She miss him. He miss her.

155 7 0
                                    


Luna sudah sampai di rumahnya. Dia bersama dengan Rico turun dari mobil yang sudah di parkirkan di garasi rumah mereka.

"Ah—gara-gara lo nih, kak. Gue jadi basah, kehujanan." Ujar Luna kesal sambil berjalan masuk ke rumah beriringan dengan Rico.

"Lebay, lo. Cuma basah dikit aja segitunya." Jawab Rico datar.

"Ya 'kan tetep aja basah, ish."

"Iyaelah maap kali, dek. Tadi gue tuh mandi dulu jadi agak lama." Ucap Rico.

Rico terkekeh melihat adik perempuannya yang sedang kesal seperti itu.

"Ya lo gak kasihan apa adik lo yang cantik ini nunggu di halte sampe kedinginan. Kalau gue sakit lo mau, huh?" Ucap Luna sambil memanyunkan bibirnya.

"Iya iya maafin kakak yaaa.." Ucap Rico lembut sambil mencubit hidung Luna.

"Ish, sakit tau!" Ucap Luna dengan manjanya.

"Ih manja."

Luna memeletkan lidahnya kearah Rico dan langsung berjalan ke tangga menuju kamarnya meninggalkan Rico.

Rico hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya yang menggemaskan itu.


**


Luna masuk ke kamarnya dan menghempaskan tubuhnya ke kasur empuknya.

"Haduh—cape banget hari ini." Luna mengendus lelah.

Kemudian Luna bangkit dari tidurnya dan duduk di tepi kasur. Luna melamun sebentar sampai dia teringat sesuatu.

"Hmm kakak kelas tadi kalau dilihat ganteng juga, ya." Gumam Luna sambil menyunggingkan senyumnya.

'Eh gue mikirnya kok jadi aneh gini sih', batinnya.

Luna menggelengkan kepalanya alih-alih agar pikiran anehnya itu menghilang.

"Tapi masih gantengan Leo, ah." Tiba-tiba Luna bergumam sambil sedikit tersenyum.

Luna mengusap dagunya halus, "Kira-kira sekarang tampangnya Leo gimana, ya? Pasti ganteng deh, waktu dulu masih kecil juga udah ganteng apalagi sekarang. Iya, 'kan?" Ucapnya seakan sedang berbicara dengan orang lain.

"Mangkanya, lo cepet-cepet temuin gue dong, Yo. Gue mau liat tampang lo, gue kangen sama lo." Ucapnya dengan nada sendu.

Luna diam sejanak, lalu dia tersadar bahwa dia belum mandi dan penampilannya saat ini benar-benar tidak enak dipandang.

"Ah udah ah mending gue mandi." Luna pun bangkit dari duduknya kemudian melaju kedalam kamar mandi yang ada di salah satu sudut kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.


**


Varo yang saat ini sedang duduk di kursi meja belajarnya sambil serius memainkan laptopnya. Dia saat ini sedang bermain game.

Selang beberapa menit, karena sudah merasa bosan akhirnya dia menyudahi aktivitasnya dan mematikan laptopnya kemudian ia beranjak keluar dari kamarnya.

Varo menuruni tangga rumahnya. Saat ini Varo hanya sendiri di rumah, orangtuanya sedang bekerja dan sebenarnya Varo mempunyai kakak kaki-laki, tetapi karena sudah empat tahun kakaknya itu sekolah di luar negeri jadilah di rumah hanya tinggal Varo dan kedua orangtuanya.

My ENEMY is My LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang