Chapter 6 : Sempurna.

323 56 1
                                    

AUTHOR'S POINT OF VIEW

Gold - Kiiara

Los Angeles, 10:00 p.m

Sudah hampir 15 menit Dave berdiri di depan kaca. Mengamati wajahnya dari segala arah, merapikan blous putih serta jaket hitam yang ia kenakan, dan menyisirkan rambutnya dengan jemari.

Tidak, dia tidak akan pergi berkencan. Malam ini, Dave akan keluar menghirup udara malam Los Angeles dengan mobil kesayangannya dan memberikan surprise kedatangannya kembali secara mendadak pada sahabat lamanya, Daniel.

Dave menuruni tangga rumahnya dengan kecepatan tinggi. Di lihatnya beberapa detik Ender dan Marrylin sedang asyik menikmati santap malam di meja makan sembari berbicang-bincang─satu lagi pemandangang indah yang sudah lama tidak ia lihat.

Dave sengaja tidak makan dirumah malam ini karena dia akan berpesta di klub malam milik Daniel. Juga, karena ia tidak mau membuat ayahnya kembali membicarakan tentang pekerjaannya.

Sembari memutar-mutar kunci mobil di jemari, Dave melenggang keluar lalu mengendarai mobil sedan hitam mewah yang menyerukan kata mahal miliknya.

***

"Kau mau kemana, Clove?" Tanya Max yang haya menyembulkan kepala dari balik dinding, saat melihat Clove sudah rapi dengan kaus lengan panjang dan skinny jeans-nya.

"Aku ingin jalan-jalan mencari angin di luar. Aku tidak akan lama." Jawab Clove sembari sibuk mengikat tali sepatu ketsnya.

"Yasudah, hati-hati. Jika kau pulang terlalu malam, aku tidak akan membukakan pintu." Kepala Max tidak lagi terlihat di balik dinding, dia kembali sibuk mencuci pakaian. Alhasil dia hanya berteriak dari dalam kamar mandi.

"Tenang saja."

Entah apa yang ada di pikirannya, namun Clove berjalan dengan tatapan kosong tak tentu arah. Dia larut dalam lamunan sepanjang jalan. Clove memang masih stress berat setelah kehilangan ayah dan adiknya. Dia belum bisa sepenuhnya ikhlas. Itulah kenapa malam ini dia memutuskan untuk berjalan-jalan keluar untuk sekedar menghirup udara malam. Dengan harapan stressnya sedikit berkurang.

Jalanan malam ini terlihat ramai. Sebagian besar adalah muda-mudi yang berkeliaran bersama teman atau pasangannya, merokok di tepi jalan, bercumbu, juga bercanda dan bersenda gurau.

Clove tetap berjalan, mungkin sampai ia menemukan hal yang membuatnya sedikit terhibur. Namun langkah Clove terhenti di depan sebuah klub malam bernama 'The Good Vibes Only'. Seketika dia teringat pada salah satu ucapan Max ;

"Jika sedang stress, biasanya aku pergi ke klub malam dan meneggak beberapa botol alkohol hingga teler. Percayalah, mabuk itu bisa sedikit menghilangkan kegalauan ataupun stress yang ada di pikiranmu. You gonna feel so high dan melupakannya."

Clove tersenyum samar.

Apa ini kali pertama aku akan mabuk sampai teler? Hmm kurasa itu tidak terlalu buruk. Pikirnya.

Seperti didikte, Clove melangkahkan kakinya ke dalam klub tersebut. Klub itu sama saja seperti klub malam pada umumnya. Lampu kerlap-kerlip, suasana remang-remang dan elektro dance music yang menggema diseluruh ruangan. Hingar bingar klub malam itu tidak luput dari para PSK atau angel yang senantiasa melayani nafsu pria hidung belang yang mencari kepuasan.

Clove menghampiri seorang barista di sebuah meja bar. Di lihatnya bermacam-macam jenis bir yang ada di menu. Lalu memesan.

"Aku...aku pesan Brindy, hmmm tiga botol."

SPACES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang