-Brooklyn Becham as Asyraaf-
Sudah beberapa bulan semenjak itu. Bahkan sebentar lagi April. Tapi, tak ada yang berubah. Semua sama. Yasha yang menyukai Rara, Rara yang menyukai Mario, dan begitupun sebaliknya. Hanya karena takut di tolak alasan mereka untuk tetap bungkam. Dan keyakinan Rara kalau Mario tak ada rasa padanya makin kuat karena adanya Shinta.
"Sar, beberapa hari lagi lo ultah kan ye? PU jan lupa." Ucap Nita saat Rara dan geng nya sudah di kantin.
"PU mulu. Lo jangan lupa beli kado." Sarah melototi Nita.
"Gak perlu lah. Paling juga nanti lo dapet dari Zidan." Bela Vira.
"Rt! Buang-buang duit." Timpal Rara.
"Secara, lo kan punya pacar. Pasti lah si Zidan ngasih. Kalo kaga juga pasti dia tau resikonya. Di bacok ama lo." Tambah Alifa. Semua tertawa.
"Gue gak segitu ganas nya Lif." Kata Sarah.
"Ah iya! Ini kan sweet seventeen,jadi...." sarah menggantungkan kalimatnya. Ya,Sarah setahun lebih tua dibanding yang lain. Kecepetan masuk sekolah katanya.
"Hai girls!" Sapa Yasha kemudian duduk di samping Rara.
"Lagi rumpi siapa kali ini?" Sindir mario.
"Gak kok yee. Kita lagi ngomongin sweet seventeen nya Sarah." Kata Rara.
"Ooh, lo bentar lagi ultah? Bagus deh." Kata Yasha.
"Bagus kenapa?" Tanya Sarah tak mengerti.
"Gue bisa hemat tabungan. Kan pasti lo ada makanan kan? Uuh, surga dunia kalo dapet makanan cuma-cuma." Jawab Yasha.
"Karena sesungguhnya, makanan akan lebih nikmat bila bisa di dapatkan dengan cuma-cuma atau gratis." Timpal Rara.
"Tai lo pada. Fak yeh." Gerutu Sarah.
"Sarah, ngomongnya gak bagus ah." Ucap seseorang dari belakang.
"Eh, Zae. Dari pada mereka aku jotos?" Sarah nyengir kuda
"Astagfirullah Sarah. Kamu tuh ya, untung sayang." Ucap Zidan sambil mengacak rambut Sarah.
"Hmm, tebar mesra deh lo berdua. Terus aja terus." Sindir Rara.
"Tau yang punya cowok mah tau." Sindir Nita.
"Wow wow, Nit.. gua tau lo lagi pedekate ama anak baru Nit." Zidan tersenyum miring.
Nita melongo dengan pipi yang merona. Maksudnya, bagaimana cerita itu tersebar luas? Oh ya lupa, dia kan famous.
"Ceillaaa yang dideketin ama Asyraaf." Goda Rara.
"Cot Rara."
"Salah tingkah Nit? Ceilaah." Timpal Vira.
"Nita, Asyraaf kesini tuh." Alifa menunjuk dengan dagu nya. Nita gelagapan.
"Nita! Heh anjir lo ya! Traktir gue buru! Lo janji kalo nilai MTK gue bisa ngalahin lo, lo traktir makan!" Tuntut Asyraaf. Muka Nita mendadak pias.
"Yah, gue uang nya lagi menipis. Lain kali ya?"
"Anjir! Gamau tau! Udah janji."
"Asyraaf.. uang gue tinggal dikit. Belum minta lagi ke bonyok."
"Ck. Oke lah. Ganti deh. Gue gabakal minta traktir lo, tapi lo harus mau dinner sama gue." Tantang Asyraaf dengan senyum miring. Nita melongo, begitu juga yang lainnya. Bedanya, muka Nita merona.
"D-dinner? Hell no! Gak mau. Geli. Yang ada gue udah pake gaun, lo malah bawa gue ke empang! Gak. Gak mau." Tolak Nita mentah-mentah. Padahal hatinya menjerit kegirangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO LIMITS.
Teen FictionRara Anindhita. Seorang cewek yang gak bisa move on dari seorang Dylan Andra yhaksa. Hati nya yang semula hampa karena perpisahannya sewaktu masa smp kini mulai terhiasi dengan datangnya 2 orang cowok ke dalam hidupnya di masa putih abu abu ini.