Airen Side
Aku melangkahkan kakiku menuju sebuah ruangan, melewati lorong yang berisi anak anak yang sedang bermain. Entah membawa bola basket atau bersenda gurau, aku tak peduli.
Langkahku mulai melambat, dan akhirnya terhenti pada sebuah pintu ruangan.
Ruang guru aneh itu. Ada nama yang terpajang jelas di pintu itu.
'Steven'
Aku kembali menghela nafas dan mengetuk pintu secara halus.
"Masuk!!" pekik orang dari dalam sana. Dengan langkah berat, aku memasuki ruangan itu.
Saat pertama kali aku menginjakan kaki di ruangan ini, aku sudah merasakan hawa tidak enak. Bukan karena hukuman atau sikap guru aneh itu kepadaku, melainkan ada suasana tegang yang berada di ruangan ini.
Benar, aku melihat guru aneh itu dan Miss Raina sedang melemparkan rasa benci satu dengan yang lain. Mereka kenapa?
"Ada muridku, sebaiknya kau keluar" ucap guru aneh itu pada akhirnya, sedangkan Miss Raina?
"Katakan terlebih dahulu, Kau berselingkuh dengan siapa?!!" Ucap Miss Raina dengan suara yang memekik.
Darahku berdesir hebat, jantungku berdetak kencang. Seluruh tubuh ku mulai kaku dan menegang.
Tidak, kenapa aku merasa ini ada sangkut pautnya denganku? Ah aku hanya murid bodoh yang diajari guru aneh itu saja, tidak lebih.
"Aku tidak berselingkuh! Kau tidak malu dilihat oleh anak murid?!" geram guru aneh itu. Sepertinya, aku salah bertemu dengan guru aneh itu. Dengan langkah hati hati, aku membuka pintu ruangan guru aneh itu.
"Kau disini. Nilaimu berantakan, kenapa kau malah keluar!" bentak guru menyeramkan itu kepadaku Saat aku hampir melangkah keluar. Aku menghela nafas dan kembali pada posisiku seperti semula
Ia aneh, awalnya ia cukup aneh lalu berubah menjadi menyeramkan jika marah. Jadi, aku memanggilnya apa? Misterious Teacher? Ah, itu terlalu keren! Nerd teacher? Itu juga terlalu keren!
"Raina, pergilah." ucap Guru aneh itu, Miss Raina hanya mendengus kesal dan menatap kearah guru aneh itu.
"Dengar, aku akan membuat perhitungan denganmu! Kau ingat itu baik baik" ucap Miss Raina yang melangkah keluar. Sebelum ia keluar, ia sempat tersenyum kearahku dan aku membalas senyumannya.
Sungguh, Miss Raina sangat menyeramkan sekarang.
"Airen, kesinilah" ucap guru aneh kini yang menjadi fokusku. Ini jauh lebih menakutkan!
Aku memilih melangkah mendekat kearah guru aneh itu, dan berdiri didepan mejanya dengan wajah yang ditunduk. Aku merasa seperti aku yang bersalah disini.
"Angkat wajahmu" ucap guru itu yang duduk di kursi 'raja' nya yang berhadapan denganku. Menurutku, perlakuan guru ini aneh, tapi aku lebih baik menurut saja dari pada menambah perkara.
"Jangan takut. Itu hanya pertengkaran tak berguna saja" ucap guru aneh itu ketus, dan berdiri dari kursinya dan berdiri disampingku. Aku hanya menghela nafas dan memejamkan mataku.
"Hey, Mr! Jika aku tak mendapat hukuman sekarang lebih baik aku keluar dari sini, dan belajar tentang materi Biologiku." ucapku skeptis, dan aku membuka mataku.
Ia hanya diam, tak ada jawaban dari dirinya. Bagus, ia tidak merespek perkataanku.
"Duduklah dikursiku" ucap guru aneh itu tanpa mengindahkan perkataanku. Aku, yang tak ingin mengambil resiko terkena omelannya memilih untuk menurut dan duduk di kursinya.
"Keluarkan bukumu. Aku akan berbicara dengan guru Biologimu untuk mengganti ulanganmu dengan ulangan prakter. Sekarang, fokus terhadap hukumanmu" ucap guru itu mengintimidasi. Aku kembali menghela nafas dan mengeluarkan buku ku dari tasku, dan bersiap untuk mengerjakan tugasnya.
Ia berjalan kearahku, dan berdiri disampingku. Mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar denganku. Tangannya? Tangan kanannya memegang sisi kanan tanganku, dan tangan kirinya, melewati tubuhku untuk memegang sisi tangan kiriku.
Ini, aneh.
"Jangan berposisi seperti ini. Ini sangat tidak nyaman!" protesku. Sedangkan ia? Hanya tersenyum disampingku. Tersenyum dengan wajah beberapa inci saja dariku.
Tampan.
Tidak, aku memilih untuk memalingkan wajahku menuju buku ku, dan menghiraukan guru aneh itu. Bisa bisa aku gila sepertinya.
"Mau aku ajari, atau kau kerjakan sendiri?" tanyanya, berbisik dengan suara yang berat yang membuat tubuhku merinding. Sial, dia berusaha menggodaku?
"Sendiri!" jawabku sontak, ia kembali tersenyum dan berdiri tegak disampingku.
"Kalau kau mengerjakan sendiri, kau harus selesaikan semua soal dan jawabannya harus tepat!" ucap guru itu, yang membuatku menatapnya horor.
Ia menjebakku kah?
Ia melangkah menuju pintu dan terhenti saat tepat berada di depan pintu.
"Aku akan mengajar sebentar. Kau harus mengerjakan itu" ucapnya, dan pergi begitu saja.
Tersisa aku disini sendiri.
Aku mendengus kesal dan mengerjakan tugas tersebut, berharap benar semua.
Ini hukuman teraneh. Sangat aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesive Teacher
Genç Kurgu[Private, please follow if you want read it!] Airen, seorang anak SMU, ia terkenal dengan sikap kurang terpujinya itu. Namun, Airen menyukai seseorang. Steven, seorang guru yang mengajar disebuah sekolah, tentu itu adalah sekolah tempat Airen mencar...