, kembali lagi di acara pernikahan abangnya pula.

Namun bagaimana lagi inikan perintah ummi

"Ada apa ann, kok malah bengong?"
Kata bang Reza membuyarkan pikiran Annugrah.

"Astagfirullah.. iya bang ini Anugrah mau nyambut tamu di sebelah sana."

"Oh ayo bareng aja, dari pada aku nggak ada kerjaan nggak enak kan?"

"Oh iya bang boleh"

Langkah Anugrah ragu, bagaimana tidak orang yang pernah di usir kembali lagi.

Setelah sampai di para tamu yang ingin di sambut, sampailah pada 'tamu itu'

"Assalamu'alaikum." Sambut Anugrah sambil menundukkan kepala.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh" Jawab Azzam.

Anugrah melihat sedikit pada laki-laki itu. Namun, Azzam malah menjawab dengan menaik turunkan alis nya.

Astaghfirullah...

Dasar Azzaaaammm....

"Silahkan masuk, mari ..." Lanjut Anugrah mempersilahkan tamu.

"Anugrah" Bisik Azzam.

Anugrah gelisah dengan kelakuan Azzam, ia juga takut keberadaan Azzam diketahui oleh abangnya, apalagi orang tuanya.

"Astaghfirullah.. Azzam ada apa?? Kedatangan kamu hanya untuk acara ini kan?"

Tidak ada jawaban, malah tangan Anugrah di tarik begitu aja menuju ke luar.

Anugrah sontak kaget dan berusaha melepaskan genggaman Azzam.

"Astaghfirullah.. Azzam bukan makhram, lepaskan, kamu mau bawa aku ke mana??"

Akhirnya Azzam berhasil membawa Anugrah ke luar tempat acara pernikahan itu.

"Ann sebelumnya aku minta maaf tapi aku benar-benar nggak tahan. Kamu jangan pergi gitu aja dong, aku udah nahan selama seminggu ini, tapi akhirnya aku nemuin kamu lagi kan." Kata Azzam tapi Anugrah tak menjawabnya

"Aku nggak bisa berhenti mikirin kamu." Lanjut Azzam.

"Udah zam udah, aku nggak mau ngomong lagi sama kamu, udah lagi kamu nggak sopan bawa aku secara paksa gini." Jawab Anugrah dengan kesal.

"Anugrah Aisyah Anisa, bagus. Apa yang kamu lakukan? He?"

Suara itu tiba-tiba terdengar dengan suara yang khas, di sela-sela pembicaraan Azzam dengan Anugrah.

Sepertinya tak asing lagi bagi Anugrah, sosok yang tegas di keluarganya.

Ya itu Abi.

"Astaghfirullah abii..."

ISTIQOMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang