"Dy.. Dylan.." Panggil Rara setelah jarak antara Rara dan Dylan menipis."Lo." Jawab Dylan memutar bola mata.
"Kamu.. masih marah sama aku? Aku kan udah minta maaf Dy" kata Rara lirih.
"Gue kecewa sama lo. Dan gak usah aku-kamu. Jiji tau gak?!" Dylan menekan kata aku kamu dan membentak Rara.
"Aku.. maksudnya, gue udah berapa kali minta maaf ke lo Dy? Dan harus berapa kali?" Rara merasa tangis nya akan pecah.
"Gue gak mau liat lo nangis. Bikin gue tambah geli." Ujar Dylan nyelekit. Lalu Dylan menarik tangan Rara kasar menuju keluar toko.
-di taman dekat mall-
"Dylan. Gue tau harus nya gue gak baper. Semua salah gue oke? Please maafin gue." Rara memohon pada Dylan. Dylan hanya tersenyum sinis.
"Kenapa? Belom punya pengganti gue? Iya?" Ada seringai puas di wajah Dylan.
"Apa segitu salah nya gue ada rasa sama lo? Salah banget?" Lirih Rara.
"Lo tuh bego, tolol apa goblok? Iya salah! Gue sahabat lo. Dan lo punya rasa. Dan lo buat satu kesalahan fatal!" Sewot Dylan. Rara hanya menunduk.
"Gue juga udah jelasin ke dia Dylan! Yang ninggalin lo juga dia! Kenapa gue yang kena imbas?!" Rara ikut sewot dengan nada bergetar.
"Dia ninggalin gue karena dia gak tega ama lu bego! Coba aja lo gak hebring, heboh, pecicilan. Pasti gue suka. Dia ninggalin gue karena tau perasaan lo ke gue. Dan dia pilih ngalah. Dan itu saat gue lagi bahagia-bahagia nya bangsat!" Bentak Dylan tanpa ragu mengeluarkan kata-kata yang menusuk hati Rara.
Tangis Rara pun pecah. Dia terdiam di tempat. Dylan yang melihat itu datar lalu meninggalkan Rara sendiri. Rara duduk lalu menangis ter isak. Mungkin dia sudah dikira orang gila.
"Astaga Rara! Lo kenapa bisa disini?" Seseorang menghampiri Rara.
"Ra! Lo nangis. Anjir lo kenapa?" Rara kenal betul suara itu. Itu suara Vira.
"Yaampun Rara. Gue telpon sopir gue bentar. Kita pulang aja ke rumah lo." Vira menelpon sopirnya. Sesaat kemudian mobil Vira sampai di depan gerbang taman. Vira menuntun Rara yang masih menangis.
***
"Guys, kumpul di Fav Basecamp sekarang. Wajib semua ikut. Cepetan. Gak pake lama" Vira vid call kepada ke empat nya di via Line. Lalu keempatnya mengangguk dan langsung memutus kan vid call.
"Astaga! Lo kenapa mata nya bengkak begitu Ra? Kesengat tawon?" Celetuk Nita lalu langsung memeluk Rara. Merasa Rara gak nyaman, ia melepas nya.
"Kesengat Mario" Celetuk Alifa. Vira melotot pada kedua nya.
"Anjir, lo kenapa Ra? Di PHP in ama Mario apa Yasha?" Sarah yang baru datang langsung kaget melihat Rara yang menangis tersedu-sedu dengan tissue berserakan kemana-mana.
Mendengar nama Yasha dan Mario, Rara jadi sensitif dan malah tambah nangis kejer. Sarah sudah salah ngomong
"Duh salah ngomong" sarah menepuk jidat nya lalu duduk disamping Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO LIMITS.
Teen FictionRara Anindhita. Seorang cewek yang gak bisa move on dari seorang Dylan Andra yhaksa. Hati nya yang semula hampa karena perpisahannya sewaktu masa smp kini mulai terhiasi dengan datangnya 2 orang cowok ke dalam hidupnya di masa putih abu abu ini.