Awal Maret, 2010
Happy 1st anniversary, dear Karina Kanaya
(10 Maret 2009 – 10 Maret 2010)
Semoga makin sayang sama aku. Dan kita bisa sukses dan berproses bersama nanti. Makasih ya sudah mau ngertiin aku yang seenaknya sendiri dan banyak maunya. Maaf kalau aku sering nduain kamu sama game (yang jelas km tetap lebih seksi daripada gamenya kok piss :p ) dan semoga makin sabar, DAN KAMU JANGAN SUKA MENDEM CERITA SENDIRI !! masa aku pacarmu kudu tahu kamu kenapa-kenapa dari orang lain ha --"?
Inget ya sejauh apapun kita melangkah, kita punya ikatan batin yang kuat. Kalau kamu ngerasa sulit buat cerita langsung sm aku, coba pejemin mata perlahan terus bilang pelan-pelan pasti aku bakalan ngerasa kok.
I do love you always. Thanks for everything :*
Your love,
Sadewa Ramadipura.
Karin tersenyum sendiri mendapati sebuah surat beserta embel-embel hadiahnya tergeletak manis di tempat tidurnya ketika ia baru saja pulang dari kampus. Selain surat, terdapat foto album yang berukuran kecil yang berisi beberapa foto-foto mereka dari awal perkenalan hingga saat mereka jadian. Selain itu juga..terdapat bunga mawar putih yang berjumlah sepuluh tangkai yang diikat menjadi satu..How sweet he is..pikir Karin. Karin paham, Sade memang bukan tipe romantis yang setiap hari memberinya sesuatu. Maka dari itu, ketika Sade melakukan seperti ini, ia benar-benar tersentuh dan terharu.
Karin kemudiana mengambil HP dari sakunya, bersiap akan mengirimkan SMS kepada Sade. Tapi rupanya, Sudah nongol duluan SMSnya sade di HP Karin
From : mybear
Gimana seneng nggak sama hadiahnya ? :* i hope you like it deh..btw, sekitar jam 7 aku jemput kamu ya. Mau ngajak ke..suatu tempat :p tapi ga perlu pake baju dress2 apa segala macem. Simple aja dan jgn lp jaket. Loveyou !
Karin tersenyum membaca SMS Sade. Ia segera bersiap-siap agar Sade nanti tidak menunggunya terlalu lama.
***
"Kenapa harus ditutupin sih mataku...kamu jangan buang aku ke hutan lho yaaa..."
Rengekan Karin tersebut membuat Sade terbahak. Memang, sejak Sade tiba di rumahnya, ia meminta Karin untuk menutup matanya dengan menggunakan kain hitam. Sade membawanya ke suatu tempat yang ia yakin Karin akan segera mengetahuinya ketika ia tiba.
"Sabar nona..nih uda sampai...sebentar aku bukain kamu pintu dulu..." Nampak Sade beranjak dari kursi kemudinya keluar, kemudian menghampiri pintu Karin. "Tunggu..." Sade membuka pintu tersebut, dan kemudian menggandeng tangan Karin. "Sekarang ikutin aku jalan pelan-pelan..."
"Jangan dilepasin yaaa..." Kata Karin khawatir. Ia merasakan sekarang kakinya menginjak rerumputan
"Tuh sebelahmu ada singa hahaha..."
"Sadeee !!" Karin langsung menjerit dan kemudian Sade malah terbahak, dan menggengam tangan kanan Karin makin erat.
"Nah sekarang kamu duduk. Di belakangmu ada kursi...." Pinta Sade kepada Karin. "Sini aku bantu pelan-pelan..."
Setelah memastikan Karin duduk dengan nyaman, Sade kemudian duduk di kursi yang ada dihadapan Karin. Ia memandang Karin sambil tersenyum. "Nah...sekarang, kamu buka penutup matanya.."
"Kok buka sendiri sih ? Nggak romantis ih.." Omel Karin. Sade semakin tertawa.
Sade akhirnya maskit dari tempat duduknya kembali sembari tertawa. Ia semakin gemas melihat Karin. "Iya iya putri bawel sedunia...Siap-siap yaaa..." Sade mulai perlahan membuka penutup mata Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
RomanceBegitulah cinta, tidak pernah terprediksi. Tidak semua langsung bertemu dengan pelabuhan yang tepat, melainkan melewati pelabuhan-pelabuhan lain terlebih dahulu. Atau mungkin harus merasakan kerasnya gelombang kehidupan, barulah kita menemukan cinta...