I LOVE YOU

177 3 0
                                    


 Varo sedang memainkan hp-nya. Kini dia sudah berada di kamarnya. Varo sudah pulang ke rumah setelah enam hari berada di rumah sakit.

Walaupun sekarang Varo sudah pulang, dia tetap harus istirahat karena tangannya yang belum pulih sepenuhnya. Menurut dokter harus tetap rawat jalan.

Selagi memainkan hp-nya, ia mendapat pesan dari Juna.


Juna: Semua udah siap, tinggal kapan lo mau kabarin doi.


Saat membaca pesan dari Juna, ia langsung deg-deg-an. Karena kalau sudah siap, ini tandanya tinggal ia yang beraksi.

Ya, Varo-Mika-Juna memang sedang merencanakan sesuatu. Karena Varo yang belum bisa ikut menyiapkan semuanya, ia meminta tolong pada Mika dan Juna untuk membantu menyiapkan rencananya.


Varo: Oke. Nanti gue kabarin lagi.


**


Setelah membalas pesan dari Juna, ia langsung membuka kontak di LINE-nya. Ia mencari nama Luna di sana.

Dibukanya room chat, kini dia bingung harus mengirim pesan apa ke Luna. Dia bingung juga bagaimana mengajak Luna. Dan dia bingung bagaimana kalau Luna tidak mau.

Setelah beberapa menit berdiam, Varo menghela nafas kasar, kini ia siap mengirimkan pesan kepada Luna.


Varo: Lun, gue mau ngajak lo ke danau besok jam 3 sore.


Lega, kini dia sudah mengirimkan pesan ke Luna. Sekarang tinggal menunggu jawaban dari Luna.

2 menit, belum juga di balas. 4 menit, belum juga ada tanda-tanda Luna membalas. Hingga pada akhirnya di menit ke tujuh, Luna membalas.


Luna: Oke Var:)


Mata Varo membesar. Luna meng-iya-kan ajakannya. Entahlah, dia sangat senang sekarang. Dan sekarang Varo hanya tinggal memikirkan bagaimana dia melancarkan rencananya.


**


Luna sangat bergembira malam ini setelah mendapat pesan dari Varo yang mengajaknya ke danau besok. Dia benar-benar penasaran kenapa Varo mengajaknya ke danau. Mungkin karena ajakannya kemarin tidak sempat, maka Varo mengajaknya lagi besok, pikirnya.

Tapi yang membuat jantungnya berdebar saat ini adalah kenapa harus ke danau. Padahal danau 'kan tempat mereka dulu bermain bersama. Atau Varo mengajaknya karena ingin bernostalgia tentang masa kecil mereka.

Masa kecil mereka sebagai teman.

Teman.

Kini Luna berfikir, apakah Varo masih menganggapnya hanya sebagai teman. Karena saat ini Luna tidak lagi menganggap Varo sebagai teman, tapi lebih dari teman.

Dan Luna akan merasa miris jika Varo ternyata tidak mempunyai perasaan yang sama seperti yang Luna rasakan. Ditambah lagi saat mengetahui kalau ternyata Leo itu adalah Varo, teman sebangkunya di kelas. Membuat dia merasa lebih dekat sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My ENEMY is My LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang