Airen Side
Pagi sudah datang, dan aku dituntut untuk bangun untuk menjalani aktivitasku. Sekarang, aku dan ayah beradua di dalam mobil dan sesekali bercanda satu dengan yang lain.
Walau seperti itu, aku tetap tidak bisa tenang. Aku takut, akan ada halangan saat aku ingin menyampaikan ini nanti. Saat ada Miss Haly, mungkin aku akan meminta waktu untuk aku dan guru aneh itu.
Hanya sebentar.
"Darl, kau perhatikan pelajaran nanti, jangan pujaan hatimu" gurau ayah yang membuatku tertawa. Memang ayah ini..
Aku melambaikan tanganku dan melangkah menuju kelas. Tapi disepanjang koridor, sepertinya aku tidak melihat keberadaan guru aneh itu.
Ah, pasti ia ada di ruangannya. Mungkin, pulang sekolah aku akan menghampirinya.
Dan yang kutahu, matematika jam pertama sekarang. Jadi kemungkinan aku akan memasuki masa membosankan dahulu. Aku harus bersiap nyali dan tenaga nantinya dengan otak yang cukup terkuras.
Tak lama, bel masuk sekolah berdering. Dengan cepat, aku mengeluarkan bukuku dan menyiapkan segalanya diatas meja. murid murid sudah rapih, dan tersisa guru aneh itu datang.
Tetapi, kenapa ia tak kunjung datang?
Aku hanya menunggu, dan anak anak mulai berbicara keras. Ayolah, waktu tidaklah lama! Sebentar lagi dan sebentar lagi. Tak akan lama lagi.
Tak lama, suara langkahan kaki mendekat kearah kelas, semua anak kembali terdiam.
Dan..
'Trek'
Pintu kelas terbuka.
Namun, bukan entitas yang kubutuhkan yang datang.
Melainkan Miss Haly.
K-kenapa? Mana guru aneh itu?!
Bukan hanya aku yang bingung, melainkan anak anak dikelasku juga bingung. Mereka menatap kearah satu dengan yang lain, dan beberapa hanya angkat bahu.
"Hemm.."
Suara Miss Haly menghentikan segala aktivitas murid murid dan kembali menatap Miss Haly. Uh, dasar.
"Hari ini Mr. Steven sedang berhalangan. Ia tidak bisa kesini, mau tak mau aku yang menggantikannya"
Apa?!
Kenapa bisa seperti ini? Kenapa bisa?
Aku hanya memandang nanar Miss Haly, dan ia menatapku tajam. Eh, kenapa ini?
"Mr. Steven harus mengurus beberapa urusan yang lebih penting, dari pada hal sepele yang dilakukan berdua" jelasnya dengan suara lemah, namun aku masih bisa mendengarnya.
Ia menyindirku?! Aih orang itu- uh! Untung ia guru!
Dan hari ini, aku tak bisa berpamitan lagi! Sisaku tinggal besok, dan apakah besok bisa? Aku tidak yakin!
Tak lama, Miss Haly mulai mengajar, dan aku hanya menunduk kesal. Kepalaku sudah sakit saat ini, rasanya aku ingin pulang saja.
Mungkin, sehabis pelajaran ini aku memilih ijin sakit.
***
"Sampai jumpa, Airen!" ucap Nara sedih dan melambaikan tangan, aku dan ayah memilih untuk pulang.
Sehabis pelajaran Matematika, aku memilih untuk ijin pulang dan ayahku kebetulan menjemputku.
Jadi, sekarang aku bersama ayah didalam mobil. Tidak ada konversasi diantara kami. Tepatnya, belum ada.
"Kenapa kau bisa mendadak sakit, Airen?" tanya ayah khawatir, aku hanya menatap kearah jendela tanpa membalas perkataan ayah.
Aku sendiri sudah gemetar, mataku sudah panas. Waktunya tersisa besok, setidaknya aku bisa mengucapkan 'selamat tinggal' pada guru aneh itu.
Bagaimana, kenapa sangat rumit?
"Airen?" tanya ayah lagi, aku hanya menatap kearah depan dan menatap kearah jalan.
"Ayah, aku hanya kurang istirahat" kataku lemah, ia hanya berdecak.
"Baiklah, saat pulang nanti kau istirahat. Ayah tidak mau menerima penolakan, Oke?!" tanya ayah eksplisit, aku hanya mengangguk. Kalau ayah sudah seperti ini, aku bisa apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesive Teacher
Roman pour Adolescents[Private, please follow if you want read it!] Airen, seorang anak SMU, ia terkenal dengan sikap kurang terpujinya itu. Namun, Airen menyukai seseorang. Steven, seorang guru yang mengajar disebuah sekolah, tentu itu adalah sekolah tempat Airen mencar...