Clara melihat kakanya yang pulang dengan pandangan kosong dan muka suram. Malam ini, Rara kelihatan kacau."Kenapa ka?" Tanya Clara yang langsung menghampiri Rara yang akan naik ke kamarnya.
Rara menggeleng lemah. "Gak apa-apa."
"Bohong. Kenapa sih? Bukannya tadi kumpul bareng geng kaka?" Tanya Clara.
"Iya. Sebentar, terus gue ke GI cari gaun." Ucap Rara sambil menaiki tangga yang disusul Clara di belakangnya.
"Cari gaun buat ke pesta kak sarah kan? Gaunnnya mana?" Tanya Clara lagi. Jelas saja dia bingung. Rara pulang tanpa membawa tentengan.
"Gak jadi beli." Ucap rara enteng.
"Lah kok? Apasih? Gue gak ngerti."
"Gue kayak penghancur Clar. Kenapa gue merasa seperti pihak ke tiga? Gue.. gue.."
"Lo ngomong apa sih kak? Lo bukan penghancur. Penghancur apa juga? Pihak ketiga?"
"Antara Yasha sama Mario. Tadi Yasha ama Mario hampir adu jotos cuma karena masalah gak jelas Clar." Jelas Rara.
"Ck. Laki-laki emang begitu kak. Lo kayak gak tau tabiat laki-laki aja deh ah."
"Ya tapi ini masalah nya karena gue. Gue gak ngerti kenapa mereka tuh jadi sering berantem dan bawa-bawa gue. Perasaan dulu tentram aja. Semenjak dia dateng, semua makin rumit."
"Dia? Dia siapa? Kak Nina? Kak Dylan?"
"Namanya Shinta. Dia.. dateng di tengah-tengah gue, Mario dan Yasha."
"Hell ya! Ada pemeran lain rupanya." Ucap Clara sarkatis. Mereka pun duduk di tepat tidur queen size nya Rara.
"Dia bilang, gue harus jauhin Mario dan fokus ke Yasha. Dan dia tuh bilangnya dingin dan nyelekit banget Clar."
"Jadi lo masih belum bisa terima Yasha di hati lo?" Tanya Clara.
Rara menggeleng lemah. "Gak tau Clar. Mungkin Yasha ada ruang khusus untuknya sendiri. Gue takut kehilangan Yasha tapi juga gue gak bisa jatuh cinta sama dia." Jelas Rara
"Kenapa jadi rumit gini sih?! Gini deh kak, kakak cinta sama kak mario?" Tanya Clara. Rara mengangguk.
"Then , tell him . Do not be afraid. just tell him , and release all happen." ucap Clara sambil tersenyum.
"Tapi gimana kalo Mario nolak gue mantah-mentah Clar? Gimana kalo Mario suka sama Shinta. Gimana kalo--"
"Itu urusan belakangan kak. Yang penting lo lega udah bilang perasaan kakak." Potong Clara.
Clara benar. Yang terpenting, Rara sudah mengutarakan perasaannya. Hasilnya urusan belakangan.
"Tapi lo juga gak bisa maksa kak Yasha untuk terus sama lo. Itu namanya lo egois ka. Lo harus mantapin hati lo. Lo harus yakin sama hati lo. Hati sama pikiran harus sejalan. Jangan sampai lo ngambil keputusan yang salah terus nyesel di kemudian hari. Lo tau kan penyesalan itu dateng belakangan? Jadi, lo harus pikirin mateng-mateng kak." Jelas Clara. Rara tertegun. Clara benar. Semuan yang di ucapkan Clara benar.
Rara tersenyum. "Thanks Clar. Lo bener. Lo emang adik gue yang tersayang." Rara memeluk Clara dan Clara membalas pelukan Rara. Setidaknya, Clara bisa memberi saran untuk kakak nya saat ini.
***
Malam ini, malam spesial bagi Sarah. Sweet seventeen nya. Dekor nya sangat megah juga cantik. Dengan dominasi warna ungu karena itu warna kesukaannya. Di depan, terdapat panggung besar yang akan menampilkan boyband kesukaan sarah nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO LIMITS.
Teen FictionRara Anindhita. Seorang cewek yang gak bisa move on dari seorang Dylan Andra yhaksa. Hati nya yang semula hampa karena perpisahannya sewaktu masa smp kini mulai terhiasi dengan datangnya 2 orang cowok ke dalam hidupnya di masa putih abu abu ini.