BAGIAN SEMBILAN BELAS

1.4K 59 3
                                    


"Ehm, kamu taruh pakaian kamu di lemari dulu yaa!" Pinta Reza pada Anugrah yang sedari tadi masih mematung melihat seisi ruangan.

"Eh, iyaa"

Sembari Anugrah merapikan pakaiannya, Reza mandi. Subhanallah.. Anugrah tak menyangka, dirinya sekarang sudah menjadi seorang istri, ia berharap menjadi istri yang sholehah.

Cklek..

"Udah selesai ann?" Tanya Reza usai mandi sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Udah sedikit lagi bang." Jawab Anugrah tanpa memerhatikan lawan bicaranya.

"Ya sudah aku akan ganti baju."

"Baiklah." Anugrah mengangkat tubuhnya untuk berdiri, kepala nya menoleh ke samping dan

"Aduh. Allahhu Akbar." Rupanya kepala mereka bertemu cukup keras.

"Allahhu Akbar, maaf bang maaf nggak sengaja." Kata Anugrah sambil menundukkan kepala, setelahnya mengangkatnya dan

"Aaaaaaaaaaaa.- mm"

Reza langsung menutup mulut istrinya itu.

Anugrah berbalik badan. Bagaimana bisa Anugrah tak menjerit baru saja ia melihat tepat di matanya laki-laki dengan telanjang dada celananya saja pendek.

"Aku juga minta maaf, 2 kali, satu untuk kepala dua untuk mata." Kata Reza

"Ya sudah aku akan ganti di kamar mandi." Lanjut Reza.

Anugrah bernafas lega sekarang.

Tulinting.. tulinting..

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam wr wb ann kapan lo kelar ijin kuliah?"

"Siapa ini?" Anugrah tak mengenali suaranya.

"Gue ica"

"Ohh Talita? Ita?"

"Iyaa ica.. mulai deh nggak mau manggil ica." Ucap Talita, ia adalah temen kelas kuliah Anugrah, sudah seminggu ini mereka dekat.

"Hehe, gini ta gue harus cuti dua hari lagi, emang kenapa? Udah mulai kangen yaa.."

"Ih gr amat lo, tapi iyaa juga sih hehehe, oh yaa ann lo harus tahu, kalau gue lagi deket sama cowok lhooo."

"Masak? Gue nggak percaya."
"Lhoohh kok nggak percay.-"

Tut tut tut

"Halo? Halo? Ta? Yaah batere habis."

"Siapa emang yang telpon ann?" Tanya Reza usai keluar kamar mandi.

"Eh ini bang temen, Talita namanya? hehehe."


----

Anugrah keluar kamar mandi, dia sudah mandi sekarang dia sudah duduk di bangku bersama Reza.

"Ann, sebenernya aku mau tanya."

"Tanya apa bang?"

"Kamu sebenernya mau dipanggil apa?"

Anugrah mengerutkan dahinya, bingung.
"Dipanggil? Maksudnya apa?"

"Jadi gini, kamu kan selama ini aku panggil dengan sebutan ann, atau Anugrah, tapi sakarang kamu udah jadi istri aku jadi mau dipanggil apa?" Jelas Reza dengan lembut, membuat Anugrah tersenyum.

"Ohh hehehe, terserah bang Reza ajaa."

"Lhoohh kok terserah abang, abangkan tanya kamu."

"Emmm... ya udah deh bang Reza kasih pilihan ajaa."

"Emmm oke deh. Emmm gimana kalau ann? Atau sayang? Atauuu.. umi? Atauuu."

"Hahahahaha"

"Lhoh kok malah ketawa?"

"Yang wajar aja bang.."

"Ohh ya udah umi ajaa yaa?" Reza menyimpulkan.

"Emm boleh, terus abang dipanggil apa? Abi?" Anugrah menatap Reza dengan tenang.

"Emm, abang sih kamu manggil mas ajaa yaa!"

Anugrah tersenyum.

"Iyaa mas"

Mereka akhirnya tertawa bersama.

"Ya sudah sekarang bang eh mas mau makan apa? Biar aku eh umi masakin." Kata Anugrah masih belum biasa.

"Emm nasi goreng aja, tapi mending nanti aja, 10 menit lagi udah masuk sholat."
"Ohh ya udah, umi siap-siap aja."

----

Waktu sudah malam Anugrah dan Reza sudah terlelap di ranjangnya. Tapi suara dering hp membangunkan Anugrah.

"Assalamu'alaikum." Ucap Anugrah dengan suara ngantuknya.

"Wa'alaikumsalam ann?"

"Azzam? Astaghfirullah, ada apa zam?"

"Emm maaf sebelumnya ngganggu malam-malam, jadi gini ijab qobulku jadi nya lusa, kamu sama suami bisa datang kan?"

Rupanya hanya soal itu dikira apa

"Ohhh iya insyaAllah yaa zam."

---

Sinar pagi belum begitu terik namun angin dari jendela yang dibuka Anugrah saat ini membuat Reza menarik selimutnya hingga ke leher.

Reza menggerakkan tubuhnya sebentar, lalu tidur lagi membuat Anugrah tersenyum. Padahal sekarang sudah jam 2 pagi saat nya sholat tahajjut.

Anugrah lalu melangkahkan kaki nya ke ranjang. Duduk perlahan, lalu tangannya bergerak menuju tangan Reza. Disentuh tangannya dengan lembut sembari tersenyum namun kali ini lebih lebar. Rupanya Reza membuat Anugrah banyak tersenyum.

"Ini jam berapa umi? Kok udah bangun?"

Belum sempat Anugrah bicara, Reza rupanya sudah bangun.

"Ini sudah jam 2 mas, ayo bangun sholat tahajjut dulu."

"Ohh jam 2, iyaa." Kata Reza dengan suara ngantuknya.

----

ISTIQOMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang