Airen Side
Aku memasuki rumahku, besama dengan guru aneh itu. Takut takut ibu akan marah atau bahkan mengusir guru aneh itu dari rumah.
Namun, nyatanya tidak.
Ibu menyambut baik kami, bahkan ibu meneluk guru aneh itu. Aku yang melihat itu hanya menatap horor kearah mereka berdua.
Mereka kenapa?!
"Airen, duduklah disofa. Ibu dan Steven akan memberitahumu satu hal" ucap ibu yang membuatku menurut. Aku, sungguh sangat penasaran.
Aku dudum disamping guru aneh itu, sesekali menatapnya meminta penjelasan. Namun ia? Hanya tersenyum lalu mencari objek lain!
Uh, pria ini. Mungkin jika aku mati semua karena dia! Dia selalu membuatku penasaran.
"Ini minumannya" ucap ibu, yang membawa nampan yang berisi.. Cangkir entahlah apa dalamnya. Ibu menaruh nampan itu di meja, ternyata itu adalah teh. Tiga cangkir teh berada di meja, dan ibu duduk dihadapan kami.
"Bagaimana hubungan kalian?" tanya ibu yang membuatku terkejut. Ibu, menanyakan hubungan kami?! Aku..
"Ibu, kami hanya-"
"Baik mom. Sangat baik, jadi gimana rencananya?" ucap guru aneh itu yang membuatku tergelonjak bahkan aku sendiri sampai, uh!
Dia memannggil ibuku mom?! Rencana apa lagi yang akan ia susun?!
"Ah, apakah Airen belum mengetahui hal ini?" tanya ibu, guru aneh itu hanya menggeleng.
Bagus, rencana apa lagi yang mereka mainkan sekarang?!
"Ibu, aku-"
"Airen, ibu akan menjodohkanmu dengan Steven" ucap ibu yang membuatku terdiam.
Aku? Dijodohkab dengan Steven?!
Aku hanya menggeram marah, jadi ini maksudnya?!
"Jangan bilang, ibu yang memberi tahu perihal kepulanganku dan aktivitasku disini?" tanyaku tajam, ibu hanya bisa terkekeh.
Uh!! Apa apaan ini?! Jadi selama ini..
"Tapi kau belum tahu bagaimana pengorbanan Steven selama ini" kata ibu yang membuatku terdiam. Maksudnya?
"Sebelum itu, saat satu bulan kau berada disitu, Steven terus menanyakan dimana dirimu kepada ayahmu. Bahkan, ayahmu pernah menghajar Steven habis habisan karena ia bercerita kau patah hati karenanya" jelas ibu, yang membuatku menatap kearahnya. Sedangkan ia hanya menggaruk tengkuknya dan tersenyum kikuk.
"Lalu, bagaimana akhirnya?" tanyaku, ibu hanya tersenyum lega.
"Ayahmu dan ayah Steven sudah sepakat kau akan di nikahkan dengan Steven" ucap ibu yang membuatku tersenyum lega.
Uh, jika seperti ini akhirnya seharusnya aku tak perlu pergi ke Netherland saja.
Tapi, dari sini aku bisa belajar jika menghargai sebuah hubungan ternyata cukup sulit. Andai Steven dulu tidak menjauhiku, mungkin aku sudah berpacaran dengan Jemmy dan aku tidak tahu akhirnya akan seperti apa. Karena saat itu aku patah hati, jadi segala pendekatan Jemmy akan sia sia padaku. Andai saat itu aku tidaj patah hati, mungkin aku akan terlena dengan perkataan dan segala tingkah Jemmy padaku.
"Jadi, minggu depan kalian akan menikah. Kami sudah sepakat dan menyiapkan segalanya" ucap ibu yang membuatku terkejut.
Seminggu? Hanya saja apakah itu tidaj terlalu cepat?!
"Ibu, tapi-"
"No tapi tapian Airen!" ucap ibu yang membuatku tersenyum. Aku memandang kearah Steven, dan ia juga sama sepertiku. Ia memandangku penuh senyum, dan mencium keningku cepat.
"Hey anak muda! Jangan bermersraan disini" ucap ibu yang membuat kami tersadar, dan aku hanya bisa tertawa tertahaan. Apakah ini sebuah akhir bahagia? Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesive Teacher
Teen Fiction[Private, please follow if you want read it!] Airen, seorang anak SMU, ia terkenal dengan sikap kurang terpujinya itu. Namun, Airen menyukai seseorang. Steven, seorang guru yang mengajar disebuah sekolah, tentu itu adalah sekolah tempat Airen mencar...