AIREN SIDE
Aku melangkah menuju gerbang sekolah, aku sudah selesai sekolah.
Aku masih menatap kesal kearah guru itu, karena ia aku harus menjauhi Hans.
Ia ini sebenarnya kenapa? Apakah ia membenci Hans?
Banyak pertanyaan yang terlintas dikepalaku, mengapa harus seperti ini?
"Airen!" panggil seseorang, aku sontak menatap kearah orang tersebut.
Tidak, itu Hans!
"Kau ingin pulang bersamaku?" ucapnya, yang masih berdiri didepanku. Ia menggengam kunci motor di tangannya, dan memberi senyum kearahku.
Apakah aku harus menolak tawarannya? Tapi, aku tidak mau. Tapi, bagaimana dengan guru aneh itu?
"Airen.. Kau ingin pulang denganku?" tanyanya menyadarkan lamunanku. Apa yang harus kujawab?
Tanpa sadar, aku mengangguk kecil. Ia tersenyum lebar kearahku, dan tak lama ia berjalan kearah parkiran untuk mengambil motornya.
Aku kembali berpikir, apa yang akan ia lakukan? Maksudku, guru aneh itu akan menghukumku? Atau ia akan menghajarku? Atau lebih buruknya, ia akan menahan rapotku? Bahkan tidak menaikan kelas untukku?
Beribu spekulasi mulai menguasaiku, sehingga aku sedikit syok dengan pemikiranku sendiri.
Ini cukup aneh, sangat aneh. Menurutku, ini aneh.
"Kau sudah siap?" tanya Hans yang sudah berada di depanku, dengan motornya.
Aku mengangguk kecil, dan akhirnya aku menaiki motor tersebut.
Untungnya, guru itu tidak ada. Jika ada? Entahlah, nasib tragis akan menimpahku nantinya. Ini sungguh mengerikan.
"Aku sedikit bingung dengan guru tadi" ucap Hans, saat kami berada di perjalanan.
"Aku juga. Aneh rasanya" jawabku dan memegang gagang motor, yang berada di belakang.
Jika aku memeluk tubuh Hans, dan guru sarap itu lewat, apa yang akan terjadi padaku? Untuk antisipasi, aku tidak memeluk tubuh Hans.
"Aku rasa ia cemburu" ucap Hans dengan suara kecil, namun dapat kudengar. Bodoh, itu tidak mungkin!
"Tidak mungkin. Kudengar ia sudah memiliki tunangan. Cemburu pada muridnya sendiri itu aneh" ucapku, iapun menghela nafas. Pada akhirnya, kami terdiam.
Aku gugup, sangat gugup. Gugup karena orang yang ku suka mengantarku pulang.
Sesampainya dirumah, aku melihat seorang pria sedang berbicara pada ibuku di teras rumah. Aku tak bisa melihat wajah pria itu, karena ia berdiri membelakangiku. Aku memioih turun dari motor Hans, dan menatap kearah mereka berdua.
"Siapa dia?" tanya Hans. Akupun menggeleng. Karena benar, aku sendiri tidak mengenal pria itu.
"Ah, Airen!" panggil ibu saat menyadari keberadaanku dan Hans. Tak lama, pria itu membalikkan tubuhnya dan menatap kearahku. Sontak, aku terkejut dengan pria itu.
Tidak, ini adalah mimpi buruk!!
Aku melihat pria itu menatapku tajam, dan aku yakin ia menggeram.
Aku melihat dirinya mengepalkan kedua tangannya urat urat di sekitar tangannya tercetak jelas.
Ia marah padaku.
Aku sempat melihat kearah Hans, dan ia tak kalah terkejut seperti aku.
"Airen.." panggil Hans pelan, berupa bisikan.
"A-apa?" tanyaku kikuk
"Ia marah" ucap Hans, akupun mengangguk.
"Pulanglah"
"Tapi-"
"Kumohon" ucapku pada akhirnya. Akhirnya, ia menurut kearahku, dan pulang.
Tersisa aku, Ibu dan guru itu.
Tidak, matilah riwayatku!
Pasti ia mengajukan sesuatu pada ibuku. Dan tentu ibuku akan menerima.
Ini seperti pintu masuk neraka bagiku..
Hello, I'm backk ^~^ yang di mulnet itu foto guru aneh alias Steven. Ada yang tahu itu siapa?
But, I hope you'll enjoy :)
![](https://img.wattpad.com/cover/73472685-288-k871947.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesive Teacher
Teen Fiction[Private, please follow if you want read it!] Airen, seorang anak SMU, ia terkenal dengan sikap kurang terpujinya itu. Namun, Airen menyukai seseorang. Steven, seorang guru yang mengajar disebuah sekolah, tentu itu adalah sekolah tempat Airen mencar...