BAGIAN DUA PULUH

1.5K 64 5
                                    


"Aamiinn"
Anugrah mengusap tangannya dengan kedua telapak tangannya. Mengamini setiap doa yang di ucapkan sang suami.

Reza menengok ke belakang, menghadap Anugrah. Melihat wajah yang lembut sejenak lalu mengulurkan tangan nya.
Anugrah menggenggam tangan Reza lalu menciumnya. Mereka bertatapan lalu tersenyum bersama.

Uuuuhhh so swet....... (author baper)

Matahari sudah muncul ke permukaan cahaya bersinar hangat.

"Mas"

"Ya?"

"Emm kemarin Azzam telpon, em.. katanya ijab qobul nya besok pagi, jadii gimna kalau kita besok ke sana?" Tanya Anugrah dengan lembut.

"Kita datang pas resepsi aja gimana?" Jawab Reza dengan tenangnya.

"Oohh iyaa, aku mau telpon dulu."

Reza hanya mengangguk.

Tuuutt tuut tuut

Terdengar suara sambungan.

"Assalamu'alaikum."
"..."
"Jadi gini zam, aku sama suami nggak bisa kalau datang pas ijab qobul, kita bisanya pas resepsi, gimana nggak papa kan?"
"..."
"Ohh gitu, ya udah makasih ya zam. Assalamu'alaikum."
"..."

Anugrah menutup telponnya. Namun bukannya bilang pada Reza. Dia malah mondar-mandir nggak jelas.

Reza mengerutkan dahinya melihat tingkah laku istrinya.
"Kamu kenapa? Mondar-mandir gitu?"

"Aku bingung mas, Azzam bilang dia belum rencanain acara resepsinya, dia berharap kita datang pas ijab qobul aja. Tapi mas nggak mau." Jawab Anugrah masih dengan sedikit mondar-mandir.

Reza membuang nafas pelan.
"Bukannya nggak mau, tapi kita kan udah dikasih hadiah buat ke sini. Masak cuma sebentar banget nggak ngapa-ngapain." Jelas Reza dengan pelan, berharap istrinya mengerti. Padahal dalam hatinya ia nggak suka kalau Anugrah dekat dengan Azzam. Xixixi.

"Iyaa mas, mas bener, tapi masalahnya resepsi Azzam belum tentu diadain dan ini kesempatan kita buat ke acaranya mas. Ayolah nanti biar aku yang bilang ke keluaraga aku, ya?" Anugrah masih kekeh.

Reza hanya menatap istrinya tanpa menjawab.

Hening.

"Ya sudah biar kamu aja sendiri ke sana aku ijinin kok, biar aku tunggu di sini."

Anugrah diam sebentar lalu
"Lhoh mas, tapi dia pengen kita berdua ke sananya, lagian aku kan baru nikah, masak ke sana sendiri, terus nan.-"

"Ya udah kamu aja sendiri sana nggak papa bilang aja aku nggak bisa, nggak papa kok sana aja aku ijinin kok."

Anugrah merasa bersalah. Seakan telah membuat Reza sedikit kesal. Ia tahu walaupun Reza mengijinkan tapi sebenarnya tidak.

"Emm maaaassss, ayolah sebentar aja kok ya ya ya ayolah mass ya?"

"Ya ya ya udah mau mau."

Yes! Anugrah senyum girang. Hehehe.

---

Suasana ramai khas tamu-tamu undangan sudah mulai tampak dari sekeliling masjid.
Anugrah dan Reza sudah sampai di area depan masjid, tempat berlangsungnya ijab qobul Azzam.

"Ayoo mas."

Reza berhenti tiba-tiba.

"Aku nggak kenal sama siapa-siapa di sini."

"Ya Allah udah nggak papa sini sama aku. Ayoo."

Reza mengikuti istrinya. Mukanya tampak lesu seperti terpaksa berangkat ke sini. Kayak anak tk yang nggak jadi liburan. Haha. Beneran deh kayak gitu. Cemberut gitu.

"Emmm, nah ayoo duduk situ."

Mereka duduk di belakang keluarga Azzam.
Anugrah tersenyum sungkan pada tamu yang lain. Dia lalu melihat sekeliling, dan ditemuinya Azzam yang berada agak jauh dari posisinya.

Azzam melambaikan tangannya tanda mengajak agar ke sana.

"Emm, mas aku ke sana ya?" Tanya Anugrah ke Reza setelah Reza juga melihat Azzam.

Namun Reza hanya menatap Anugrah.
"Aku mau ke toilet." Lalu pergi begitu aja.

Hah? Orang belum jawab juga. Kata Anugrah dalam hati.

Azzam mendekati Anugrah.

"Kenapa?"

"Eh zam, nggak kok itu. Hehe."

"Aku cuma mau bilang makasih dah nyempetin ke sini."
"Ohh iyaa sama-sama, selamat yaa."
"Sipp"

Anugrah kali ini mencari Reza. Dicari dari tadi ke toilet nggak ada. Sekarang dimana coba?.

"Naaah di situ rupanya."
Dilihatnya Reza yang duduk menunduk.

"Mas?"

Reza melihat anugrah sebentar lalu kembali menunduk.

"Hmm"

Ihh nyebelin masak cuma jawab gitu.

"Mas marah ya?"

Hening

"Siapa yang bilang?"
"Nggak ada, tapi menurut aku mas marah sama aku, iyakan? Harus jujur."

Hening

"Mas ayo jawaaabb, mas marah kan?"

Hening

Reza menarik nafas lalu menghembuskan pelan.

Digerakkan tubuhnya menghadap Anugrah
Lalu menjawab
"Umiii, gimana aku nggak marah, dari awal aku nggak mau ke sini karna aku nggak suka kamu deket-deket sama Azzam, terus sekarang aku dah di sini, kamu malah mau ninggalin aku sendiri terus kamu ke Azzam."

"Aku sebenarnya nggak mau marah tapi, aku bener-bener nggak suka kamu deket-deket sama Azzam." Lanjut Reza.

Anugrah tersenyum.

"Maaas, tadi tu Azzam cuma mau bilang makasih udah datang ke sini, dan kenapa mas segitunya. Mas cemburu yaa?" Kata Anugrah dengan nada menggoda Reza yang masih cemberut.

Reza tetap aja diam.

"Maas? Mas cemburu ya?"
"Cemburu kan?" Kali ini dengan tersenyum lebar dan menggerak-nggerakkan telunjuknya ke samping perut Azzam.

"Ciee"

"Cemburu kan?"

"Umi!" Bentak Reza.

Anugrah mematung.

"Umii, iya kalau aku cemburu itu benar, puas?"

Anugrah kembali tersenyum.

"Ya sudah ayo balik ke tempat tadiiii, cemburunya di lanjutin nanti"

Hahaha


ISTIQOMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang