Part 30 [I'm So Curious]

25.9K 1.2K 0
                                    

Airen Side

Aku tersenyum memandang dua orang yang berada diseberangku. Sedikit jauh dariku. Mereka juga tersenyum kearahku, ditengah keramaian seperti ini.

Sekarang, aku sudah pulang. Aku sudah berada di bandara negara asalku. Dan kali ini, aku melangkah menuju kearah mereka dan menyeret koperku menuju kearah mereka.

Saag aku tepat didepan mereka, aku menatap kearahnya sebentar dan tersenyum, lalu memeluk  mereka erat.

"Aku, aku merindukan ayah dan ibu" ucapku, mereka membalas pelukanku erat.

"Kami bertiga juga merindukanmu" ucap ayah yang membuatku mengerutkan dahi, dan melepaskan pelukan kami.

Kami? Bertiga?!

Siapa? Siapa satu orang itu? Apakah jangan jangan..

"Ibu, kau hamil?" tanyaku, mereka hanya menghela nafas dan menatapku datar. Lalu? Apa? Atau sudah melahirkan?

"Menurutmu?" tanya ibu, aku hanya menggeleng. Aku baru saja sampai, sudah ditanya seperti itu.

"Pulanglah, besok kau akan tahu" ucap ayah menggengam koperku, disusul ibu yang memelukku dan menuntunku menuju mobil.

Kenapa? Ada apa ini? Apa yang besok?

Jika aku bertanya pada ibu dan ayah, mereka ku jamin tak akan menjawab semua pertanyaanku.

Bahkan hingga sekarang di mobil, aku hanya bisa bertanya pada diriku sediri dan tidaj berani menanyakan pada ibu atau ayah. Bukannya tidak berani, hanya saja sedikit malas.

Sesampainya dirumah, aku menyeret koperku menuju kamar, berpikir untuk merapihkan semua isi koper.

Aku membuka pintu kamarku, dan menyalakan lampu kamarku. Ah, semua masih tampak sama.

Aku memasuki kamarku, dan membuka semua isi koperku. Membereskan satu persatu semua isi, dan saat selesai aku menaruh koper itu ketempat asalnya.

Aku membaringkan tubuhku di atas kasur, dan memejamkan mataku seraya tersenyum. Semua memoriku sejak kecil ada disini.

Bahkan, sampai aku menangis disini juga ada. Saat aku menangisi guru aneh itu misalnya?

Aku bangkit dari tidurku dan menatap kearah jendela kamar, melihat langit senja yang terpampang jelas di jendela kamarku.

Apa yang ia lakukan sekarang? Apa kah ia sudab menikah? Berapa umur anaknya? Apakah ia tampan atau cantik? Semua terlintas jelas di pikiranku.

Apakah bisa besok aku pergi menuju apartemennya dan menyapanya? Melihat keadaan anaknya dan mengingat semua memori indah itu?

Aku menggelengkan kepalaku kasar dan berdecak kesal. Tidak boleh, apa yang aku pikirkan sekarang?! Aku sudah berjanji untuk tidak menemuinya lagi! Ia saja sudah tak peduli denganku, untuk apa aku memikirkannya?

Aku memilih berbaring lagi, dan melupakan semua tentang dirinya.

"Aireeenn! Bangun makan!" pekik ibu dari luar kamarku, aku bangkit dari tidurku dan keluar dari kamarku, melangkah menuju ruang makan dan duduk disebelah ayah.

"Kau kenapa? Kenapa kau terlihat sedih?" tanya ayah, aku hanya Menggeleng.

"Apa kau sedih karena kau berpisah karena bibi Cloude?" tanya ibu yang baru duduk dihadapanku, dan menatapku cemas, lagi lagi aku menggeleng.

"Apa kau merindukan orang yang kau cintai?" tanya ayah yang sontak membuatku menatapnya. Tidak, ia tidak boleh tahu!

"Tentu tidak" jawabku terkesan datar dan mulai melahap makananku. Aku melihat, ayah dan ibu saling melempar tatapan yang entah tak kumengerti. Apa yang mereka rencanakan? Apa mereka curiga denganku? Tetapi wajahnya tidak menunjukan kontur curiga sedikitpun.

Lalu, mereka kenapa?!

"Kau.. Merindukan orang yang kau cintai rupanya" ucap ayah yang membuatku berhenti makan dan menatap ayah curiga. Baik, sekarang aku yang curiga.

"Maksud ayah? Ayah bahkan tidak tahu siapa yang kusuka" ucapku dan mulai meminum air putih dan kembali mengunyah makananku.

"Tentu ayah tahu, Airen" ucap ayah yang tak ku pedulikan. Pasti ayah hanya bercanda.

"Dan besok, kau akan bertemu dengan orang yang kumaksud" ucap ayah yang membuatku bingung.

Tadi sewaktu dibandara ayah juga mengatakan besok.

Ada apa dengan hari esok?

Aku terus berspekulasi siapa yang akan datang. Namun, selalu menjerumus hal yang negative seperti.. Perjodohan misalnya?

Ah, tidak! Aku lupa jika ayah memiliki budaya seperti itu di keluarganya secara turun temurun! Jadi intinya..

Bahkan sampai ingin tidur aku penasaran apa yang akan ayah katakan. Besok siapa yang akan ayah jodohkan? Aku belum siap. Alasan apa yang harus kukeluarkan? Apa?!

Entahlah, jawabannya hanya satu..

Besok..

I'm so Curious Yeah! Hehe ada yang tau kata itu? Ada gak yah? Hmm kira kira masih panjang gak yah? Kayanya :)

But, I hope You'll Enjoy :)

My Posesive TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang