Part 12 [Fight]

32.1K 1.7K 4
                                    

Airen Side

Aku menatap kearah wajah pria itu. Pria dengan wajah seriusnya yang menatap kearah hasil pekerjaanku dengan tatapan sinis.

Sinis.

Ia membanting bukuku diatas mejanya, dan berjalan bolak balik di depan diriku yang duduk di kursi 'raja' nya dan sesekali mengusap dagunya.

"Kau ini.. Menyebalkan" ucap guru itu yang masih berjalan bolak balik dihadapanku.

'Kau ini aneh!' balasku melalui batin. Hanya batin.

"Kau hanya bisa menjawab 2 soal dari 20 soal? Ckckckck" ucapnya, dan aku kembali terdiam. Siapa suruh dia memberiku materi semakin sulit?

"Kau menjelaskan pada diriku seperti kau menjelaskan soal 1+1. Tetapi, kau memberikanku tugas 2x*+4y bla bla bla. Kau pikir aku tidak pusing?!" omelku padanya sedangkan ia?

Berhenti melangkah, dan menatapku. Mecondongkan dirinya, dan menahan tubuhnya dengan kedua tangannya. Menyeramkan.

"Kau tidak memerhatikan penjelasanku, Nona. Kau mengatakan jika kau bisa mengerjakannya sendiri bukan? Itu katamu, nona" ucapnya skeptis dan aku? Hanya menghela nafas.

"Posisi mu! Cara kau memposisikan dirimu kepadaku membuatku tidak nyaman!" semburku tanpa ampun. Aku sudah kesal jika seperti ini. Guru ini cukup aneh!

"Kau pikir aku ingin melakukan apa denganmu? Aku hanya mendekatkan wajahku kearah buku. Kau muridku dan kau sudah kuanggap sebagai... Anakku sendiri" ucapnya dengan suara lemah di akhir katanya.

Eh, dia kenapa?

"Aku tak peduli! Sekarang, kau akan mendapat hukuman yang jauh lebih berat!" ucap guru itu dengan ancaman penuh. Tidak, ini..

"Kau akan mengerjakan 10 soal dan harus benar semua. Jika ada yang salah, kau tidak ku perbolehkan pulang. Bahkan, aku akan membuka rumahku dan meminta ijin orang tuamu untuk menginap dirumahku. Kau buka catatan yang kuberikan dan kau pikirkan sendiri. Aku akan terus mengawasimu mulai dari saat ini! Dan satu lagi, aku tidak bermain main dengan perkataanku. Ingat-itu" ocehnya yang membuatku pusing. Setiap suku katanya mengandung seribu ancaman yang membuatku bungkam. Ia aneh, sangat aneh!

'Brak!'

Aku berdiri dan menggebrak meja. Ia menatapku tajam, dan aku menatapnya kesal. Dasar guru aneh!

"Atas dasar apa kau mengatur diriku seperti ini?! Aku tidak mau! Aku tidak peduli dan tidak akan-"

"Jika kau masih membangkan, aku tidak akan menaikan kelas untukmu! Camkan itu!" ucapnya dan menatapku tajam. Semakin tajam dan menusuk. Wajah kami sekarang sejajar, dan cukup dekat. Ia aneh, sangat aneh!

"Aku rasa ini tidak pantas, Mr. Steven! Kau aneh, sangat aneh! Aku baru menemukan guru se Addict dirimu! Bahkan, pak Beno memiliki batasan antara diriku dan-"

"Jangan samakan cara mengajarku dengan Beno! Aku mengajarmu awalnya sabar, hingga akhirnya keras! Aku seperti ini, untuk kebaikanmu!" ucapnya yang membuatku terdiam. Bagus, sekarang keheningan yang menguasai ruangan ini. Ia masih menatapku kesal, dengan nafas memburu.

"Aku akan pergi, dan meminta ijin orang tuamu. Sekarang, belajarlah, dan aku tidak mau tahu!" ucapnya dan melangkah pergi meninggalkanku.

Bagus, ia kembali marah.

Aku menatap kearah soal soalku nanar, dan kesal. Guru itu, apakah ia punya hati? Dengan beralasan 'demi kebaikanku' ia bahkan mau sampai mengaturku seperti ini?

Aku menarik nafas dan membuangnya secara perlahan. Lalu, aku menatap soal itu dan kembali mengerjakannya.

Aku terduduk di kursi guru aneh itu, dan mulai mengerjakan soal tersebut.

Namun..

"Steven!" panggil seseorang dan masuk begitu saja.

Tidak, Miss Raina!

Ia terdiam di ambang pintu dan menatap kearahku nanar. Ia... Hanya diam.

"Untuk apa kau kesini?" tanya seseorang dibelakangnya. Tak lama, Miss Raina memasuki ruangan ini dan duduk di sofa tamu. Menatap kearahku tajam, dan guru aneh itu memasuki ruangan ini juga.

Tidak, aku hanya korban disini.

"Steven, apa maksudmu anak ini ada diruanganmu?!" bentak Miss Raina. Tidak, ini bukan aku yang mau.

"Aku yang menyuruhnya. Kenapa? Kau tidak suka?" tanya guru aneh itu sengit dan berdiri di depan mejaku seolah dia melindungiku.

Melindungiku? Guru aneh itu melindungiku?

Bullshit!

"Ini aneh Steven! Ada apa kau dengan Airen?!" tanya Miss Raina dengan nada yang sedikit ditinggikan. Tidak, sekarang masalah apalagi?

"Aneh? Sebelumnya aku juga mendidik Frans seperti ini bukan? Kau bahkan juga!" ucap guru aneh itu dengan oktaf yang tinggi. Tidak, ini tidak benar. Kedua insan itu berantem karenaku.

'Tak'

Aku menaruh pena ku kasar dan berdiri. Semua mata terfokus kearahku, dan aku? Menatap mereka sinis.

"Aku sedang mengerjakan soal disini, dan parahnya aku membutuhkan fokus lebih untuk pelajaran ini. Kalian bertengkar, seolah aku tak ada. Maaf, sepertinya aku menggangu. Sekali lagi, maaf!" ucapku membawa semua perlengkapanku.

Meninggalkan meraka yang mematung di ruangan itu. Bahkan guru aneh itu tidak mencegatku sama sekali.

Kenapa aku terlalu berharap guru aneh itu mencegatku? Sepertinya aku mulai gila.

Yah, sepertinya..

My Posesive TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang