Curhat

81 2 0
                                    


Sore ini Varo sedang menunggu kakaknya di bandara. Sudah hampir 20 menit menunggu, akhirnya Rio menghampiri Varo.

Saat bertemu, mereka pun berpelukan ala laki-laki.

"Apa kabar lo, boy?" Tanya Rio sambil menaiki alisnya.

"Baek kok baek. Lo gimana di sana, bang?" Tanya Varo balik.

"Gue baik-baik aja. Cukup nyaman di sana." Jawab Rio.

"Yauda yuk balik, mama sama papa nunggu lo di rumah."

Rio mengangguk, kemudian mereka berdua berjalan beriringan kearah mobil Varo dan menuju rumahnya.


**


"Gimana lo di sini?" Tanya Rio.

"Gimana apanya?" Tanya Varo balik.

"Ya cerita lo di sekolah, atau cerita percintaan lo, atau apapun lah. Gimana?"

"Baik-baik aja, bang." Jawab Varo dengan relfeks tersenyum simpul.

Melihat adiknya yang menjawab dengan tersenyum seperti itu, membuat Rio jadi penasaran dengan cerita masa SMA adiknya.

"Pokoknya sampe rumah lo kudu cerita-cerita ke gue, Var." ucap Rio dengan smirk-nya.


**


Mama Varo membuka pintu rumahnya saat mendengar bel rumah berdering.

"Halo mamahku tercintaaa!!" Mama Varo dikejutkan dengan kedatangan anak pertamanya itu, Rio.

"Yaampun, Rio kamu udah pulang?" Mamanya tersebut langsung memeluk anaknya itu saking rindunya.

Oke, Varo yang merasa tidak dianggap ini langsung memasang muka malasnya.

"Gitu, iya. Ada Varo di sini, gak dianggep. Fine." Keluh Varo.

"Hehehe engga gitu sayang. Mamah ini cuma exited aja kakak kamu udah pulang." Jawab mamanya sambil mengelus rambut Varo.

"Ah elah, lebay lo, bocah. Udah ah masuk yuk, mam." Potong Rio yang kemudian langsung masuk sambil menggandeng tangan mamanya.

"Waahh, suasana rumah ini masih sama. Rio kangen banget pulang kerumah." Ujarnya saat masuk ke dalam rumah.

"Lebay lo, bocah." Ucap Varo mengikuti nada kakaknya saat berkata 'dasar lo, bocah'.

Rio hanya membalas Varo dengan menjulurkan lidahnya mengejek.

"Yaudah kamu beresin barang-barang kamu dan badan kamu dulu. Mama mau bikin minuman hangat buat kamu."

"Aku juga ya, mam." Pinta Varo tiba-tiba.

"Oke. Yaudah yuk adikku, kita ke kamar."

Varo hanya membalas dengan gumaman, dan kemudian beranjak ke lantai atas menuju kamar.

"Woy, gimana? Lo belum cerita gimana kehidupan lo saat gue gak ada." Tanya Rio saat dia sedang membereskan bajunya.

"Biasa aja, lah. Kayak cerita anak SMA yang lain." Jawab Varo sambil memainkan hp-nya.

"Terus, gimana sama status lo? Udah punya pacar belum lo?" Tanya Rio mengejek.

"Gue belum punya pacar, bang." Varo menekan jawabannya.

My ENEMY is My LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang