5. Date

305 28 5
                                    


Jam sudah menunjukan pukul 5 lewat 30 menit. Rara tak juga datang. Mario mengetuk jari ke meja. Dia mulai bosan. Setiap pintu terbuka, pasti ia langsung melihatnya. Tapi hasilnya nihil, yang masuk selalu orang lain. Bukan Rara.

"Astaga Mario! Maaf gue telat banget ya?" Tiba-tiba Seseorang Menepuk pundak Mario dengan napas yang ter engah-engah.

"Ya. Lewat 30 menit." Jawab Mario datar. Sikapnya... dingin.

"Yah, lo marah ya sama gue? Gue ngerti" Rara tersenyum sendu. Harusnya ini jadi best moment bagi Rara.

"Ya. Sadar lo?" Mario tambah dingin. Dan dia mulai 'lo-gue'.

Rara terdiam. Dia menunduk. Dia berusaha menahan air mata nya.

"Kenapa? Nyesel? Telat." Jawab Mario ketus.

Tangis nya serasa ingin pecah. Dia telah berbuat kesalahan di date pertamanya. Ralat, ketemuan.

"Ma.. maafin gue" Suara Rara parau dan tergagap. Saat ia merasa tangis nya akan pecah, dia melangkah keluar kafe.

Baru satu langkah, Mario menahan Rara lalu menariknya kedalam dekapan Mario.

"Aku bercanda kak. Astaga, gitu aja nangis. Segitu dinginnya ya kak?" Mario terkekeh lalu mengelus puncak kepala Rara.

Deg deg deg.

Jantung Rara serasa mau copot. Rara dan Mario belum lama kenal, tapi Mario sudah berani memeluknya. Bukan marah, justru meleleh. Rara merasa sangat nyaman dalam dekapan Mario. Rara tersenyum lebar.

"Maaf ya kak. Kakak tadi udah hampir nangis aku gituin. Aku bercanda kak." Mario melepas pukannya dan menatap Rara lurus-lurus.

"MARIO! LO TUH APA APAAN SIH!" Rara berteriak lalu mengusap setetes air mata nya. Pipi nya masih merah padam.

"BERCANDA NYA GAK LUCU!" Rara pura-pura ngambek. Ia bersidekap lalu mengerucut kan bibirnya dan duduk di salah satu bangku.

"Yah, yah, maaf kak. Yaampun. Aku kurang ajar banget ya kak?" Mario mengejar Rara lalu duduk di hadapannya. Rara masih memalingkan muka.

"Hey.. Maafin aku oke?" Mario berkata lembut lalu menarik dagu Rara agar melihat lurus ke Mario.

'Astaga. Jangan meleleh plis. Jangan luluh. Akting! Akting' Batin Rara. Dan akhirnya....

"PPPFFFTTT.. BUAHAHAHAH" Seketika tawa Rara meledak. Dia tak menyangka Mario akan tertipu dengan ekting abal nya itu.

"CIE KETIPU. DI BODOHI ORANG BODOH" Rara tak henti tertawa, sedangkan Mario menatap Rara tak percaya.

"Ppfftt, iya ya.. kok aku jadi bego gini kalo deket kaka. Gapapa deh, aku seneng deket kaka." Kata Mario yang lagi-lagi membuat wajah Rara merah padam.

"Re.. receh tau gak?" Ucap Rara.

"Receh, tapi ketipu juga kan?" Mario terkekeh melihat tingkah Rara.

Cute.

Batin Mario. Tapi seketika ia langsung menggeleng, ia sadar ia telah ngaco.

NO LIMITS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang