BAGIAN SEBELAS

1.4K 64 4
                                    


Malam itu Anugrah sholat istikharah
Dia menuangkan semua yang ingin dia curahkan pada Allah SWT.

Dia tak menyangka bang Reza sahabat abang nya itu mengkhitbah dirinya, batinya tak percaya.

Dia memang berpikiran untuk menikah, tapi dia benar-benar tak menyangka bahwa bang Reza yang mengkhitbahnya.

Dia berharap pilihannya nanti akan menjadi yang terbaik untuk kehidupannya dunia akhirat.

Ia serahkan semua pada Yang Maha Kuasa Allah SWT.

------

Pagi yang cerah, semua berkumpul di ruang makan, tentunya untuk menyantap sarapan mereka.

"Ann kelas awal jam berapa?" Tanya Muhammad di awal sarapan mereka.

"Emm.. jam 8, kenapa bang?"

"Emm kelas selanjutnya jam berapa?" Tanya Muhammad lagi.

"Jam 2 siang bang."

"Ohh ya udah selesai kelas pertama pulang ya, ada acara."

"Pulang? Iya iya, tapi...."

"Nggak usah tapi tapi! Nurut aja!"
Kata Muhammad memotong perkataan Anugrah.

Anugrah mengangguk
Entah apa yang akan dilakukan abangnya memang membuat penasaran tapii bagaimana lagi.

-----KAMPUS-----

"Pulang langsung Ann..?" Tanya Zahra yang baru saja menyelesaikan kelasnya bersama Anugrah dan Siti.

"Iya nih, suruh bang Muhammad."

"Ohh..ya udah sipp."

---

Anugrah berjalan sendiri setelah berpisah dengan dua sahabatnya.

"Ann."

"Ann.."

Anugrah menengok ke belakang, sumber suara.

"Ehh Rahmat." Anugrah menemui sosok Rahmat sahabatnya Azzam, entah kenapa dia menjadi dekat dengannya, padahal dulu dia tak mengenalnya sama sekali. Sikapnya yang cuek mungkin faktor utama untuk Anugrah kenal dengan Rahmat.

Sekarang Anugrah di hadapan Rahmat, mata dan kepalanya menuju ke arah mata dan kepala Rahmat, posisi Rahmat lebih tinggi.

"Lho besok mau nggak nemenin gue ke dosen, ngajuin proposal."

"Ha? Emm in shaa Allah ya."

Setelah mendengar jawaban Anugrah, Rahmat pergi begitu saja meninggalkan anggukan.

Anugrah hanya tersenyum.

----------RUMAH-----------

Jam menunjukkan jam sepuluh lebih, Anugrah sampai di gerbang rumahnya. Hatinya campur aduk, bingung, gelisah.

Tok
Tok
Tok

Anugrah mengetuk pintu

"Assalamu'alaikum Wr Wb." Salam Anugrah.

"Wa'alaikumsalam Wr Wb." Jawaban serentak.

Anugrah kaget, kenapa seperti banyak orang, siapa mereka?







"Nah ini orang nya yang mau di omongin." Kata Abi.

"Iyaa sini nak duduk, ada yang mau ngomong." Sekarang Ummi.

Dengan muka yang masih bingung, Anugrah duduk.

"Emm sebelumnya perkenalkan saya Abdullah abi dari Reza, dan ini Fatimah Ummi Reza."

Astaghfirullah, jadi mereka orang tua bang Reza? Tunggu dulu, berarti tentang khitbah itu..?

Batin Anugrah

"emm oh iyaa, emm saya Anugrah Aisyah putri dari-."

"Eh iyaa kami sudah tahu kamu, cukup banyak malah, hahaha.." Kata pak Abdullah seketika memecah suasana gugup Anugrah. Anugrah menjawab dengan senyuman.

"Oh iya pak Abdullah, mengenai khitbah nya." Kata abi seolah memberi kode.

"Oh iya iyaa, begini nak Anugrah, saya selaku abi dari nak Reza, ingin memberi tahu kamu langsung bahwa anak saya ingin mengkhitbah nak Anugrah."

Hening sesaat

Anugrah tertegun, tak percaya akan hal itu, ini pertama kalinya ia di khitbah.

"Bagaimana nak Anugrah? Nak Anugrah sudah sholat istikharah kan?"

"I.. iya om, saya.. sayaaa."
Anugrah tertahan.

"Begini pak Abdullah, mungkin ini terlalu dini untuk Anugrah menjawab, bagaimana jika Anugrah dikasih waktu lagi untuk menjawab, biar tambah lagi sholat istikharah nya juga pak, dan untuk nak Reza dibiarkan cari kos-kos an dulu agar mereka tak tinggal satu atap dulu bagaimana?"
Kata abi bak juru bicara Anugrah yang sedang tak menentu perasaannya.

"Ohhh baik baiklah saya setuju, saya juga tak akan memaksa, baiklah besok Reza akan pindah ke kos kos an, nanti akan dicarikan kos kos an nya." Jawab Pak Abdullah.

"Oh yaa terima kasih sekali telah menerima Reza tinggal sementara di sini, maaf merepotkan." Lanjut pak Abdullah.

Percakapan terus berlanjuut.






------------KAMPUS-------------





"Apa?" Pertanyaan itu terlontarkan serentak oleh dua orang sahabat Anugrah.

Pagi ini Anugrah telah menceritakan semua tentang peristiwa khitbah kemarin.

"Sssssssttttttt..., nanti pada denger..."

"Ann, ayo ikut gue."

Sebelum Anugrah berbicara lebih lanjut pada dua sahabatnya, Rahmat datang bak pengganggu.

"Kemana?" Tanya Anugrah.

"Ke dosen, ayo ikut, atau gue seret lho."

-----------

Assalamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar semua?
Jangan lupa vote dan comment yaaaa.

Semoga suka semua Aamiin

Wassalamu'alaikum Wr Wb.

ISTIQOMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang