Malam Tahun Baru

229 4 3
                                    

31 Desember 2008, pukul 7 malam

"Nduk...ada yang cari kamu tuh di bawah.." tiba-tiba, ibu nongol dari balik pintu kamar Karin. Karin yang sedang membaca majalah, langsung menatap ibunya heran. "Cari Karin ? Siapa emang bu?"

"Namanya Yudhis tuh..samperin gih sana..."

Mas Yudhis ? Karin sedikit terkejut. Darimana mas Yudhis mengetahui alamat rumahnya ? Mungkin saja dari anak-anak BEM ya, pikirnya. Karin sedikit merapikan rambutnya, kemudian ia segera mungkin turun ke bawah.

Nampak mas Yudhis duduk santai di kursi sofa ruang tamunya sembari membaca majalah. Ia nampak tampan dengan polo shirt berwarna biru, serta celana jeans berwarna gelap. Aura kegantengannya semakin terpancar.

"Ganteng ya nduk..pacar baru yaa ? Kok ibu nggak pernah tau sih ? "Bisik ibu ketika Karin baru saja turun. Kemudian ibu menghampirinya.

"Pacar darimana bu..Wong itu senior Karin di BEM.." Karin melotot menatap ibu. Ibu hanya menatapnya geli. "Yaudah bu Karin temui dulu ya bu..."

Karin kemudian menghampiri mas Yudhis. "Mas Yudhis ? Kok nggak ngomong-ngomong mau kesini. ?"

Mas Yudhis tersenyum, meletakkan majalah yang ia baca. "Haha sengaja nggak ngomong sama kamu kok...."

Karin kemudian duduk di sebelah mas Yudhis. "Emang dalam rangka apa kesini mas ?"

"Gini...." Mas Yudhis nampak berpikir. "Bapak kan dapat tiket tahun baruan dari JW Marriot, tapi bapak sama ibu sekarang lagi di Jepang. Adekku ada acara sendiri tahun baruan, jadi Bapak ngasih tiketnya ke aku...Nah tiketnya buat 2 orang nih, kamu mau nggak ikut ?"

Karin nampak berpikir. "Humm..formal ya mas ?"

"Nggak..casual..nih lihat aku aja nggak formal.." Mas Yudhis tersenyum. "Atau...kamu sudah ada acara lain ?"

"Aku jarang keluar kalo tahun baruan hihi.." Karin nyengir. "Emang mas Yudhis nggak ngajak temennya siapa gitu ? Mas Barry kek...."

"Barry kan pulang ke Bandung dari seminggu lalu..baru balik tanggal 2...Anak-anak rata-rata ada acara sendiri sih...."

"Emang mas Yudhis yakin banget Karin di rumah tadi, kok langsung ke rumah Karin nggak nelepon ?"

Mas Yudhis ketawa. "Sebenernya nggak rencan juga...Tadi aku baru ke rumah temenku SMA..di blok 3 sana Rin...Terus dia bilang, di blok 5 ada anak kampusmu juga, mungkin kamu kenal...Aku tanya, namanya siapa..Dia bilang Karina anak Psikologi angkatan 2006...Wah ya kenal banget lah aku...Akhirnya aku inget tiket JW Marriotnya bapak...Siapa tahu kamu lagi di rumahk aja, tak aja...Lumayan kan makan gratis di JW Marriot..."

"Ooo...Mas Raka ya...." Karin manggut-manggut. Ia memang cukup kenal dengan mas Raka yang kebetulan dulu satu SMP dengannya.

"Iya Raka...Jadi gimana ? Mau nggak ikut Tahun Baruan ?"

"Hmmmm.... Iya deh..." Akhirnya Karin mengangguk. Lumayan, daripada gulung-gulung di kasur doang, batin Karin. "Tunggu ya Mas, aku beberes dulu..."

Akhirnya, setelah hampir 1 jam beres-beres, Karin sudah siap dengan rok selutut berwarna krem dengan kaos putih. Rambutnya diikat satu dengan pita besar berwarna krem bertengger manis di atas ikatannya. Sederhana, tetapi memikat. Begitu kata-kata yang terlontar di dalam hati Yudhis ketika melihat Karin. Sampai-sampai ia tak sadar Kalau Karin sudah berada di sampingnya. "Mas..Karinnya disini.." Karin menepuk bahu mas Yudhis. Ia tertawa melihat mas Yudhis yang sepertinya terpana melihat Karin.

"Eh..sudah disini ya.." Mas Yudhis tersenyum malu. "Mana ibu ? Ayo pamit dulu..."

Karin berjalan kembali ke dalam memanggil ibunya, tak berapa lama kemudian ia keluar bersama ibunya. Setelah basa-basi dan berpamitan, jadilah Karin dan mas Yudhis berangkat.

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang