Say Hello again.

279 5 2
                                    

Awal Juli, 2008.

Kesibukan Karin berlipat-lipat menjelang akhir semester genap. Baru saja 1 event fakultas terselesaikan, Karin tidak bisa bernafas lega. Tugas-tugas akhir semester genap menantinya untuk segera diselesaikan. Hal tersebut membuat Karin jarang sekali berkomunikasi dengan teman-temannya diluar kampus, karena kesibukannya yang luar biasa.

Tidak hanya Karin, Sade juga begitu. Semester 4 yang menurut senior-seniornya 'masih awal', tetapi sudah berhasil menyita waktunya. Sade berpikir, apakah ia masih waras untuk bertahan di kampusnya ini. Belum lagi semester 5 yang kata orang semakin 'gila'. Kesibukan praktikum, tugas, belum lagi asistensi praktikum. Untung saja Sade tidak mengikuti himpunan jurusannya. Kalau ketambahan itu, bisa-bisa dia nggak pulang seminggu di kampus. Pikirnya.

Karena padatnya kesibukan mereka itulah, membuat hubungan Karin dan Sade renggang . Selang 1 minggu setelah mereka menonton Maliq, Karin mulai masuk kuliah. Disusul minggu depannya Sade juga masuk kuliah. Setelah mereka kembali kuliah, kesibukan seakan membuat mereka harus terfokus kepada hal tersebut. Karin menjadi jarang memegang hp, begitu pula Sade. Manalagi, HP Karin juga sempat rusak dan kehilangan semua kontaknya. Jadilah ia tidak bisa menghubungi Sade.

Suatu malam setelah Karin menyelesaikan UAS terakhirnya, ada 1 panggilan masuk untuknya. Karin mengerutkan kening, nomor siapa ya kira-kira ? Ragu, akhirnya Karin menjawab panggilan tersebut. "Hallo..."

"Hai Karin..apa kabarnya kauuu ?"

Karin terdiam sesaat, mencoba mengingat siapa yang baru meneleponnya. Tak berapa lama kemudian, ia tersadar. "Ya ampun..Sade nih ?"

"Jadi after all this time aku dilupakan...hiks" Sade pura-pura membuat suaranya agar terdengar sedih.

"Ya elaaaaaa kamu kemana aja..di telan singa buk ?" Karin langsung menyambar. "Sori banget..hapeku baru rusak..nomerku hilang semua, termasuk nomermu. Habis kamu nggak kabar-kabar..nggak sms juga..."

"Kirain lupa..kirain udah balik sama Ardi..hahahaha..." Sade mulai muncul usilnya. "Gila-gilaan semester ini..Isinya praktikum-asistensi gitu mulu...pulang nyampe rumah selalu di atas jam 9..mending tidur aku..liat HP paling lihat jarkom masuk apa enggak..." Keluh Sade. "Kamu udah selesai UAS bukan sih?"

"Baru aja hari ini..kamu belum ?"

"Aku udah seminggu lalu..Makanya bisa telepon kamu sekarang...biasanya sih jam segini aku udah tidur.." Sade mematikan Tvnya, kemudian kembali tiduran di kasurnya. "Rencana liburan kemana kamu ?"

"Belum tahu nih mau kemana..paling ya sekitaran sini-sini aja sama anak-anak.."

"Nggak ke mama ?"

"Ng..nggak..sebelum UAS aku udah kesana..." Jawab Karin. "Kamu liburan kemana ? mbuntu lagi di rumah ?" Karin teringat liburan semester kemarin, Sade full di rumah. Keluarpun kalau nongkrong sama teman-temannya – termasuk Ardi -- . Sedangkan Karin sempat bepergian ke Makassar.

"Lusa berangkat ke Eropa..." Cerita Sade. "Lumayan sih..2 minggu udah dapet London-Paris-Jerman..Sapa tahu dapat jodoh orang bule sana..."

"Hahaha..mana ada bule mau sama orang brewokan kayak kamu ?"

"Kalo di sana, tampang macam diriku ini laku.."Sade memmasgakan diri.

"Enaknya ke Jerman..kota impian..titip oleh-oleh ya kalo ke Jerman..."

"Bole..titip apa? Patung Hitler ?"

"Sialan..ogah eke..sekalian aja bendera Nazi.." Jawab Karin asal. Ia mematikan lampu disebelahnya, dan menarik selimut. "Mau foto-fotonya di Jerman yaaak....kirim email..."

"Urusan kecil kalo Cuma minta itu aja..." jawab Sade. "Habis aku pulang, keluar yuk..kamu pergi nggak ?"

"Nggak sih..minggu depan rencana ke Kediri nengokin sodara ibu disana. Udah itu aja..boleh aja..kamu kabarin aku..." Jawab Karin sembari memeluk boneka bearnya. "Btw..aku udah ngantuk maset nih..kemarin kurang tidur.."

"Yaudah deh..see yaa rin...goodnight..."

"Yep..goodnight too..." Karin menutup teleponnya. Kemudian ia merebahkan dirinya ke kasur.

***


SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang