She Have a Boyfriend?

141 7 0
                                    


'Itu Varo, 'kan?'

Luna masih melihat seseorang yang dikiranya Varo tersebut.

"Heh dek, mau pesen apa itu cepet mau ditulis."

Luna tidak menggubris ucapan Rico.

Di lambai-lambaikannya tangan Rico di depan muka Luna semata-mata untuk menyadarkan lamunan adiknya itu.

"Heh! Bengong aja sih, dek. Liat apaan?"

Akibat terkejut dengan ucapan Rico, akhirnya Luna tersadar dan menoleh ke arah kakaknya.

"Eh, iya. Kenapa, kak?" Tanya Luna bingung.

"Ck—daritadi ditanyain mau mesen apa malah bengong. Liatin apa, sih?" Tanya Rico.

"Eh, engga kak. Gak liat apa-apa. Hmm—aku mau pesen cumi crispy aja deh. Mba cumi crispy sama lemon tea nya, ya." Ucap Luna pada sang waiters.

Kemudian waiters tersebut mencatat pesanan Luna dan Rico kemudian mengulang kembali pesanan Rico dan Luna.

"Baik, kak. Ada tambahan lagi?" Ucap waiters.

"Gak deh, mba. Segitu aja dulu." Ucap Rico.

"Baik, kak. Ditunggu ya pesanannya." Kemudian waiters pergi dari meja Luna dan Rico menuju dapur café.

"Lo ngelamunin apa sih, dek?" Tanya Rico yang masih penasaran.

"Engga kok, gak ngelamunin apa-apa. Kepo banget, sih." Ucap Luna sinis.

Tapi, nyatanya mata Luna masih tertuju pada Varo dan teman-temannya. Rico pun mengikuti arah pandang Luna.

"Elo ngeliatin mereka—eh itu Varo, 'kan?" Tanya Rico.

"Ah—gak tau gue, lagian gue gak liatin mereka kok." Ucap Luna bohong.

"Duh ngaku aja kenapa, sih." Goda Rico.

"Ish, apaan sih."

"Eh, btw lo kenal Varo, kak?" Tanya Luna.

"Gak kenal sih, cuma tau aja. Lo sendiri kenal sama dia?" Tanya Rico.

Luna mengangguk, "Iya, dia temen sekelas gue." Jawab Luna.

"Oh—lo suka ya sama dia?" tembak Rico.

Luna membulatkan matanya, "Ih, apaan. Ya engga lah. Ngaco aja sih, kak." Bantah Luna.

"Ya lagian lo ngeliatin dia mulu sampe bengong gitu." Ucap Rico.

"Ya ngeliatin bukan berarti suka, 'kan?"

"Nah kan, berarti bener tadi lo ngeliatin dia. Ciee adik gue lagi jatuh cinta, cieee." Ucap Rico sambil menaik turunkan alisnya menggoda Luna.

"Ih kak apaan sih gak jelas banget lo. Males ah." Luna mengendus kesal.

"Ih, ngambekkan."

"Bodo."

Tak lama kemudian seorang waiters datang membawa pesanan mereka.

"Ini kak makannnya. Selamat menikmati." Ucap waiters sambil tersenyum.

"Makasih."

Kemudian Luna dan Rico menyantap makanannya dengan lahap, karena mereka memang belum makan sedari siang tadi.


**


Varo, Juna dan Mika sedang berbincang-bincang di salah satu meja di café tempat mereka janjian.

My ENEMY is My LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang