"LO?!" Kata gue heboh. Yang lain hanya mengernyit bingung."Hey." Cowok itu tersenyum sambil berjalan ke arah gue.
"Lo.. ngapain disini?" Tanya gue.
"Ketemu sahabat kecil gue sekaligus cinta pertama gue." Ucap nya yang kini udah berada di depan gue.
Gue menganga. Gue kaget se-kaget kaget nya. Dia cuma tersenyum manis ke gue.
"Kalian udah saling kenal?" Tanya Tante Jenny.
"U.. udah tante.. jadi.. dia sahabat aku?" Tanya gue lagi masih gak percaya.
"Iya. Kok kamu kaget begitu Ra?" Tanya Mama.
"Masa lo gak nyadar sama kode yang udah gue kasih Ra?" Cowok itu terkekeh lalu mengacak rambut gue.
"Jadi.. sahabat gue itu... YASHA?! Astaga! Jadi lo?! Yang waktu lo nembak gue itu maksud lo tentang gue pas kecil?! Pertemuan pertama kali pas kita kecil?!" Teriak gue syok. Lah gue gak tau dan gue masih bingung.
"Ppfftt... lo lucu banget sih." Kata Yasha menahan tawa.
"Lah? Kamu udah pernah nembak Rara?" Tanya tante Jenny bingung. Yasha mengangguk santai.
"Tapi cuma boongan tan. Itu terpaksa buat ngejalanin rencana" Kata Rara. Tante Jenny yang awalnya menganga akhirnya mengagguk paham.
"Yuk ah kita lanjut ngobrolnya." Ajak Papa. Papa gak tau apa gue lagi bingung.
Sekarang, kita semua lagi duduk sambil ngomong ringan. Papa di bagian pinggir, mama samping papa, gue samping mama dan Clara samping gue. Di hadapan Papa ada Om Henry. Di hadapan Mama ada tante Jenny. Di hadapan gue ada Yasha dengan senyum nya dan di hadapan Clara ada Vero yang gak ada abis nya mereka curi-curi pandang satu sama lain. Gemes gue liat nya.
Dari tadi yang ngomong bonyok gue ama Yasha aja. Gue sibuk makan dengan kepala gue yang penuh tanda tanya. Clara? Sibuk curi pandang. Yasha? Jangan ditanya, dari tadi masang seringai yang bikin merinding. Vero? Sama kek Clara.
Rara's POV end
"Jadi, lo punya adek?" Tanya Rara yang mencoba memecahkan keheningan antara mereka (Rara, Yasha, Clara dan Vero).
"Iya. Ganteng kan? Kek gue gitu." Yasha tersenyum bangga.
"Gantengan Vero malah. Iya gak dek?" Tanya Rara yang ditanggapi gelagapan dari Clara.
"Hah? Oh i.. iya" kata Clara gelagapan.
"Ciee bilang Vero ganteng ciee." Goda Rara dengan senyum jail. Sedangkan yang di ledek? Muka nya merah padam. Begitu juga Vero.
"Vero kok muka nya kek kepiting rebus gitu?" Goda Rara ke Vero. Clara langsung ngeliat ke arah Vero dan Clara ikutan merah padam. Vero langsung nenutup muka nya malu.
"Apaansih kalian berdua, malu-malu kucing. Alay." Kata Yasha yang langsung di pelototi Vero.
"Ehem. So, nama panjang lo?" Vero berdeham lalu bertanya pada Clara. Nada nya santai, tapi jantung nya marathon.
"Gu.. gue.. Clara Thalia Anindhita" Clara tersenyum ke arah Vero. Gak kuat liat senyum manis Clara, Vero buang pandangan.
Astaga lucu banget tingkah merekaaa
Batin Rara. Sedari tadi ia menahan tawa nya agar tidak meledak.
"Kalau lo? Nama panjang lo apa?" Tanya Clara berusaha se-santai mungkin.
"Elvero Dhirga Utama." Ucap Vero dengan senyum manis ke arah Clara. Clara cuma manggut-manggut tapi melihat ke segala arah. Ia tak kuasa melihat senyum Vero.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO LIMITS.
Teen FictionRara Anindhita. Seorang cewek yang gak bisa move on dari seorang Dylan Andra yhaksa. Hati nya yang semula hampa karena perpisahannya sewaktu masa smp kini mulai terhiasi dengan datangnya 2 orang cowok ke dalam hidupnya di masa putih abu abu ini.