BAGIAN LIMA BELAS

1.4K 68 5
                                    


Anugrah memasuki mobil.

"Kenapa dek?" Maryam khawatir.

Lagi-lagi gelengan untuk menjawab.

Perjalanan dilanjut, dan kini suasana kembali hening.

"Hebat yaa, calon suami kamu aja belum pernah nyatain cinta, tapi udah ada orang lain yang nyatain cinta."

Anugrah tahu apa yang di maksud bang Reza, ia hanya tetap diam, tak mau membahas, namun berbeda dengan kak Maryam.

Kak maryam menatap Anugrah dan memasang muka bingung???

Anugrah menggeleng, tanda tak mau membahasnya, diam-diam air dikelopak mata mengalir begitu saja. Entah apa yang dirasakannya saat ini, yang jelas ia kecewa.

Sampai di toko.

Mereka menunggu abi.

"Assalamu'alaikum wr wb, maaf maaf nunggu lama yaa." Kata abi setelah menyelesaikan langkahnya yang agak terburu.

Mereka menjawab salam.

Lalu Anugrah diam

"Nggak papa kok om." Jawab bang Reza dengan senyum ramah.

"Oh ya gimana perjalanan lancarkan?" Tanya abi.

Anugrah tetap diam, menatap ke arah bang Reza sesaat lalu ke abinya dan menundukkan kepala. Rupanya ia tak mau bohong bahwa tadi ada kejadian kecil.

"Alhamdulillah lancar om." Bang Reza yang angkat bicara. Rupanya bang Reza siap untuk berbohong.

"Alhamdulillah, oh yaa ini."
Abi menyondorkan sebuah contoh undangan ke arah Anugrah.

Namun Anugrah tetap diam kali ini dia hanya menatap contoh undangan itu.

"Ohh om jadi tadi ada urusan, om ngurusin undangan?" Bang Reza angkat bicara lagi, kini sambil mengambil undangan itu.

"Iyaa, itu udah ada persetujuan keluarga besar juga, oh yaa kurang keluarga kamu, nanti kamu bisa tanyain ke keluarga yaa nak!"

"Baik om."

----

"Baiklah yang ini yaa." Kata seorang pelayan toko.

Anugrah hanya menjawab anggukan.
Kini abi ke kasir dan bang Reza yang tadi di dekat Anugrah tiba-tiba mengikuti Abi. Anugrah berdiri dengan tatapan kosong, ia sepertinya sedang memikirkan kejadian itu.

Kak Maryam membawa Anugrah ke kursi.

"Kamu kenapa dek? Lagi marahan sama Reza?"

"Emang bang Reza marah ya sama aku ya kak?"

"Loh aku kan tanya, apa karna tadi, yang temen kamu itu pake motor?"

Anugrah diam

"Dek, kenapa? Cerita aja! Nggak papa kok."

"A aku aku, huhuhuhuhu...." Anugrah menangis.

Maryam mendekap adik iparnya dalam pelukannya.

"Huhuuu hhuhuhuhuhu"

"Sudah dek, kalau nggak mau cerita ya udah nggak papa, jangan nangis!"

"Ada apa?" Tiba-tiba bang Reza menghampiri mereka.

Anugrah sontak melepaskan pelukan kak Maryam dilanjut menghapus air matanya dengan cepat-cepat dan menunduk tak mau menatap bang Reza.

Kak Maryam menatap Anugrah dan bang Reza bergantian.

"Nggak kok Rez, udah yuk balik ajaa." Ucap kak Maryam, rupanya ia tahu harus bagaimana.

Bang Reza menatap Anugrah, ia mulai khawatir.

ISTIQOMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang